Fimela.com, Jakarta Meski mengangkat kisah hidupnya selama menjalani pendidikan di Fikom Universitas Padjadjaran, Bandung, Soleh Solihun menegaskan bahwa film Mau Jadi Apa bukan film dokumenter. Karenanya, tak semua kisahnya selama kuliah diceritakan di film berjudul Mau Jadi Apa? tersebut.
Bahkan beberapa teman dekatnya di kampus juga banyak yang tidak dimasukkan dalam cerita film. "Ini versi film komedi, bukan dokumenter. Artinya tidak semua orang bakal masuk cerita," ujar Soleh di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2017).
Namun, secara keseluruhan tak banyak cerita asli yang diubah oleh Soleh yang menggarap skenario bersama Agasyah Karim dan Khalid Kashogi. Juga dengan sosoknya yang menurutnya tak pernah berubah secara pola pikir dan bersikap.
"Cuma beberapa aja (yang berubah). Itu kan buat nambah penghasilan aja, gak ada yang berubah sama aja pola pikir gua, bagaimana gua bersikap, bertindak, sama aja gua dulu dengan gua sekarang," lanjutnya.
Selain sebagai pemain utama, Soleh juga merangkap sebagai sutradara dalam film ini. Ia melakoni debutnya bersama Monty Tiwa. "Monty itu pada dasarnya menerima semua yang gua sampaikan karena kan, ini proses dari gua, ide dari gua, ketika gua bilang sesuatu, Monty menerimanya," tutur Soleh.
Menurut Soleh, ia sendiri yang memilih Monty sebagai tandem karena sudah merasa klop pada kerjasama sebelumnya.
"Kenapa gua ngajak Monty, karena gua tahu Monty bakalan setuju dengan gua, setuju dengan ide-ide gua karena gua udah nyaman sama Monty," tukas Soleh Solihun.
Film Mau Jadi Apa rencananya akan tayang serentak pada 30 November 2017 mendatang. Selain Soleh Solihun, film juga diperankan oleh Aurelie Moeremans, Ronal Suryapradja, Tike Priatnakusumah, Poppy Sovia, Surya Saputra, Gading Marten, Andhika Pratama, Uus, Putri Marino, dan lainnya.