Fimela.com, Jakarta Pangeran Harry dan Meghan Markle akan menikah pada musim semi mendatang, atau 19 Mei 2018. Ahli waris kelima tahta kerajaan Inggris itu pun berniat untuk mengundang mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan istrinya, Michelle.
Harry dan Obama memang telah menjadi teman baik sejak Invictus Games beberapa waktu lalu. Maka tak heran, jika pangeran berusia 33 tahun itu sangat ingin Obama hadir di hari bahagia pernikahannya.
Namun rupanya, keinginan Harry itu bakal sedikit terhalang. Pasalnya, seorang sumber pemerintah senior mengatakan, ada kemungkinan Donald Trump, yang kini jadi Presiden Amerika Serikat, akan marah besar jika Obama datang.
"Pangeran Harry telah menjelaskan, dia ingin Obama hadir di hari pernikahannya, tapi ini sangat sensitif. Trump bisa saja bereaksi sangat buruk jika Obama datang ke Royal Wedding, sebelum dia memiliki kesempatan bertemu Ratu Elizabeth," ungkap sumber tersebut, dikutip The Sun.
Alasan Donald Trump tidak diundang
Baik Pangeran Harry maupun Meghan Markle diketahui memang tidak menyukai Donald Trump. Maka tak heran, jika sejauh ini, dua calon mempelai itu tidak berkeinginan untuk mengundang Trump di hari pernikahannya.
Seperti diwartakan Telegraph, hubungan pemerintahan Inggris dan White House pun tengah menegang pasca terpilihnya Trump sebagai presiden Amerika Serikat, menggantikan Obama.
Terlebih, pada bulan November lalu, Pemerintah Inggris juga mengecam aksi Donald Trump yang me-retweet video dari Jayda Fransen, anggota sayap kanan Inggris (Britain First), yang menggambarkan Muslim sebagai orang yang berbahaya dan penuh kekerasan.
Sementara itu, pada Mei 2016, jauh sebelum Meghan Markle bertunangan dengan Pangeran Harry, ia pernah mengatakan, jika sosok Donald Trump dapat memecah belah. Kala itu, Markle juga berkomentar tentang pemilu Amerika Serikat.
Obama bisa saja hadir di pernikahan Pangeran Harry
Undangan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle sejatinya bukanlah urusan diplomatik. Maka, menurut The Sun, apabila Donald Trump tidak diundang, melainkan Obama, maka tidak akan berpengerah apapun terhadap hubungan kenegaraan Inggris dan Amerika Serikat.