Fimela.com, Jakarta Budaya basa-basi sudah semakin lekat dengan keseharian kita. Terkadang, bahkan basa-basi itu nggak mengenal batas publik dan personal. Setiap orang, tanpa rasa bersalah, senang sekali berbasa-basi mengenai sesuatu yang sama sekali bukan urusannya. Salah satu contohnya adalah pertanyaan, "Kapan nikah?" dari teman.
Nggak yang tua, nggak yang muda, rasanya senang sekali bertanya "kapan nikah?" ke orang-orang yang belum menikah. Kebanyakan maksud mereka adalah basa-basi, beberapa diikuti dengan ceramah mengenai pernikahan dan kehidupan. Mereka yang bertanya mengabaikan fakta, bahwa menikah, belum menikah, atau nggak menikah itu merupakan hasil pertimbangan yang panjang, dan proses pertimbangan itu butuh waktu yang berbeda antara setiap orang.
Sekalipun dengan teman dekatmu, hindarilah bertanya padanya mengenai kapan dia akan menikah terus menerus. Toh kalaupun kalian memang berteman dekat, kamu pasti akan mendapat kabar bahagia itu bila saatnya telah tiba. Alasan-alasan lain mengapa sebaiknya kamu nggak terus menerus tanya temanmu mengenai kapan mereka menikah antara lain:
What's On Fimela
powered by
1. Mungkin bukan kamu saja yang bertanya seperti itu
Kalau kamu saja kepikiran untuk berbasa-basi dengan pertanyaan "kapan nikah?," mungkin orang lain pun kepikiran hal serupa. Lalu, bayangkan berapa orang yang menjadikan temanmu itu berbasa-basi selain kamu? Bayangkan bagaimana dia menanggapinya?
2. Mungkin juga dia sudah bosan mendengar pertanyaan tersebut
Dia pasti telah menghadapi pertanyaan "kapan nikah?" itu dengan berbagai respon, mulai dari biasa saja sampai tersinggung dan menunjukkan rasa nggak suka. Yang pasti sih, dia bosan ditanyai seperti itu terus menerus.
3. Mungkin, dia ingin marah, tapi dia menjaga perasaanmu dan menghargai pertemanan kalian
Jangan selalu permisif untuk menanyakan hal tersebut, jangan pikir kalau kamu punya hak dan itu merupakan sebuah pertanyaan atau candaan yang lucu. Pikir juga kalau dia mungkin saja nggak suka dan sangat ingin marah terhadap pertanyaanmu, tapi dia menjaga perasaanmu sebagai teman.
4. Mungkin dia sedang memperjuangkan sesuatu yang kamu nggak tahu
Lagi-lagi, menikah itu bukan perkara mudah. Butuh persiapan menyeluruh lahir dan batin. Sejauh mana kamu paham mengenai persiapan yang dia lakukan? Sejauh mana kamu tahu, apa yang dia sedang perjuangkan? Kalau nggak tahu mending diam saja.
5. Dia pasti sudah merancang rencananya sendiri
Tanpa perlu ada pertanyaan basa-basi dari kamu, mungkin dia sudah punya rencana sendiri mengenai pernikahan itu. Nggak perlu rewel bertanya terus-terusan, lebih baik kamu doakan. Syukur-syukur kalau kamu bisa bantu dia mewujudkan rencananya. :)
6. Hargailah privasinya
Nggak mentang-mentang kamu merasa kalian berteman lalu kamu jadi punya freepass untuk mengobrak-abrik privasinya. Biar bagaimanapun, kamu nggak berhak mencampuri apalagi mengatur-atur tentang keputusan besar dalam hidupnya.
7. Nggak perlu menambahkan beban di pundaknya
Sebagai teman, justru harusnya kamu mendukung. Bantu dia mendapatkan ruang yang nyaman untuk memperjuangkan cintanya. Bantu dia mewujudkan rencana-rencananya. Jangan kebanyakan bertanya dan mendorong-dorong kapan temanmu itu akan menikah tapi kamu sendiri nggak berkontribusi apa-apa padanya, untuk mewujudkan pernikahan yang selalu kamu pertanyakan.