Fimela.com, Jakarta Bukan hal mudah bagi sebuah pasangan ketika bisa mempertahankan rumah tangganya sampai maut memisahkan. Banyak hal yang harus dihadapi, juga disesuaikan agar pernikahan bukan menjadi kemenangan atau dominasi salah satu pihak saja. Demikian pula yang menjadi kesadaran dari pasangan Nirina Zubir dan Ernest Fardiyan sampai mereka berhasil menjalani usia 8 tahun pernikahan.
***
Di tengah kebiasaan kawin cerai di kalangan artis yang seakan sudah menjadi hal lumrah, Nirina dan Ernest mampu menjadi contoh baik. Meski sempat diterpa isu perceraian, namun pada kenyataannya kedua insan tersebut mampu menghadapinya, memperbaiki diri, dan tak mengindahkan perkataan serta penilaian orang lain terhadap mereka. Bagi keduanya, menjaga keharmonisan adalah sebuah tujuan.
Kami tak pernah peduliin ketika ada orang lain yang ngomong macam-macam. Yang sebenarnya tahu rumah tangga kami ya kami sendiri, kata Nirina Zubir saat berkunjung ke kantor Bintang.com, kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).
What's On Fimela
powered by
Banyak hal yang dilakukan pasangan yang telah memiliki dua anak tersebut demi menjaga keutuhan dan keharmonisan. Selain komunikasi yang menjadi hal wajib, mereka senantiasa meluangkan waktu berdua. Entah untuk sekadar berolahraga bersama, menyempatkan kencan berdua, ataupun hanya mengobrol ketika anak-anak tengah tertidur pulas.
“Olahraga itu membuat hormon kebahagiaan muncul, itulah yang membuat kita happy,” ucap Nirina yang langsung disambar oleh Ernest, “Jadi, dalam satu minggu, kita harus ada jadwal untuk olahraga bareng,” imbuhnya.
Suka duka tentu saja menjadi keniscayaan dalam rumah tangga mereka. Pertengkaran-pertengkaran kecil, sedang, sampai ketika keduanya harus diam, mendinginkan emosi yang ada di kepala pun pernah dirasakan. Ketika itu, mereka hanya bisa menghela nafas, mencoba mengerti bagaimana keinginan masing-masing, mencari solusi terbaik, dan kembali kepada tujuan ketika mereka mengucap janji suci, akad pernikahan.
Jujur menjadi hal penting dalam pernikahan keduanya. Ya, selama 8 tahun menikah, baik Nirina maupun Ernest tak pernah sekalipun menyimpan rahasia dari pasangannya. Mereka yakin ketika adanya komunikasi yang sehat, kejujuran, tak aka nada pengkhianatan yang berujung pada sakitnya satu pihak. Tak ayal, ketika handphone pasangan yang oleh sebagian orang dianggap sebagai barang pribadi, tak demikian bagi mereka.
“Iya, sering lihat handphone pasangan. Karena nggak ada rahasia itu benar-benar terjadi. Ya namanya suami istri itu nggak ada yang ditutup-tutupin. Kalau ada yang rahasia-rahasiaan itu malah yang harus dipertanyakan,” tutur Nirina.
Sekelumit kisah di atas merupakan sebagian kecil dari apa yang diungkap Nirina Zubir dan Ernest Fardiyan dalam sesi eksklusif bersama Bintang.com. Berikut adalah petikan lengkap kisah romantic Nirina dan Ernest dalam menjalani rumah tangganya, juga ketika mereka harus mendidik kedua anaknya, Zivara Ruciragati Syarif dan Elzo Jaydn Anvaya yang mulai beranjak besar.
Menjaga Harmonis, Bertahan di Usia 8 Tahun Pernikahan
Melakukan hal-hal kecil, namun bernilai tinggi bagi keutuhan rumah tangga acap kali dilakukan oleh Nirina Zubir dan Ernest Fardiyan Syarief. Bagi mereka, hal-hal kecil tersebut merupakan akar yang justru akan semakin memperkokoh rumah tangga mereka. Terkadang, mereka justru memaksakan diri untuk menundukkan ego pribadi, melakukan sesuatu bersama demi mendapatkan sebuah harmonisasi dalam kehidupan pernikahan.
