Fimela.com, Jakarta Bondan Winarno tutup usia, sekali lagi duka menyelimuti jagat dunia hiburan. Meninggal di usia 67 tahun, salah satu pakar kuliner paling populer ini menghembuskan napas terakhir pada Rabu (29/11/2017) di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, sekitar pukul 09.05 WIB.
Berbicara tentang Bondan, maka tak lengkap bila tak membahas istilah maknyus. Ya, maknyus dan Bondan Winarno memang sudah begitu lekat. Seperti Bali dengan nasi pedas, layaknya kopi berserta rasa pahit. Sudah demikian identik, ungkapan lelaki yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini bahkan diadaptasi tak sedikit orang hingga hari ini.
Sebagaimana diketahui, kata maknyus kerap digunakan Bondan saat memandu acara kuliner di salah satu stasiun televisi swasta beberapa tahun silam. Kala itu, hampir di tiap akhir sesi icip-icip, tak Bondan bakal mengatakan pokoke maknyus.
Gayanya makin ciamik nan memorable, lantaran sambil mengatakan maknyus, lelaki yang memutuskan pindah ke Bali pada awal 2016 itu pun membentuk simbol okay dengan jarinya yang kemudian dikecup.
Tak pandang bulu, Bondan mencoba deretan makanan dari berbagai wilayah di Indonesia. Kendati kuliner yang dicobanya macam-macam, namun Bondan Winarno tetap setia dengan kata maknyus di penilaiannya.
Bondan Winarno Menyesal Sekedar Bilang Maknyus
Meski jargon 'Pokoke Maknyus!' kian populer, namun dalam salah satu kesempatan, Bondan Winarno sempat mengaku menyesal sekedar berucap demikian. Dikutip dari CNN, Rabu (29/11/2017), Bondan sebenarnya mau berbicara lebih tentang kuliner yang dicicip.
“Selama ini kalau bisa dibilang dakwah saya itu kan makan enak. Tapi, setiap kali saya mau ngomong di balik makan enak itu ada rohnya, rohnya itu adalah gizi,” ungkapnya. Tak hanya makan enak, sambung Bondan, dia juga ingin mengajak banyak orang untuk makan sehat.
Bondan Winarno dan Kebiasaan Mengonsumsi Makanan Sehat
Tampil di televisi dengan adegan mencicip beragam makanan, Bondan Winarno mengaku jengah ketika ditanya 'bapak itu setiap hari makannya kaya gitu kok nggak kolesterol?'. Bondan mengatakan, publik tak sadar bila dia bekerja hanya lima hari dalam satu bulan. "Setiap bulan saya punya 25 sampai 26 hari makan normal,” ujarnya.
Di rumah, Bondan mengaku mengonsumsi makanan sehat. “Jangan harap ketemu gula di rumah saya,” sambungnya. Jadi, meski terlihat mencoba beragam makanan di luar sana, Bondan tetap menjaga asupannya ketika berada di rumah.