Curhat Bondan Winarno Maknyus Usai Operasi, Sempat Ketakutan

Teddy Kurniawan diperbarui 29 Nov 2017, 12:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Perjuangan Bondan Winarno, sosok yang dikenal dengan jargon Maknyus-nya itu melawan penyakit cukup panjang. Dimulai saat ia merasakan ujung jari tangan kanan kesemutan tahun 2005.

Awalnya dokter memvonis, lelaki yang memomulerkan program wisata kuliner itu dengan penyakit jantung. Namun opsi diagnosa lainnya justru tidak demikian. Bahkan Bondan pun harus memeriksakan penyakitnya hingga ke luar negeri, untuk memastikan penyakit yang dideritanya.

 

What's On Fimela
Kepergian Bondan Winarno tentu meninggalkan kesan mendalam. Tak terkecuali bagi Chef muda Putri Miranti. (Mara_ID/twitter.com)

Baru pada tahun 2015, diagnosa dokter menyebutkan adanya dilatasi (penggembungan) pada aorta. Hal itu membuat Bondan harus selalu melakukan pengecekan terhadap kesehatannya secara berkala.

Setelah melakukan banyak pengecekan, akhirnya diputuskan jika Bonda harus menjalani operasi. Tim dokter pun menyarankan agar operasi harus segera dilakukan, terlebih saat itu kondisi tubuh Bondan sedang dalam keadaan bugar.

2 dari 2 halaman

Bondan Winarno Makyus, jalani dua operasi sekaligus

Kabar duka kembali dari dunia hiburan. Presenter acara masak yang terkenal dengan jargon maknyuss, Bondan Winarno meninggal dunia dalam usia 67 tahun. (Instagram/maknyusbw)

Pada 27 September 2017, Bondan kemudian menjalani dua operasi sekaligus, yakni penggantian katup aorta dan penggantian aorta yang mengalami dilatasi. Hal tersebut diceritakan Bondan melalui postingannya di akun Facebook Jalan Sutra.

"Operasi berlangsung selama 5 jam dan dinyatakan berhasil. Saya siuman di ICU sore hari dan dirawat selama 24 jam di ICU. Dari ICU saya dipindah ke Intermediary Ward," tulis Bondan.

Namun tidak berapa lama, Bondan mengalami kejang-kejang. Ia mengalami komplikasi aritmia.

 

Kabar duka itu terlihat dari cuitan di twitter @arieparikesit, founder Kelana Rasa Culinary serta presenter acara kuliner di salah satu stasiun televisi swasta. (Instagram/maknyusbw)

"Untuk aritmia ini, saya ditangani Dr. Dicky Hanafy, lulusan Jerman. Krn setelah 72 jam tidak tampak progress dari TPM, Selasa siang Dr. Dicky memutuskan untuk memasang TPM lain di pangkal paha. Terus terang, saya ketakutan," tulis Bondan Winarno.

Jika kondisi tersebut tidak membaik, Bondan pun harus menjalani operasi dengan tingkat resiko yang lebih besar.

"Miracle happens. Selasa malam, ketika perawat sdg mempersiapkan saya utk didorong ke kamar operasi, tiba-tiba denyut nadi saya berirama kembali. Operasi dibatalkan. Saya lega setengah mati," tulis Bondan.

Namun rupanya takdir berkata lain. Bondan Winarno yang dikenal dengan jargon Maknyus-nya meninggal dunia pada Rabu, 29 November 2017 di Rumah Sakit Harapan Kita.