***
Kalian sudah 8 tahun berumah tangga, rahasianya apa bisa tetap harmonis?
Nirina: Kalau ada yang ngomong macem-macem sih nggak kita peduliin. Karena yang tahu sebenarnya kan kita sendiri.
Ernest: Kayak teamwork saja. Pasti kita pernah jenuh, bete, happy, emosi dan bete. Jadi waktu kita lagi seperti itu, kita paksa untuk olahraga bareng. Jadi satu minggu itu, kita harus ada jadwal untuk olahraga bareng.
Nirina: Iya, kalau abis olahraga itu kita dapat Endorphin yang membuat kita happy. Mudah-mudahan ini bisa menjadi resep untuk orang banyak. Jadi kita juga ada rencana untuk triathlon. Aku bagian renangnya, dia bagian lari dan sepedanya.
Cara kalian untuk mengatasi cekcok?
Ernest: Walaupun dalam keadaan marah, kita nggak akan pergi dulu. Tenang dulu, kalau sudah tenang kita langsung obrolin bareng. Langsung ditulis masalahnya. Dia punya hak mengomenntari tentang saya, begitu juga sebaliknya. Masalah anak-anak juga tidak dilimpahin ke Nirina semua. Kalau sedang sibuk seperti ini, giliran saya yang urus anak-anak.
Kata orang kalau rumah tangga sudah 5 tahun lebih itu ada fase di mana kita jenuh. Apakah kalian pernah melewati masa seperti itu?
Ernest: Bukan bosen sih tapi kadar emosinya. Jadi karena sudah terlalu dekat (hubungannya), itu jadinya berlebihan saja ngomongnya sehingga terkadang dia jadi tersinggung.
Nirina: Namanya perempuan, tetap ingin diperlakukan secara lembut. Pengennya kan satu untuk seumur hidup. Masalah pasti ada, cuma bagaimana kita menyelesaikannya saja. Harus pintar, sabar dan ngalah.
8 tahun menikah ada perubahan?
Nirina: Kalau aku sama ya. Aku kalau tidur kaki harus bersentuhan, kalau dia misalkan udah ngantuk, langsung aja tidur.
Ernest: Dulu kalau sampai rumah, bersih-bersih bareng, rapiin tempat tidur bareng. Sekarang nggak ya hahaha. Yang, aku tidur duluan.
Apakah kalian suka ngecek handphone pasangan?
Nirina: Iyalah. Buat kita, nggak ada rahasia itu benar-benar terjadi. Ya namanya suami istri itu nggak ada yang ditutup-tutupin. Kalau ada yang rahasia-rahasian itu malah yang harus dipertanyakan.
Kalau di ranjang ngobrolin apa sih?
Nirina: Anything lah. Biasanya rekap apa yang terjadi di hari itu. Atau planning ke depan. Atau lebih sering sih ngomongin tentang anak ya. Karena anak ada di tengah-tengah. Ini kok tidurnya gini banget.
Ernest: Waktu belum punya anak malah jarang sekali ngobrol ya. Tapi biasanya sih future ya..
Yang paling disuka dari pasangan?
Ernest: Kalau saya sih jelas. Percaya dirinya, saya tipikal orang yang tertutup, agak malu. Jadi selama bersama dia, saya bisa belajar dari istri saya.
Nirina: Dia penyayang banget, dan ngemong. Aku bisa lebih dapat kalemnya ya.
Tetep romantis seperti apa sih?
Nirina: Kita solid sebagai pasangan, partner, ya selalu bareng aja, seperti main sepedaan atau apa kalau ada waktu luang.
Nirina Zubir dan Ernest Fardiyan Bicara Tambah Momongan dan Mendidik Anak
Dua anak Nirina Zubir-Ernest Fardiyan Syarief, Zivara Ruciragati Syarif dan Elzo Jaydn Anvaya mulai beranjak besar. Pun begitu, kedua pasangan selebriti itu tak memiliki niat untuk menambah momongan lagi. Dua anak cukup bagi mereka sesuai dengan program pemerintah mengenai Keluarga Berencana. Baik Nirina dan Ernest menganggap dua anak adalah hal yang ideal ketika disinggung tentang jumlah momongan.
