Fimela.com, Jakarta Dalam urusan hubungan, siapa sih yang mau jalan tanpa kejelasan? Semua pasti maunya yang pasti-pasti aja. Sayangnya, satu hal yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian.
Ketidakpastian itu selalu ada, hubungan asmara pun tak lepas dari itu. Ada yang nggak jelas arahnya ke mana karena asal jalani saja. Dimulai dari pertemanan, lalu di tengah mulai naksir-naksiran. Atau ada yang sedari awal berteman tapi rasanya kayak pacaran. Nah, lho, gimana tuh?
Well, di tengah hidup yang penuh ketidakpastian ini, memastikan hal-hal dasar seperti status hubungan itu rasanya perlu. Sebab itu bisa memberikan rasa tenang. Kalau kamu berteman tapi rasanya kayak pacaran, sama saja seperti kamu berada dalam hubungan tanpa status, atau friendzone, whatever you name it.
Hubungan semacam itu hanya terasa menyenangkan di awal-awal. Lama kelamaan hatimu tetap butuh tenang dari adanya kepastian tersebut. So, pikirkan lagi apa yang harus kamu lakukan. Akhiri, atau jalani?
What's On Fimela
powered by
1. Think, think, think!
Kamu mungkin nggak bisa mengambil keputusan yang mudah untuk ini. Butuh pemikiran yang matang dalam waktu yang panjang. Pasalnya, kamu bukan cuma hanya memperjuangkan cinta, tapi (mungkin) juga mengorbankan pertemananmu dengan dia.
2. Gimana kalau disudahi saja?
segala kemungkinan, termasuk untuk menyudahinya. Coba bayangkan seperti apa jadinya kalau kamu memutuskan untuk menyudahi salah satu dari "hubungan" itu, pilih jadi teman atau jadi pacarnya? Kalau jadi teman, kamu harus siap membatasi diri hanya sebagai temannya. Kalau mau jadi pacar, tagih kejelasan soal status dari dia.
3. Apa yang akan terjadi kalau dilanjutkan?
Nah, kalau kamu mau pacaran sama dia, berarti kamu harus mengorbankan pertemanan kalian. Mungkin kamu nggak akan mendapatkan dia sebagai pacar, dan mungkin juga setelah memperjuangkannya sebagai pacar; kamu dan dia nggak bisa lagi berteman. Hayo, pikirkan baik-baik.
4. Kamu bisa sabar sejauh mana kalau tetap bertahan?
Kalaupun kamu memilih diam dan cuma menikmati, memang kamu bisa selamanya begini? Memang kamu akan bahagia hanya dengan memendam perasaan? Memang kamu nggak akan terluka kalau lihat dia menjalin hubungan dengan yang lain.
5. Apakah untungnya tetap berhubungan seperti ini dengannya?
Memilih bertahan pun untuk apa? Apa yang kamu cari? Apa keuntungannya buatmu kalau bersikap seperti pacaran ke satu sama lain, tapi statusnya nggak lebih dari 'teman'? Gimana kalau itu menjauhkanmu dari jodohmu yang sebenarnya?
6. Kalau disudahi, bagaimana cara menyudahinya?
Nah, kalau kamu ingin menyudahi, bagaimana cara menyudahinya juga perlu kamu pikirkan baik-baik. Setidaknya, pikirkanlah bagaimana cara dia agar paham apa yang menjadi permasalahanmu dan mendorong kamu untuk menyudahi hubungan kalian. Jadi jika setelah itu hubungan kalian benar-benar berakhir, apa yang kamu korbankan nggak sia-sia.
7. Sudah tahu apa risikonya?
Jangan pikir kalau setelah mengambil keputusan, hidupmu akan langsung tenang. Nggak mungkin. Kamu pasti perlu penyesuaian baru. Kamu mungkin menyesal, mungkin hasilnya nggak akan seperti yang kamu mau. Bersiaplah untuk itu.
8. Siapkah kamu menjalankan keputusan dengan konsisten?
Apapun keputusan yang kamu pilih, bertahan atau berjuang, kamu harus menjalaninya dengan konsisten. Kamu harus meyakini bahwa itu adalah yang terbaik untukmu, dan seberapapun sulit jalannya, kamu akan segera terlepas dari kegalauan dan segera menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya sama pacar beneran, bukan teman yang menyamar jadi pacar atau si PHP berkedok teman.