Fimela.com, Jakarta Bully menjadi salah satu hal yang bisa dengan mudah dilakukan banyak orang di zaman yang serba digital ini. Akibat hal tersebut tak sedikit korban yang merasa sangat tertekan melakukan hal-hal ekstrem yang bisa membahayakan nyawa.
Wanida Wantakamphu cewek asal Thailand ini menjadi salah satu korban bullying yang mana ia dijuluki sebagai penyihir karena bentuk dagunya yang panjang. Ejekan yang terus datang menyerangnya pun membuat Wanida tak merasa nyaman dan kehilangan kepercayaan diri.
"Saat saya melihat ke cermin, saya tak suka dengan apa yang saya lihat. Aku benci dengan semua kata-kata kasar. Mereka menyebutku penyihir dengan dagu panjang," kata dalam acara Let Me In.
Ya, cewek berusia 21 tahun ini kemudian mendapat kesempatan untuk melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilannya lewat acara tersebut. Lewat serangkaian operasi diantaranya pembesaran payudara, operasi kelopak mata, juga pengangkatan dahi dan rahang pun dilakukan untuk memperbaiki bentuk wajahnya yang kerap diejek seperti penyihir.
Melihat hasil dari operasi plastik yang dilakukan Wanida, hasilnya pun mencengangkan. Cewek yang dijuluki seperti penyihir ini telah berubah drastis menjadi seorang yang cantik dan sempurna. Namun, meski merasa bahagia, Wanida ternyata menyimpan kesedihan mendalam.
Kesedihan Ditinggalkan Pacar Tercinta
Menjadi seorang yang cantik lagi sempurna telah menjadi sebuah kebanggaan bagi Wanida, "Acara ini memberi saya kehidupan baru. Wajah yang baru. Ini membuat saya tersenyum seperti sebelumnya," katanya saat menunjukkan wajah barunya di acara tersebut.
Namun, di tengah kebahagiaannya, Wanida juga menyimpan kesedihan. Empat hari sebelum dirinya meiblikasikan wajah barunya kepada publik lewat acara tersebut, cewek kelahiran 1996 ini harus menghadapi kenyataan bahwa kekasihnya meninggal dunia karena kecelakaan.
Tangis Wanida pun tak terbendung, "Saya terdiam, awalnya saya taak percaya. Saya pikir itu adalah lelucon," katanya dalam sebuah wawancara dengan Workpoint dilansir dari laman viral4real.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kekasihnya itu adalah pria yang bisa menerima dirinya apa adanya. "Dia menerima saya apa adanya. Saya sangat mencintai dan merindukannya," kata Wanida yang terisak atas kepergian kekasihnya.