Syuting di Swiss, Ringgo Agus Rahman Ogah Makan di Restoran

Anto Karibo diperbarui 16 Nov 2017, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Ringgo Agus Rahman melakoni syuting film Satu Hari Nanti selama hampir sebulan di Swiss. Seperti halnya pemeran lain yang mengaku mendapatkan pengalaman menarik ketika berada di negeri orang, demikian pula dengan Ringgo.

"Negara yang ternyaman. Kita nggak dianggap orang asing ya. Dianggap orang sana. Pas nyampai sana, diajak ngobrol Swiss Jerman dulu. Saat kita diam pun kiita diajak ngobrol duluan," kata Ringgo di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017).

 

What's On Fimela
Ringgo Agus Rahman ceritakan pengalamannya syuting di Swiss. (Adrian Putra/bintang.com)

Menurut Ringgo, kultur masyarakat Swiss dalam hal keramahannya seperti orang Indonesia. Itu pula yang membuat Ringgo merasa ingin kembali. "Ada karakter Indonesia yang ramah, di sana. Pengin kembali lagi bersama keluarga kesana, kalau ada uang," tuturnya.

Keindahan alam di negara yang sebagian wilayahnya merupakan dataran tinggi Pegunungan Alpen itu juga menjadi perhatian bagi Ringgo. Kesan mendalam dirasakan karena baik alam, cuaca dan bahasanya berbeda dengan Indonesia.

 

Ringgo Agus Rahma berniat kembali ke Swiss dengan keluarga. Ia pun saat ini sedang menabung. (Adrian Putra/bintang.com)
"Pemandangan semuanya gila kalau lihat rumput di sana. Lo mau piknik silakan, mau bebas tiduran boleh. Lagi dingin paling dingin minus 5 ke atas lagi minus 12 tapi umumnya rata rata minus 1 sampai 4 derajat," tutur Ringgo.

Lalu bagaimana dengan makanan? Menurut Ringgo, masalah orang Indonesia ketika berada di luar negeri adalah makanan. Karenanya banyak sekali orang Indonesia yang membawa makanan khas ketika menyambangi negara orang.

Tapi Ringgo bersyukur karena selama menjalani proses syuting, ia bisa terus mengkonsumsi makanan Indonesia. Makanya, suami Sabai Morscheck ini tak pernah jajan di restoran di Swiss.

"Sebenarnya pengin bawa sambal. Tapi kan disana persiapan hampir sebulan. Sudah penuh kopernya. Beruntung katering orang Indonesia. Sambal yang utama. Bersyukur jadinya. Nggak pernah ke restoran," ujar Ringgo Agus Rahman.