Fimela.com, Jakarta Kunto Aji termasuk salah satu yang memandang industri musik Indonesia sedang bagus-bagusnya. Terlepas dari lesunya penjualan fisik, pembajakan atau isu lainnya, Kunto justru sedang asyik mempersiapkan karya-karya baru.
***
November 2015 lalu, Kunto dengan jerih payahnya berhasil menelurkan album yang lama diidamkan. Kumpulan lagu-lagu berisi ide dan perspektifnya soal problematika anak muda tertuang dalam tajuk Generation Y.
Bukan perkara mudah bagi para penyanyi, termasuk Kunto Aji untuk bisa menjaga eksistensi di blantika musik. Musisi asal Yogyakarta ini memang sempat dikenal sebagai jebolan ajang pencarian bakat, yang sedikit banyak membuka jalur kariernya. Namun ia tetap perlu usaha dan pemikiran keras untuk merampungkan album debutnya yang berkesan.
Satu hal yang jadi kekuatan utama Kunto adalah karakter. Tentu saja berkiprah di industri musik memerlukan karakter yang kuat, baik vokal maupun musikalitas. Sesuai dengan gayanya yang nyentrik, bapak satu anak tersebut awalnya berlayar di jalur indie.
Selang beberapa waktu, Kunto yang gayanya sangat indie diumumkan tergabung ke label Juni Records yang juga menaungi Raisa dan Barasuara. Mungkin sebagian orang sempat terpikir, apakah Kunto Aji bakal kehilangan identitasnya? Seperti yang kita tahu, beberapa orang melabeli label rekaman sebagai 'industrial' dan mainstream.
"Ini bukan proses yang sebentar. Saya ngobrol dengan Juni Records udah lama, sejak dua atau tiga tahun lalu. Kita menyatukan visi misi, referensi musik segala macem dan kita ngerasa cocok. Lalu saya dan tim juga merasa fondasinya udah cukup kuat, dan akhirnya bergabung," jelas Kunto Aji kepada Bintang.com belum lama ini.
Dengan tim baru dan lebih besar, Kunto Aji tengah fokus berkontemplasi untuk buah karya keduanya yang dipersiapkan rilis tahun depan. Seperti apa refleksi dan visi Kunto Aji di akhir tahun? Berikut kutipan wawancara eksklusif kami dengan pelantun hits Terlalu Lama Sendiri tersebut.
What's On Fimela
powered by
Keputusan Berani di Album Kedua
Butuh waktu bertahun-tahun bagi Kunto Aji sebelum menyajikan album pertamanya, Generation ke publik. Kini dengan spirit dan tim yang baru, target yang ia tuju tampaknya sudah ada di pelupuk mata. 2018 akan menjadi momentum Kunto Aji lahirkan album kedua, diawali dengan single Konon Katanya.
Apa yang ingin disampaikan Kunto melalui single Konon Katanya?
Mungkin di album pertama sudah sempat saya tulis tentang cita-cita dan impian. Di album kedua ini saya memberanikan diri untuk menceritakan kisah-kisah yang lebih personal. Ceritanya nggak general, tapi lebih mengerucut tentang kisah hubungan antara seorang ayah dan anak, tentang pilihan seorang anak. Itu akhirnya saya angkat untuk jadi lagu Konon Katanya ini.
Bagaimana proses penemuan part reff yang sangat unik dan simpel di waktu bersamaan?
Sebenarnya justru paling awal tercipta itu dari reff-nya dulu. Ketika bikin lagu dengan tema ini saya bikin reff catchy-nya yang cukup micin menurut saya ini 'wah asik banget'. Dan dari situ berkembang lirik-lirik lainnya, tapi saya udah tahu bakal nulis tema apa di lagu tersebut.
Apakah lagu ini representasi album kedua?
Yang jelas ini jadi jembatan dari album pertama ke album kedua. Kemarin awalnya sebenarnya kita mikir, apakah jembatan ini dibuat lebih halus, dalam artian masih mirip-mirip dengan album pertama, atau sekalian kita pilih lagu yang berbeda sekalian.
Dan ternyata saya dan management dan label sepakat untuk yaudah hajar aja. Dan saya sangat seneng sekali keputusan itu bahwa saya berada di lingkungan yang tepat, orang-orang yang berani untuk melakukan sesuatu yang beresiko. Udah kita akan tunjukin musik di album kedua itu akan sebeda ini, walaupun nanti juga ada lagu yang pop, ballad. Justru ini akan jadi sampul buku yang pas menurut saya, karena orang akan berekspektasi albumnya akan seperti apa. Dan saya akan punya banyak kejutan.
Jika Generation Y membahas tentang anak muda, apakah album kedua ada sudut pandang lain?
