Kisah Pilu Max Born, Fisikawan yang Cemas dengan Ledakan Nuklir

Lanny Kusuma diperbarui 11 Des 2017, 08:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Hari ini (11/12/2017) sosok Max Born muncul di laman Google Doodle. Fisikiawan yang memiliki banyak jasa di bidang kuantum mekanik ini rupanya memiliki kisah hidup yang pilu.

Pria asal Jerman yang lahir pada 11 Desember 1882 ini adalah peraih Nobel Fisika di tahun 1954 untuk penelitian fundamentalnya di Mekanika Kuantum, terutama dalam interpretasi statistik fungsi gelombang.

Max Born, fisikiawan peraih Nobel . (Sumber Foto: Wikipedia)

Melansir berbagai sumber, Max Born adalah seorang yang punya peran besar dalam Perang Dunia Pertama. Dimulai dengan menjadi operator radio, melakukan penelitian tentang hingga mengembangkan mekanika kuantun yang mengantarkannya meraih Nobel.

Saat memasuki masa pensiun, Max Born yaang tinggal di Bad Pyrmont. Sayangnya, meski telah pensiun, max Born tak bisa benar-benar tenang, yang mana ia dibayangi kecemasan akan adanya potensi ledakan bom atom dan penggunaan senjata nuklir.

Ilustrasi fasilitas nuklir (iStock)

Atas kecemasan tersebut, Max Born pun tak bisa tinggal diam, bersama para ilmuan terkemuka lain, Max maju melakukan protes kepada militer Jerman Barat yang sangat mungkin menggunakan senjata nuklir untuk berperang.

Lewat deklarasi Gottingen Eighten, Max Born bersama ilmuan lainnya pun menandatangai kesepakatan untuk tak menggunakan senjata nuklir, karena jika terjadi nuklir akan menimbulkan radiasi yang akan membahayakan kesehatan dan lingkungan seperi menyebabkan kerusakan sel, kanker hingga efek kesehatan jangka panjang.