Fimela.com, Jakarta Kehadiran film Justice League mulai 15 November 2017 sudah dinantikan penggemarnya. Terlebih, kesuksesan film Wonder Woman yang lebih dulu dirilis di tahun 2017 ini membuat rasa penasaran akan seperti apa 'penggabungan' para superhero DC Comics di film Justice League.
Film kelima dari DC Extended Universe (DCEU) ini mempersatukan superhero DC pasca perkelahian antara Batman dan Superman di film sebelumnya. Setelah kematian Clark Kent (Superman), Bruce Wayne (Batman) dan Diana Prince (Wonder Woman) mencari orang-orang yang memiliki kekuatan super untuk bersatu menghadapi Steppenwolf dan pasukan Parademons-nya.
Dalam pencariannya, mereka bertemu dengan Barry Allen (Flash), Victor Stone (Cyborg) dan Arthur Curry (Aquaman) yang dengan kemampuannya masing-masing bergabung untuk menyelamatkan bumi dari ancaman Steppenwolf dan pasukan Parademons.
Sesuai apa yang dijanjikan, film Justice League memang penuh dengan adegan action, bahkan sejak awal cerita. Kedatangan Steppenwolf dan pasukan Parademons ke bumi untuk mencari Mother Box membuat Bumi menjadi kacau.
Bersama pasukannya, Steppenwolf berhasil mendapatkan dua buah Mother Box yang disimpan oleh suku Amazon dan Atlantis. Itu artinya, dengan mencari satu Mother Box lain, kehancuran bumi akan benar-benar terjadi. Berikut 5 alasan film Justice League bakal laris manis.
1. Justice League Banjir Bintang Terkenal
Selain sutradara Zack Snyder, film Justice League juga dipenuhi oleh nama-nama besar dikancah perfilman Hollywood. Mulai dari Chris Terrio sebagai penulis naskah dan cerita, sampai nama-nama seperti Ben Affleck (Bruce Wayne), Henry Cavill (Clark Kent), Gal Gadot (Diana Prince), Jason Momoa (Arthur Curry), Ezra Miller (Barry Allen), Ray Fisher (Victor Stone), dan Ciaran Hinds (Steppenwolf).
2. Ada Selingan Humor di Justice League
Namun, film Justice League nyatanya tak melulu menghadirkan adegan action. Dalam beberapa penggalan cerita, unsur komedinya pun cukup membuat penggemarnya tertawa. Barry Allen, meski merupakan salah satu superhero di Justice League nyatanya mampu memberikan kesan humanis dengan tingkah lucunya.
Dalam sebuah adegan, saat tim superhero akan memulai pertarungan melawan Steppenwolf guna menyelamatkan beberapa warga kota yang disandera, Barry lantas mengeluarkan celetukan yang membuat situasi tegang menjadi riuh akan gelak tawa penonton.
3. Film Justice League Menegangkan
Jika berbicara kelebihan, film Justice League sepertinya sudah sangat cukup untuk memenuhi standar film action produksi Hollywood. Berbicara tentang adegan menegangkan, intensitas pertarungan yang kuat sejak awal sampai akhir tentunya sudah menjadikan Justice League layak dinobatkan sebagai film superhero yang memang dinantikan penayangannya.
Dari sisi cerita, sang sutradara, Zack Snyder yang memulai produksi Justice League sejak Oktober 2014 lalu pun terbilang lengkap. Meski bertemakan kepahlawanan, Justice League tak lupa memasukkan unsur humanis dalam ceritanya.
Disamping alur pertarungan sengit dengan Steppenwolf, Zack Snyder melalui film Justice League tetap mengulik sisi 'manusia' sebagai pelengkap kekuatan super dari masing-masing personel Justice League.
4. Efek Visual Justice League Rapi
Proses penggarapannya pun terbilang rapi. Sebagai sebuah produksi besar, kualitas gambar dari Justice League tidak perlu diragukan lagi. DC Films sebagai rumah produksi tampaknya memanfaatkan betul teknologi CGI dalam proses penggarapannya.
Efek visual saat pertarungan serta lanscape pemandangan cukup sukses memanjakan mata para penonton. Satu yang menarik perhatian adalah ketika terjadi pertarungan bawah laut antara pasukan Atlantis dan Steppenwolf saat memperebutkan Mother Box.
5. Ada Tokoh Baru di Justice Leauge
Diakhir cerita, kemunculan tokoh baru pun akhirnya menimbulkan tanya tentang kelanjutan film Justice League. Tokoh dengan kostum serba hitam tersebut tampak menemui seseorang disebuah kapal pesiar yang menyiratkan akan adanya perkumpulan lain yang menjadi lawan dari para superhero di film berikutnya.