Fimela.com, Jakarta Film Pengabdi Setan benar-benar berjaya di tahun ini. Film besutan Joko Anwar ini juga melambungkan nama pemainnya, termasuk Ayu Laksmi yang berperan sebagai ibu Mawarni. Seperti diketahui, Pengabdi Setan sudah meraih 4 juta penonton lebih sejak dirilis pada 28 September lalu.
***
Film yang masih diputar di bioskop ini menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa dan sementara menjadi film Indonesia terlaris di tahun ini. Yang terbaru, Pengabdi Setan berhasil meraih tujuh piala dan jadi yang terbanyak di ajang FFI 2017 pada 11 November kemarin.
Yang tak kalah menarik buat dibahas sampai saat ini adalah sosok Ayu Laksmi yang sekarang sering dipanggil Ibu. Mungkin sebelumnya belum banyak yang mengenal sosok wanita kelahiran Singaraja, Bali, 25 November 1967 ini. Padahal Ayu sudah berkiprah di dunia seni sejak masih kecil.
Ia pun sudah bermain film di tahun 2008 lewat Under the Tree yang disutradarai Garin Nugroho. Ibu juga pernah bermain di film Ngurah Rai, Soekarno dan The Seen and Unseen. Di luar itu, Ayu Laksmi lebih banyak berkiprah di bidang musik dan teater.
Ia sempat menjadi penyanyi rock, bergabung dalam sejumlah grup sampai kemudian bersolo karir lagi. Hal itu juga yang membuat Ayu sempat ragu saat diajak kasting untuk film Pengabdi Setan.
“Saya merasa punya banyak keterbatasan kalau ditawari main film, karena saya nggak yakin apa bisa jadi orang yang penurut saat di lokasi syuting. Belum lagi soal waktu karena saya tinggal di Bali, dan pengalaman saya di bidang akting yang masih sedikit,” terang Ayu Laksmi.
Pada akhirnya, Ayu berhasil lolos kasting dan bermain di Pengabdi Setan. Kita pun sudah tahu bagaimana kelanjutannya. Saking populernya sosok Ibu di Pengabdi Setan, banyak meme kocak yang beredar seputar karakter Ibu. Sekarang setelah filmnya sukses, apakah Ayu Laksmi akan kembali bermain film?
Lalu apa yang membuatnya mau bermain di Pengabdi Setan meski mengakui punya banyak halangan kalau harus bermain film? Seperti apa sebenarnya sosok Ibu atau Ayu Laksmi di luar film? Simak hasil wawancara dengan Ayu Laksmi yang bertandang ke redaksi Bintang.com di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
What's On Fimela
powered by
Cerita Ayu Laksmi Bermain di Pengabdi Setan
Keterlibatan Ayu Laksmi di Pengabdi Setan sepertinya memang sudah digariskan sejak awal. Hal itu pun diakui oleh Ibu Ayu yang mengaku sudah banyak pertanda kalau ia akan bermain di remake dari film berjudul sama di tahun 1980 tersebut.
Bisa diceritakan bagaimana Ibu mendapat peran di Pengabdi Setan?
Jadi awalnya saya dihubungi sama Happy Salma yang bilang kalau temannya, Joko Anwar, mau bikin film horor Pengabdi Setan, remake dari film berjudul sama di tahun 1980. Dia bilang saya cocok dengan peran Ibu yang dicari Joko. Setelah itu saya dikontak Joko buat diundang kasting, tapi setelah itu ada jeda waktu yang lama karena saya masih banyak acara yang harus dihadiri. Lalu akhirnya saya ikut kasting dan setelah itu kembali lagi ke Bali. Nggak lama setelah itu, ternyata saya dikontak lagi sama Joko dan katanya saya mendapat peran sebagai Ibu Mawarni.
Apa yang membuat Ibu mau bermain di Pengabdi Setan?
Saya terus terang sempat ragu main di film horor, apalagi jarang main film. Sebelum main, saya cari informasi dulu soal Joko Anwar. Dia ternyata pernah kuliah di ITB di jurusan yang sama dengan pak Habibie, pernah jadi wartawan dan film-filmnya juga banyak yang bagus. Saya jadi suka dengan karya-karyanya Joko Anwar. Ditambah lagi dari keluarga nggak ada yang protes saya main di film horor dan yang penting lagi, berjodoh dengan waktu. Karena selama syuting ternyata saya nggak ada jadwal lain.
Ibu pernah nonton Pengabdi Setan versi pertamanya?
Ya ..hanya sekilas-sekilas dan nggak mau terlalu fokus di Pengabdi Setan yang lama, karena saya akan main di versi barunya, jadi supaya nggak terlalu terpengaruh sama versi sebelumnya.
Apa yang menarik dari Pengabdi Setan?
Keterlibatan anak-anak yang pasti akan jadi magnet untuk publik. Lalu film ini bukan hanya menggelar ketakutan tapi ada kisah drama keluarga dan pesan-pesan yang baik dan positif yang perlu untuk direnungkan.
Persiapan apa saja yang dilakukan sebelum syuting?
Ya saya berusaha percaya, patuh dan rela dibentuk oleh sutradara, serta hal hal yang terkait untuk dapat memerankan sosok Ibu. Ibaratnya saya bagaikan kanvas putih yang kosong. Supaya lebih mudah diisi oleh sutradara dan menyediakan diri dengan seluruh kesadaran, saya sejenak berpisah dengan karakter yang melekat dalam diri saya.
Bagaimana suasana syuting Pengabdi Setan? Apa ada hal-hal aneh terjadi selama syuting?
