Fimela.com, Jakarta Dari: Ami Rahmi
Hallo kak. Saya Mimi. Mau cerita soal hubungan yang aku jalanin sekarang. Gak galau juga sih cuma agak bikin dilema aja. Aku menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang cowok. Dia itu seorang pelaut yang jarang banget pulang bahkan hampir 1tahun sekali atau lewat setahun baru pulang. Dan kami jarang banget ketemu. Paling cuma komunikasi by phone aja. Jadi hari hari yang aku jalanin tanpa dia itu seiring waktu ada beberapa cowok juga yang deketin aku. Semuanya baik sama aku dan selalu mengerti aku selalu ada saat aku butuh.Sangat jauh bedanya dengan cowok yang pelaut itu, ya wajar lah mungkin krn ldr. Kadang aku mikir sih apa gunanya coba aku masih mau bertahan dengan orang yang ga bisa setiap saat ada buat aku. Tapi disisi lain entah kenapa hati aku itu rasa sayang nya paling besar cuma ke itu cowok. Padahal dia kan ga bisa berbuat banyak buat bahagiain aku. Yang aku suka dari dia itu mungkin karena sabarnya kali ya. Soalnya aku jujur aku pernah beberapa kali ketauan dia pas jalan atau dekat sama cowok lain. Tapi dia masih milih stay sama aku pdhl dia tau dia bukan satu satunya. Dan apakah aku salah kalo aku juga dekat dengan yang lain? Yang lebih bisa bahagian aku daripada dia? Aku pun gak bisa nolak atau ngatur hati orang biar gak suka sama aku. Itu diluar kuasa aku. Bahkan ada juga yang nilai aku ga setia lah apalah karena aku punya cowok ga cuma satu. Tapi prinsip aku kak kalo aku masih lajang kan sebagai wanita kita berhak memilih supaya dapat yang terbaik. Mohon solusi kak. Makasih.
***
Dear Mimi,
Silahkan saja lakukan apa yang menurutmu benar, meski benar buatmu belum tentu benar buat orang lain. Bagi kamu mungkin sah-sah saja untuk punya pacar lebih dari satu sebelum kamu terikat dalam pernikahan. Tapi, ketahuilah saat kamu menyalahartikan status lajang sebagai kebebasan untuk pacaran dengan lebih dari satu orang, kamu sudah melewatkan kesempatan baik untuk belajar membangun dan menghidupi sebuah ikatan bernama komitmen.
Apa yang kamu lakukan sekarang itu adalah tindakan yang egois. Jelas, kamu belum siap terikat dalam komitmen. Jarak hanya kambing hitam bagi hatimu yang masih ingin mendapat kepuasan serta kesenangan semata untuk mengisi posisinya yang kosong.
Kamu bukan satu-satunya orang yang harus merasakan hubungan jarak jauh dan terpaksa jarang banget bertemu dengan pasangan yang dicintainya. Di luar sana banyak kok yang seperti kamu dan bertahan dalam kesetiaan selama menanti pertemuan. Mereka bisa melakukannya karena mereka percaya pada satu sama lain, dan mereka yakin bahwa penantian itu akan berujung bahagia.
Sekarang, kalau kamu pikir bertahan dengan dia yang tak bisa selalu ada buat kamu, untuk apa kamu pacaran sama dia? Pacari saja cowok-cowok yang naksir kamu dan bisa mengerti kamu kapanpun kamu butuh itu. Kalau perlu, sewa jasa baby sitter supaya ada yang bisa menemanimu setiap saat.
LDR memang bukan untuk orang-orang berhati lemah dan bukan pasangan yang tidak saling yakin pada satu sama lain. :)
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!