Fimela.com, Jakarta Dari sekian banyaknya hari yang dilalui oleh Liao Zhi sepertinya tanggal 12 Mei 2008 adalah hari terburuk yang tidak akan pernah ia lupakan. Di tanggal tersebut sebuah gempa dahsyat terjadi di SiChuan, Cina dan menghancurkan banyak bangunan serta menimbulkan banyak korban jiwa. Keluarga Liao Zhi adalah salah satu korbannya.
Anak perempuan Liao Zhi yang masih berumur satu tahun meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. Liao Zhi memang selamat, tapi ia yang tertimpa puing-puing bangunan selama 27 jam tersebut harus merelakan kedua kakinya diamputasi. Liao Zhi adalah seorang guru tari di Sichuan, Cina.
Sebelum gempa bumi terjadi, hidupnya sebagai seorang guru dan juga ibu dari putri kecilnya yang menggemaskan itu terasa sangat sempurna. Tapi, gempa bumi telah membuat rumahnya hancur dan ia pun kehilangan banyak orang-orang yang dia sayang, terasuk anak perempuan dan ibu mertuanya.
Selama 27 jam berada direruntuhan puing-puing bangunan Liao Zhi sebenarnya sempat berpikir untuk menyerah. Liao Zhi jauh berada di dalam tanah sehingga sangat sulit untuk menemukannya. Dari luar sang ayah terus berusaha untuk menggali reruntuhan.Saat ayahnya dan regu penyelamat berusaha keras untuk menggalinya, gempa susulan terjadi. Meskipun berhasil selamat dari gempa, tapi ternyata Liao Zhi harus menerima sebuah cobaan lagi.
Harus Kehilangan Anak, Kaki dan Juga Suami
Kehilangan anak dan juga ibu mertua serta kakinya, hati Liao Zhi tentunya sangat hancur. Tapi ternyata cobaan tak berhenti sampai di situ. Alih-alih membantunya untuk mengatasi depresi dan pemulihan fisiknya, suaminya memutuskan untuk meninggalkannya selamanya.
Tapi Liao memang tak pernah menyerah. Meskipun kedua kakinya sudah diamputasi, tapi dia terus menari, dia dan rekannya bahkan mengalahkan puluhan penari untuk memenangkan juara pertama di acara reality show CCTV “Dance Out My Life” pada tahun 2013.
Ketika gempa lain melanda Cina 5 tahun kemudian, Lian secara sukarela membantu orang-orang yang terkena dampak gempa tersebut. Dia bertekad untuk membantu para korban meskipun harus menggunakan kaki palsunya.
Dan bertahun-tahun setelah pernikahannya gagal, dia akhirnya bertemu dengan pria yang benar-benar mencintainya. Meski kehilangan kedua kakinya, Liao mampu berdiri dan menunjukkan kepada semua orang bahwa segala sesuatu mungkin terjadi dengan adanya tekad dan motivasi yang kuat.