Cerita Cinta, Tata Janeeta dan Mehdi Zati

Asnida Riani diperbarui 16 Des 2017, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menembus segala macam perbedaan, membesarkan hati untuk meminta maaf dan memaafkan, juga membentang pehamanan seluas mungkin. Kiranya itulah deskripsi paling tepat untuk menggambarkan rumah tangga Tata Janeeta dan Mehdi Zati.

Jauh, begitu jauh, dari mulus, keduanya harus melewati plot berkelok disertai sandungan batu di sana-sini. Meski sempat kalah, namun cinta mereka ternyata lebih kuat dari ego masing-masing. Membuat keduanya kembali menemukan satu sama lain.

Dalam salah satu sesi wawancara dengan Bintang.com, Tata mengungkap kali pertama mereka bertemu adalah saat Mehdi jadi model video klip mantan personel Mahadewi tersebut. Mendamba nuansa baru, Tata akhirnya mencari model bule.

What's On Fimela
Tata Janeeta dan Mehdi Zati. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Dulu waktu bikin video klip. Gara-gara syuting video klip, dia (Mehdi) jadi modelnya. Aku pengin nuansa baru, model bule. Pengin bikin sesuatu yang beda setelah lepas dari Mahadewi, itu pertama kali bikin video klip," ungkap Tata.

Tak disangka oleh keduanya bila pertemuan yang hampir tak terjadi itu, lantaran Tata terlambat, adalah awal mula cinta tumbuh di antara mereka. Ketika melihat Mehdi, Tata mengaku sudah suka, tapi belum sampai terbawa perasaan yang terlalu macam-macam.

Komunikasi yang terajut sedikit demi sedikit pun membuat Tata Janeeta dan Mehdi Zati kian tak terpisahkan, hingga di satu titik mereka memutuskan untuk menikah secara agama.

2 dari 3 halaman

Pengakuan Tata Janeeta dan Mehdi Zati Soal Nikah Siri

Tak mau berdosa, maka Tata Jeneeta dan Mehdi Zati pun memutuskan menikah secara agama. "Ya karena aku tuh nggak mau berdosa. Makanya orangtua bilang menikah saja," ungkap perempuan kelahiran Bandung, 35 tahun silam tersebut.

Tak membantah pernyataan Tata, Mehdi menambahkan bila kala itu ia tengah disibukkan dengan pekerjaan, sehingga tak bisa mengurus surat-surat sebagai syarat menikah secara negara. "Kalau sesama orang Indonesia iya, cepat prosesnya (nikah secara negara). Tapi, saya harus mengurus surat dari embassy. Ada birokrasi beda. Lama. Saya harus kirim surat kuasa dan lainnya. Waktu itu saya bukan malas atau lupa, cuman kadang sibuk," tambah Mehdi.

Secara kompak, keduanya juga tak suka dialamatkan sebagai pelaku nikah siri, lantaran konotasi yang sudah terlanjur negatif. "Saya tidak suka kata itu (nikah siri). Yang penting nikah saya di hadapan orangtua," ungkap Mehdi.

Tata Janeeta dan Mehdi Zati (Fotografer: Bambang E Ros, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Setelah kurang lebih menikah selama satu setengah tahun, petir pun menyambar rumah tangga Tata dan Mehdi. Karena kesalahpahaman, Mehdi meninggalkan rumah dan menolak bertemu dengan Tata. "Saya nggak kabur. Saya pindah saja. Kan kita ada berantem. Mau jauh," ungkap Mehdi.

Selama perpisahan yang terjadi sekira tujuh bulan, resah diakui melanda perasaan Tata. Ia bahkan sampai membawa asa atas Mehdi hingga ke tanah suci Mekkah. "Sampai aku pergi ke Mekkah pun. Aku pengen berdoa di sana. Pengin berdoa langsung kepada Allah, kalau dia (Mehdi) masih jodohku tolong didekatkan, kalau tidak tolong ikhlaskan. Karena aku nggak ikhlas, jujur aku cinta sama dia," Tata membeberkan.

Letup cinta dan jalan Tuhan kiranya masih ingin mereka kembali bersama. Setelah tenang dan menjawab cukup pertanyaan di diri, Tata dan Mehdi pun berbaikan dan kembali berada di sisi satu sama lain.

3 dari 3 halaman

Lembaran Baru Kisah Cinta Tata Janeeta-Mehdi Zati

Usai pergolakan batin, juga tentu upaya untuk mengalahkan ego masing-masing yang tak demikian mudah, Tata Janeeta dan Mehdi Zeti akhirnya menyadari bila mereka tak bisa terpisah, apalagi sampai berada jauh, satu dengan lainnya.

"Aku sih dari awal nggak mau pisah sama dia (Mehdi). Kita kan sama-sama masih muda. Kita nggak saling menyalahkan. Mungkin nggak cuma terjadi sama aku, mungkin orang lain juga pernah mengalami tragedi atau kejadian dalam rumah tangga," ujar Tata.

Pertemuan di beberapa acara membuat percikan cinta di antara Tata dan Mehdi kembali ada. "Beberapa bulan pisah, dia (Mehdi) kontak, aku pun sebaliknya. Sama-sama stalking. Ya di situ lah aku yakin akan balikan lagi. Karena dia (Mehdi) benar-benar cinta sama aku juga," sambungnya.

Tata Janeeta dan Mehdi Zati. (Adrian Putra/Bintang.com)

Setelah akhirnya berbaikan, Tata mengungkap ada beberapa hal yang langsung berubah ke arah lebih baik menyoal jalinan asmara dengan Mehdi. "Ada banyak perubahan ya. Kalau dulu, aku marah, dia marah. Kalau sekarang misalkan dia marah akunya ah Mehdi memang kayak gitu. Nanti beberapa jam kemudian aku yang glendotan, sayang. Kalau dulu nggak, karena akunya kan memang agak tomboy juga," ungkap Tata.

Ketika disinggung soal harapan akan lembaran rumah tangga yang baru, baik Tata dan Mehdi ternyata tak punya asa yang neko-neko." Saya nggak mau banyak harapan. Yang penting dapat berkah dari Allah, buat kita, buat anak-anak, buat orangtua. Happiness paling penting. Harus sehat juga. Kalau sakit naudzubillah," ungkap lelaki berkebangsaan Iran tersebut.

Dan begitulah, Tata Janeeta dan Mehdi Zati pun siap menjalani plot baru dari kisah cinta mereka. Belajar dari kesalahan di masa lalu, keduanya kini belajar untuk lebih baik bagi satu sama lain dengan pemahaman dan tak segan untuk saling memaafkan.