EKI Update 3.0, Berkarya Sekaligus Bersosial

Nizar Zulmi diperbarui 29 Nov 2017, 20:08 WIB

Fimela.com, Jakarta Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company bekerjasama dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) menggelar pentas seni pertunjukan “EKI Update 3.0” pada 28-30 November di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar baru, Jakarta Pusat. Yang menarik dari EKI Update kali ini adalah keuntungan yang didapat dari hasil penjualan tiket akan disumbangkan kepada YPAC, untuk pembinaan anak-anak berkebutuhan khusus.

Lewat event ini EKI Dance Company memanjakan penggemar seni pertunjukan lewat karya-karya terbaru garapan koreografer EKI Dance Company yang senior maupun yang terbilang koreografer muda. Melalui EKI Update juga, EKI Dance Company berusaha menyuarakan sikap atau pendapat seputar fenomena kehidupan melalui karya. Untuk itu,selalu ada tema yang berbeda dalam setiap penyelenggaraan EKI Update.

Jika pada EKI Update 1.0 mengangkat tema #EtnikKekinian, kemudian tema #InArtWeUnite pada EKI Update 2.0, dalam EKI Update 3.0 EKI Update mengetengahkan tema #LyfeKidsJamanNow. EKI Update 3.0 adalah pertunjukan seni yang mengemas tari, mini musikal, talkshow dan lainnya dalam satu sajian.

 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Turut diramaikan para influencer

Untuk mempercantik tema, EKI Update 3.0 menghadirkan sejumlah bintang tamu. Mereka adalah sosok influencer yang merepresentasi gambaran kids jaman now. 

Adapun tamu yang mengisi sesi talkshow sepajang pertunjukan dari tanggal 28-30 November adalah penyanyi dan aktor Morgan Oey (28 November), Duo DJ KMKZ dan David Beatt (29 November); komikal, aktor, penulis Ernest Prakarsa (30 November).

Melalui karya-karya di EKI Update berusaha mendengar, memahami dan memberi ruang untuk berekspresi. 

Mengenai tema #LyfeKidsJamanNow, menurut Aiko Senosoenoto, selaku produser EKI Update 3.0, banyak orang beranggapan bahwa kids jaman now adalah generasi instan atau pemuja kebebasan semata hingga ada juga yang menyebut ‘mental tempe’ kepada mereka yang belakangan populer juga dengan sebutan anak millenials. Padahal, kids jaman now sangat random, tidak bisa ada keseragaman dan berubah-ubah dengan cepat. Jika dulu ada masa semua orang suka breakdance atau ballroom dance, kini tidak ada anak milenial yang menyukai satu hal yang sama.

“Satu hal yang pasti, anak jaman now ada karena generasi terdahulu dan mereka adalah pemegang tongkat estafet untuk masa depan. Untuk mengerti mereka tidak cukup dengan melihat dari luar atau menghakimi saja tapi kita perlu masuk, merasakan suasana yang ada,” ujar Aiko Senosoenoto. #LyfeKidsJamanNow tentunya juga dialami oleh mereka yang berkebutuhan khusus. EKI DanceCompany mengerti hal ini dan oleh karenanya bekerjasama dengan YPAC.

Ketua YPAC Jakarta, Ibu Purnamawati Muki Reksoprodjo mengucapkan terima kasih atas terjalinnya kerjasama ini. “Selama ini anak-anak berkebutuhan khusus dipandang sebagai anak yang tidak mampu, minder dan sebagainya. Bersama EKI Dance Company, kita akan bisa melihat mereka menyanyi, menari dan dengan percaya diri melakukan itu semua dihadapan banyak orang, di atas pentas. Tentu tidakmudah, tapi mereka bisa,“ katanya.