Sebagian masyarakat hingga kini masih menganggap tabu soal Tato, banyak yang mengidentikan seseorang yang bertato itu seperti preman yang sangar. Namun ternyata, Virgoun punya alasan unik mengapa dirinya mengoleksi tato. (Instagram/virgoun_)
Bukan untuk menakut-nakuti masyarakat dengan terlihat lebih sangar, namun Virgoun memenuhi tubuhnya dengan tato sebagai alat penolakan kepada keluarga yang meminta dirinya jadi polisi. (Instagram/virgoun_)
Ditemui di Mall Sumarecon Serpong, Tangerang, Banten, Minggu (12/11/2017), Virgoun menceritakan saat ibu dan kakaknya meminta dirinya menjadi polisi. Segala persiapan sudah dilakukan, termasuk biaya sebesar 250 juta rupiah. (Instagram/virgoun_)
"Gue disuruh jadi polisi, udah disiapin uangnya 250 juta buat Akpol. Akhirnya daripada gue berantem karena nolak keinginan nyokap dan kakak gue, gue tato aja badan gue," kata Virgoun. (Instagram/virgoun_)
Penolakan menjadi anggota kepolisian dilakukan Virgoun lantaran ingin memilih jalan hidupnya sendiri. Setelah berhasil menolak, akhirnya ia memilih melanjutkan sekolah seni dan berusaha untuk menjadi diri sendiri. (Instagram/virgoun_)
"Selesai urusan. Akhirnya gue masuk sekolah seni. Sesuatu bentuk protes karena gue memang mau menjalani apa yang gue suka, bukan jadi sesuatu yang diinginkan orang. Gue ingin jadi yang diri gue inginkan," ujarnya. (Instagram/virgoun_)
Lewat berkesenian, Virgoun berhasil membuktikan kepada keluarganya bahwa ia bertanggung jawab dengan penolakannya menjadi aparat kepolisian. Kini, ia terbilang sukses dengan kariernya dalam bermusik. (Instagram/virgoun_)