Fimela.com, Jakarta Tahun 2017 merupakan salah satu momen yang akan membuat Rinni Wulandari susah lupa. Dua hal bersejarah ia rasakan di sepanjang tahun ini, yakni 10 tahun berkarier dan mahligai pernikahannya dengan Jevin Julian.
***
Perjalanan 10 tahun mungkin masih terbilang muda untuk seorang musisi atau penyanyi. Namun dari rentang 1 dekade tersebut, Rinni telah melalui proses yang sangat berpengaruh dalam sisi bermusiknya.
Dahulu, orang mengenalnya sebagai Rinni Idol. Panggilan itu terus melekat dalam dirinya bahkan beberapa tahun setelah keterlibatannya di sana. Hal ini juga dialami oleh beberapa 'almuni' seperti Aris, Monita Tahalea dan beberapa lainnya.
Tahun demi tahun berlalu, Rinni merasa ada sesuatu dalam dirinya yang belum tereskplor. Image girly yang ada pada dirinya pun ditanggalkan pada 2015, ketika ia mengundang perhatian publik lewat penampilan barunya.
"Pasti ada pro kontra, apalagi waktu pertama aku umumin image yang baru. Ramai komentar, banyak yang nggak suka tapi ada juga fans-fans aku yang beneran ngikutin memberi dukungan. Yang jelas sekarang lebih ngerasa jadi diri sendiri," ungkap Rinni Wulandari kepada Bintang.com belum lama ini.
Saat ini Rinni Wulandari menggeluti genre RnB yang memuaskan telinga dan passionnya dalam bermusik. Apalagi kini ia punya partner yang tak kalah musikal, Jevin Julian. Keserasian dalam musik menjadi salah satu pemersatu cinta mereka.
Memperingati 10 tahun berkarier, Rinni Wulandari pun merilis album the best I Am Independent. Banyak cerita menarik tentang album, transformasi, pro kontra serta kisah cinta yang tertuang dalam petikan wawancara eksklusif dengan Bintang.com berikut ini.
What's On Fimela
powered by
1 Dekade dan Album I Am Independent
Album I Am Independent dirilis pada bulan September sebagai peringatan 10 tahun berkarier Rinni Wulandari. Berisi lagu-lagu terbaik dari dua albumnya terdahulu, album ini menyimpan beberapa cerita menarik.
Konsep umum album I Am Independent ini seperti apa?
Jadi album I Am Independent yang dirilis September kemarin itu sebenrnya penggabungan dari album kedua dan ketiga aku yang judulnya Independent part 1 dan Independent part 2. Kenapa kita rilis dua album itu digabungin, karena aku bekerjasama dengan Texas Chicken Indonesia untuk ngeluarin fisiknya, bertepatan dengan 10 tahun aku berkarya di industri musik.
Yang ingin ditekankan di album tersebut?
Aku dan tim aku membuat best of the best, karena dua album itu adalah hasil dari rebranding image aku dari pop singer menjadi RnB singer. Dua album itu berkesan banget karena jerih payah aku untuk ngerebranding image itu membutuhkan effort yang 100 persen dan keberanian luar biasa juga untuk keluar dari comfort zone.
Pemilihan lagu-lagunya berdasarkan apa?
Yang banyak direquest di radio, dan paling banyak didengarkan orang-orang di berbagai platform digital. Akhirnya semua lagu yang ada di album I Am Independent itu bener-bener lagu yang diminati banyak fans-fans aku. Kita package dan keluarin fisiknya karena banyak yang nanyain kapan ngeluarin album fisik.
Ada dua lagu yang kita recycle, Cintai Aku dan Let's Get Serious. Musiknya kita ganti yang baru biar ada nuansa fresh-nya juga. Di 2 lagu itu kita aransemen ulang karena jadi single. Cintai Aku ditambahin orkestra, kalo yang Let's Get Serious aku minta Dmust Akira buat ngeremix lagunya supaya terasa lebih baru.
Di lagu Cintai Aku, ternyata Rinni masih suka galau dengan lagu ballad?
Iya jadi emang ga bisa dipungkiri kalau market di Indonesia ini banyak banget yang suka lagu ballad. Dan itu juga salah satu lagu yang sangat kuat di album ketiga kemarin, banyak yang suka sama lagu itu. So far, aku ngeluarin lagu ballad masih oke dengan catatan kalau lagu balladnya itu nggak terlalu yang menye-menye gitu. Masih ada sesuatu yang ditonjolin kaya orkestranya yang aku suka banget, bikin lagunya makin sedih. Nggak cuma lirik dan melodinya yang sedih, tapi ada ornamen-ornamen lainnya kaya musiknya yang diaransemen dengan sangat bagus oleh mas Alvin (Witarsa).
