Fimela.com, Jakarta Mom, nggak terasa, ya, usia kandungan sekarang sudah memasuki bulan ke-9. Pasti, kamu sudah sudah menyiapkan berbagai hal untuk proses persalinan yang kian hari semakin dekat.
Mulai dari nama si dedek bayi, hingga mainan serta baju-bajunya. Tapi, kamu sudah memutuskan ingin menjalani proses persalinan yang seperti apa belum?
Zaman sekarang ini, sudah banyak banget yang namanya metode persalinan. Melahirkan dengan proses normal di rumah bersalin atau rumah sakit ternyata sudah biasa.
Soalnya, setahun-dua tahun belakangan ini, banyak ibu hamil yang memutuskan untuk melakukan water birth. Ya, ini adalah metode melahirkan di dalam air. Nah, kalau kamu masih bingung, apa sih beda dan risikonya kalau pilih waterbirth?
What's On Fimela
powered by
Infeksi dan Bayi Tenggelam
Water birth, menurut Women's Health Magazine, akan mengurangi rasa sakit pada saat melahirkan. Tapi, meskipun teerbilang aman, metode melahirkan ini juga memiliki banyak risiko.
Dilansir dari Parents.com, bisa saja sang bayi terinfeksi bakteri atau virus sesuatu melalui air yang digunakan sang ibu saat melahirkan. Selain itu, banyak orang yang nggak belajar lebih dulu saat membantu persalinan ini.
Akibatnya, pada saat bayi lahir dan masuk ke air, sang bayi menjadi tenggelam. Ini sangat berbahaya, Mom. Sementara, lahiran normal juga bisa berisiko infeksi kalau sang dokter atau bidan, atau orang yang membantumu melahirkan nggak higienis.
Jadi, sebenarnya keduanya memiliki risiko yang mirip. Tapi, risiko ini bisa diminimalisir dengan melakukan persalinan bersama orang-orang yang sudah berpengalaman. Jangan lupa juga untuk ikut belajar proses water birth sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan metode ini.