***
Ada rencana untuk menambah momongan lagi?
Ernest: Sempet ada rencana, soalnya anak kita yang paling kecil minta adik. Dia pengen punya adik cowok untuk diajak main. Setelah dipikir-pikir, kita kan termasuk pasangan yang suka jalan-jalan berlibur. Kalau anak dua kan enak, jadi bisa megang satu-satu. Kalau tiga, harus bawa babysitter kan biayanya sayang, mending buat beli apa gitu.
Nirina: Selain biayanya sayang, kedekatannya juga beda. Kalau lagi travelling kan benar-benar seperti keluarga kecil. Dan setiap pulang dari travelling, kita pasti dapat pembelajaran baru lagi seperti lebih mengerti tentang anak dan pasangan.
Ikut program KB?
Nirina: Programnya nggak, mencanangkannya iya. Ada pengalaman sih, kakakku dan kakak iparku pakai KB, waktu itu pakai spiral. Ternyata kebobolan aja. Smart sex lah, main tanggalan juga.
Di tengah jadwal yang padat, bagaimana cara menyempatkan waktu dengan anak?
Ernest: Biasanya yang paling sibuk kan maminya nih. Jadi kalau anak-anak lagi santai, saya ajak main ke lokasi syuting. Mau sebentar atau lama, mereka harus tahu apa yang maminya kerjain.
Nirina: Kalau jaman kita sih, waktu kecil pasti ditanyain orangtua kerja apa tapi kita nggak tahu apa yang dikejain orangtua kita. Jadi dari situ, kita belajar kalau anak-anak harus tahu apa yang kita kerjain.
Cara mendidik anak?
Ernest: Saya lebih ke pengen memanjakan anak. Kapan pun liburan pengen bersama anak.
Nirina: Kalau saya pengennya ngajarin anak mandiri. Kadang pengen namanya travelling cuman berdua. Tapi pernah ketika saya nyiapin tiket untuk berdua, ternyata malemnya dia beli tiket untuk dua anak dan satu nanny-nya.
Ernest: Saya nggak bisa jauh dari anak.
Nirina: Karena dia punya pengalaman mengenai kebersamaan bersama dengan keluarganya. Kalau aku kan tipikal yang udah deket terus jadi pengen ngajarin bagaimana agar anak-anak bisa lebih mandiri.
Ernest: Jadi ya seimbang. Ada mandirinya, saya lebih ngajarin yang kebersamaannya.
Gadget buat kalian dan anak gimana?
Ernest: Dia sih seringnya. Karena kan kita ngasih pelajaran yang baik juga kepada anak. Kadang mereka juga bisa protes ketika orangtuanya main gadget, mommy daddy, stop main gadget.
Nirina: Cuman, mereka itu sudah tahu yang namanya Youtube, lalu followers segala macam. Bahkan mereka kan punya followers yang lebih banyak daripada saya, mereka senang, yeei, followers aku lebih banyak dari mommy.
Ingin anak mengikut jejak sebagai artis?
Ernest: Kalau mereka mampu sih tak apa-apa. Tapi yang pasti akademisnya harus. Karena jujur aja zaman sekarang ya. Skill harus ya, dia punya kemampuan yang dalam. Kalau kayak sekarang, mereka kita paksain jadi artis atau apa, namun ternyata mereka tak memiliki kemampuan, jadinya sayang banget.
8 tahun memang bukan lah usia yang gampang ketika menyatukan dua kepala yang sebelumnya memiliki pemikiran dan kebiasaan yang berbeda. Namun, 8 tahun bukan pula menjadi angka yang aman ketika sebuah rumah tangga disebut berhasil menjalankan fungsinya. Namun, Nirina dan Ernest senantiasa belajar bagaimana menjadi pasangan serta orangtua yang terbaik, demi mewujudkan rumah tangga yang harmonis, menjadi surga di dunia bagi para penghuninya.