Gunung Agung Meletus, Penutupan Bandara Ngurah Rai Diperpanjang

Lanny Kusuma diperbarui 28 Nov 2017, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Bandara Ngurah Rai telah ditutup sejak 27 November 2017 pukul 06.00 WITA. Rencana penutupan Bandara selama 24 jam pun harus diperpanjang karena abu vulkanik dari meletusnya Gunung Agung menutupi ruang udara di atas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Melansir Liputan6, Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengatakan bahwa penutupan Bandara akan diperpanjang hingga 29 November 2017 pukul 07.00 WITA.

Semburan abu vulkanik Gunung Agung terlihat dari sebuah desa di Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, (27/11). Semburan asap dan abu vulkanik Gunung Agung mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak Gunung Agung. (AP Photo / Firdia Lisnawati)

"Dengan kondisi sebagaimana tersebut di atas, rapat koordinasi Kantor Otoritas Bandara bersama stakeholders terkait, yang dilaksanakan pada pukul 01.00 Wita 28 November 2017 memutuskan, memperpanjang penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai dari pukul 07.00 Wita tanggal 28 November 2017 s.d 07.00 Wita tanggal 29 November 2017," tulis Novie dalam laporannya dalam NOTAM nomor: A4274/17 NOTAMR A4242/17, Selasa (28/11/2017).

Sinar merah yang terlihat di puncak kawah Gunung Agung, di Karangasem, Bali, Minggu (26/11). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas). (Liputan6.com/Andi Jatmiko)

Terkait penutupan tersebut, status Gunung Agung telah dinaikkan pada lewel 4 atau Awas sejak kemarin (27/11/2017). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pun mengatakan adanya potensi letusan yang lebih besar. 

"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," katanya terkait letusan Gunung Agung.