Waktu awal syuting sempat ada terdengar suara anjing seperti bersahut-sahutan. Tapi cuma itu aja rasanya yang agak aneh. Selama syuting semuanya berjalan lancar. Paling saya harus bisa menahan banyak hal selama syuting karena lebih banyak diam dan jarang bergerak. Padahal aslinya saya kan bukan pribadi yang pendiam, aktif bergerak dan tak betah berlama-lama di satu tempat.
Apa pengalaman paling berkesan selama syuting Pengabdi Setan?
Yang paling berkesan adalah Team Work yang sangat sangat baik, mulai dari produser, sutradara , masing-masing individu para pemain lain, Tim kreatif, juga para kru ikut merasa memiliki project ini. Menurut saya hal ini sangat penting karena dalam melakukan kerja sama satu dengan yang lainnya ada upaya untuk dapat merawat energi yang positif. Dengan begitu semua orang yang terlibat bisa memberikan kontribusi yang maksimal.
Apa saja kesan ibu Ayu terhadap Joko Anwar selama pembuatan film Pengabdi Setan?
Menurut saya Joko Anwar genius, kerjanya detil, rapi, arahannya jelas, koperatif dan dinamis. Ia juga mampu mengkondisikan semua pemain juga orang-orang yang tetlibat dalam mood yang baik. Dia punya pendekatan yang sangat baik pada semua pihak yang terlibat.
Rencana Ayu Laksmi Setelah Pengabdi Setan
Usai kesuksesan film Pengabdi Setan, apa lagi yang akan dilakukan oleh seorang Ayu Laksmi? Sejumlah rencana sudah disiapkan olehnya, dan apakah itu termasuk bermain film lagi?
Bagaimana kesan ibu setelah menyaksikan film Pengabdi Setan di bioskop?
Saya terkesima ..juga tidak menyangka. Ketika seluruh element berpadu menjadi paket komplit, kisah,akting semua pemain, artistik, scoring, dan lain-lain menjadi karya yang berbeda dari film Indonesia yang pernah ada. Sempat kaget juga menyaksikan adegan demi adegan. Ada rasa takjub juga melihat hasil akhirnya.
Apa kesan dan perasaan Ibu setelah Pengabdi Setan sukses?
Bersyukur, terharu, senang, bangga karena sudah menjadi bagian dari film tersebut.
Bagaimana perasaan ibu setelah banyak dijadikan meme?
Wah, lucu, senang dan nggak menduga . Karena ternyata begitu banyak orang yang menaruh atensi, mengapresiasi, publik merespon begitu cepat dengan cara yang kreatif. Saya sih senang karena banyak meme memuat ajakan-ajakan gerakan kesadaran yang positif. Di satu sisi saya masih sering merasa tak percaya kalau yang dijadikan meme itu adalah saya.
Selain akting, ibu juga berkiprah di musik, mana yang lebih disukai? Apa alasannya?
Tiap bidang seni tentu punya ciri tersendiri. Kalau di film saya sebenarnya suka, tapi kan kita harus jadi orang lain. Di musik lebih berat karena kalau manggung misalnya, saya merancang semuanya sendiri. Tapi pada dasarnya di bidang apa pun, saya selalu berusaha untuk fokus dan total saat menjalaninya.
Apa yang menarik dari bidang akting?
Namanya juga seni peran, dunia akting , sangat menarik karena mendapatkan pengalaman memainkan karakter orang lain.
Setelah Pengabdi Setan apa akan bermain film lagi?
Saya sudah ada tawaran bermain di enam film, tapi belum tahu mana yang mau diambil karena belum ada rencana untuk segera cepat main film lagi. Saat ini saya masih terlibat di berbagai panggung dan festival musik, tari, teater, atau seni pertunjukkan.
Ada rencana atau cita-cita yang ingin diwujudkan?
Saya ingin merilis album Svara Semesta 3 dan ingin menggelar pertunjukkan kolosal Theatrical Music show Svara Semesta bukan hanya di Bali tapi di beberapa wilayah kota di Indonesia bahkan di luar negeri. Karya-karya saya bernuansa World Music, perpaduan nuansa tradisi nusantara dan nuansa modern dengan tema Unity in diversity (Satu dalam ragam) Penghormatan serta Cinta kasih di antara sesama manusia, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan (Tri Hita Karana). Namun karena pilihan jenis musik saya kurang digemari di Indonesia, jadi saya masih kesulitan mencari dukungan dan sponsor. Mohon doa restu untuk saya dan Svara Semesta.
Bagaimana komentar Ibu tentang kemenangan Pengabdi Setan di FFI 2017?
Bagi saya, menang dan kalah hanyalah sebuah peristiwa yang keduanya baik untuk dapat dialami. Namun tentu saja kemenangan Pengabdi Setan di FFI 2017 adalah hal yang patut disyukuri sekaligus sangat membanggaka. Mudah-mudahan ini bisa jadi pemicu untuk para movie maker lainnya, agar tetap berkarya untuk dapat meningkatkan kualitas film Indonesia apapun jenisnya. Dengan kemenangan di FFI dan jadi film terlaris di tahun 2017 ini, menurut saya itu adalah kemenangan yang hakiki.
Sosok seperti Ayu Laksmi di dunia seni Indonesia rasanya tak banyak kita jumpai. Punya bakat besar di bidang musik maupun akting membuat nama Ayu bisa seperti sekarang ini, apalagi setelah bermain di film Pengabdi Setan. Para penggemar film tentu berharap ‘Ibu’ akan kembali melakoni dunia akting dan kita bisa menyaksikan seseorang dengan bakat alami yang luar biasa lebih sering lagi.