The Changcuters Miris Pohon Besar Dijadikan Tempat Sampah

Anto Karibo diperbarui 24 Nov 2017, 06:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pepohonan merupakan penunjang kehidupan umat manusia. Karena pohon bisa menghasilkan oksigen yang diperlukan oleh manusia untuk bernafas.Namun, band asal Bandung, The Changcuters merasa bahwa manusia modern tak menghormati pohon lagi.

Ia mencontohkan perilaku masyarakat yang sering kali membuang sampah justru di bawah pohon-pohon besar. Sungguh sebuah perlakuan dan pemandangan yang tak semestinya mengingat kontribusi besar dari pohon. "Paling enggak suka, sering lihat pohon besar dan jadi tempat sampah. Seakan pohon makan sampah," kata Tria di Alun-alun Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (22/11/2017).

Perlakuan ya ng tak kalah menyebalkan bagi vokalis TheChangcuters tersebut adalah seringnya orang memasang baliho atau selebaran yang ditempel bebas di pohon. "Banyak juga baliho yang memaku sembarangan," tegas Tria.

Sebagai Duta Penghijauan Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang hadir dalam program DTFL-Menanam Trembesi 296 KM Lingkar Pulau Madura, The Changcuters berharap menanam, merawat, dan melestarikan pohon merupakan tugas bersama. "Sering bilang, enggak semua hal harus diselesaikan oleh pemerintah, tapi perlu diri sendiri juga. Ini yang seringkali kita enggak sadar," tutur mantan kekasih Tyas Mirasih itu sekaligus memperingati Hari Pohon Sedunia setiap 21 November.

 

The Changcuters ikut terlibat dalam gerakan menanam pohon trembesi di pulau Madura. (Ruswanto/Bintang.com)

Sebuah pemandangan yang hijau nan sejuk, tentu saja lebih menyenangkan dari pada pemandangan yang gersang. Karenanya, manfaat pepohonan tentu saja bukan hanya memproduksi oksigen namun memberikan kenyamanan. "Kalau banyak pohon pun bisa jadi wisata. Kalau tanduskan enggak enak. Apalagi bersih dan sejuk. Jangankan piknik, buat istirahat aja bisa menyenangkan. Manfaatnya banyak," tukas Tria vokalis The Changcuters.