Generation Y adalah bagian dari millennials, yang diangkat isu-isu millennials juga. Album kedua yang jelas akan ada pendewasaan bukan hanya dari segi musik, tapi juga penulisan. Yang jelas masih in line, membicarakan generasi yang ada di rentang saya. Bedanya di sini saya dalam menulis saya berusaha untuk lebih personal itu tadi. Kalau album pertama dulu dari riset, kalau album kedua ini datangnya dari dalem, saya coba komunikasikan ke luar.
Target rencana perilisan album kedua kapan?
Minta doanya aja semoga lancar semuanya. Tahun depan sekitar pertengahan sampai kuartal pertama lah. Moga-moga bisa selesai tepat waktu.
Apakah berjudul Overthinker seperti yang tertulis di video lirik?
Wah itu masih rahasia, hahaha.
Refleksi 2017, Gabung Label Baru
Tahun 2017 meninggalkan kesan luar biasa bagi Kunto Aji. Bukan hanya karena lagu-lagunya yang makin didengar banyak telinga, tapi juga karena adanya kesempatan-kesempatan indah untuk memuaskan hasrat bermusik. Salah satunya tur konser yang ia garap secara mandiri.
Merefleksi pencapaian di album pertama seperti apa?
Yang jelas puas banget di album pertama. Saya bekerja dengan tim kecil, dengan management saya sekitar 4 orang. Sekarang semkain berkembang dan berkembang lagi. Sekarang sudah menjadi rumah saya, kantor saya, menjadi lingkungan ring satu saya untuk berkarya. Puas banget saya punya fondasi. Istilahnya album pertama itu adalah untuk membentuk fondasi. Saya cukup percaya diri fondasinya cukup kuat dan semoga di album kedua dan seterusnya bismillah semua bisa lancar dan sesuai dengan yang diinginkan.
Momentum paling berkesan di 2017?
Yang paling monumental di 2017 buat saya adalah tur bersama dengan Eva Celia dan Jordy. Menurut saya itu sangat monumental karena satu itu membangun mental saya sebagai musisi, juga membangun mental tim saya untuk bergerak dengan atau tanpa adanya sponsor, walaupun waktu itu ada sponsornya. Kita bisa melakukan sesuatu yang besar dengan resource yang kita punya. Hal itu akhirnya tertanam di kita untuk 'kita habis ini bikin apa', dan saya juga mendapat respon positif yang banyak dari temen-temen di musik, media. Dan makin banyak yang mau bikin tur, menurut saya pergerakan yang positif.
Bergabung dengan label, proses dan imbasnya seperti apa?
Seperti yang saya jelaskan tadi album pertama itu saya membentuk fondasi. Saya merasa fondasi saya sudah cukup kuat dan solid. Tim saya yang tadinya dari luar industri musik sekarang ilmunya sudah semakin banyak, kita tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Sampai akhirnya ketika kita bergerak ke album kedua, 'apa yang ingin kita capai?'. Sebenarnya kita tidak ada kebutuhan untuk label pada saat itu.
Ini bukan proses yang sebentar. Saya ngobrol dengan Boim dan Juni Records udah lama, sejak dua atau tiga tahun lalu. Kita menyatukan visi misi, referensi musik segala macem dan kita merasa ada kecocokan. Lalu saya dan tim juga merasa fondasinya udah cukup kuat, gimana kalau kita memperbesar roda kita dengan bekerjasama dengan Juni Records. Akhirnya saya bergabung dengan Juni Records. Yang jelas ini seperti dua tim yang bergerak untuk satu produk sih. Kerjasamanya juga saya rasa sangat menyenangkan sekali. Kita dapat ilmu dari mereka, mereka juga mau menerima masukan dair kita. Seru banget lah, industri musik lagi keren.
Pendapat Kunto tentang label yang punya stigma kurang baik?
Saya nggak tahu ya, tapi setiap label pasti punya kebijakan masing-masing. Yang jelas itulah alasan kenapa saya bergabung di Juni Records. Kita, musisi dan label punya bargain yang sama, tidak ada satu di atas yang lain. Setiap kebijakan kita obrolkan secara matang, itu ekosistem terbaik menurut saya. Dan itu yang seharusnya terjadi di industri musik Indonesia. Karena saya yakin tidak ada satu orang pun yang paling tahu, karena di era digital ini kita menghadapi iklim bisnis yang baru, di mana kita bergerak untuk bisa survive. Menurut saya kita harus saling mendengarkan, dan itu yang saya dapat dari label saya.
Apa resolusi di tahun 2018?
Resolusinya cuman satu, album. Semoga album cepat selesai dan hasilnya memuaskan, itu aja.
Single Konon Katanya yang jadi jembatan album pertama dan kedua Kunto Aji sudah bisa didengarkan di sejumlah platform musik. Rencananya sebuah video klip bakal dirilis pada sekitar Januari untuk menyempurnakan pesan yang disampaikan dengan audio dan visual yang estetik.