10 tahun berkarier, target apa lagi yang akan dikejar Rinni?
Yang pasti aku akan teus berkarier, masih pengen punya album-album lagi. Karena selain emang hobi, musik juga udah passion aku. Jadi tetep ingin berkarya, karena kalau nggak tuh ada something missing aja di hidup aku. Untuk beberapa tahun ke depan akan terus berkarya semoga bisa diatur sedemikian rupa memegang peran sebagai diri sendiri, istri dan ibu biar bisa mewujudkan mimpi-mimpi yang belum terwujud.
Makna independent menurut Rinni?
Menurut aku independent itu ketika kita tahu apa yang kita mau, bebas berbuat yang kita mau. Bebas bukan in a bad way. Bebas berkreasi, mencurahkan isi hati, berani untuk speak up dan fight untuk dirinya sendiri. Independent bukan berarti mandiri dan nggak butuh orang lain, justru dia bekerja dengan orang banyak di belakang dia tapi dia berani stand out dan speak up.
Image Baru dan Karier di Soundwave
Keluar dari zona nyaman memang tak semudah membalik telapak tangan. Perlu sebuah keberanian serta konsistensi yang kuat untuk bertahan dengan pilihan kita. Begitu pun Rinni yang membuat pilihan besar dalam kariernya.
Rinni yang sekarang sudah merasa independent dalam bermusik?
Iya, kalau dulu mau bikin karya lagu udah sangat diatur, kalo sekarang bikin karya aku bebas mengekspresikan apapun yang aku mau. Kebetulan juga dapet label yang sangat terbuka dan mensupport aku untuk bebas melakukan apapun di musik. Mereka bener-bener percaya sama apapun yang aku suka di musik, jadi itu salah satu bentuk bersyukur juga.
Nama album Independent ini juga tadinya karena memang aku berawal dari indie dulu sebelum ketemu sama label yang tepat yang sekarang. Begitu albumnya jalan trus kebetulan ada label yang suka sama isi albumnya, trus dilanjutkan sama label yang kerjasama sama aku, GP Records.
Rinni Wulandari yang dulu dan sekarang bedanya?
Dulu belum hamil sekarang hamil. Hahaha. Bedanya satu genre musknya, kalau dulu kan aku pop, sekarang RnB. Dulu memakai nama idol, sekarang Rinni Wulandari. Itu sih salah satu yang signifikan banget. Selain nama, musik, ya image. Kalau dulu girly, cewek banget. Kalau sekarang aku lebih berani aja untuk berekspresi. Dari segi look emang berubah juga. Karena kalau ingin rebranding image jangan dari musiknya aja tapi dari appearance-nya juga.
Pasti ada pro kontra saat memilih ganti image?
Banyak. Awal-awal pas ubah image ngeluarin Oh Baby tahun 2014 tuh banyak banget yang kontra sebenarnya. Banyak yang pro tapi juga banyak kontra. Yang pro lebih ke suka sama lagunya, kalau yang kontra lebih komentarin bajunya. Karena waktu itu aku trademark-nya ngeluarin crop top terus. Foto cover, video klip dan di TV saat itu masih bisa pakai crop top. Dan itu banyak banget yang komentar.
Tapi sekarang kita lurus-lurus juga banyak yang komentarin, jadi ya nggak terlalu aku pusingin sih. Yang penting aku berkarya buat diri aku, juga untuk pendengar-pendengar aku. Jadi buat yang kontra ya nggak apa-apa.
Antara solo dan Soundwave, apakah ada prioritas?
So far sih tergantung yang mana yang masuk jadwal duluan ya kalo soal kerjaan, hehe. Tapi kalau untuk album biasanya emang harus nunggu, kaya waktu itu Soundwave harus ngeluarin album, tapi albumku udah masuk timeline, jadinya album Soundwave ditunda tahun depan. Tugas management dan label aja sih biar agendanya nggak tabrakan, ntar jadi nggak fokus. Kita emang pengen memaksimalkan dua-duanya.
Ngomong-ngomong, selera musik Rinni dan Jevin sama atau beda?
Ternyata selera musiknya tuh sama tapi tetep nggak sama-sama banget. Benang merahnya masih sama. Banyak juga hal yang Jevin suka tapi aku kurang, tapi itu yang bikin kita jadi klop karena saling ngasih influence. Dia kan nggak terlalu dengerin RnB jadi aku kasih tahu, dan aku nggak banyak tahu EDM dan akhirnya tahu dari dia. Dia basic-nya sebenarnya musik jazz, yang aku nggak tahu banget kayak gimana.