Fimela.com, Jakarta Salah satu ajang penghargaan bergengsi di dunia perfilman Indonesia adalah Festival Film Indonesia (FFI). Di tahun ini, FFI 2017 baru saja selesa digelar dan berlangsung dengan sukses. Malam penghargaan ini berlangsung di Grand Kawanua International City, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/11/2017) kemarin.
Beberapa nama yang sudah diprediksi menang benar-benar mendapatkan piala FFI mereka. Kemenangan besar diraih oleh film horor terseram Indonesia, Pengabdi Setan besutan Joko Anwar.
Dari 13 nominasi, film ini berhasil meraih 7 di antaranya, bukan hasil yang mengecewakan untukJoko dan tim. Ditambah lagi, Pengabdi Setan juga sukses secara komersil dengan meraih 4 juta penonton lebih. Seperti diketahui pemenang Film Terbaik akhirnya diraih oleh film Night Bus dan Sutradara Terbaik direbut oleh Edwin yang membesut film Posesif.
Di kategori akting, Putri Marino dan Teuku Rifnu Wikana masing-masing jadi pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik. Buat kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik masing-masing dimenangkan Christine Hakim dan Yayu Unru.
Apakah para pemenang di FFI 2017 ini cukup mengejutkan atau memang sudah banyak diprediksi sebelumnya? Lalu bagaimana dengan kejutan di kategori lainnya? Setidaknya ada enam hal yang rasanya cukup mengejutkan dan menarik di FFI 2017 ini.
1. Terlaris dan Terbanyak di FFI 2017
Film laris biasanya tidak identik dengan pemenang festival bergengsi. Namun Pengabdi Setan yang sementara menjadi film Indonesia terlaris 2017, justru berhasil meraih piala terbanyak di FFI 2017 yaitu enam piala dari 13 nominasi yang didapat.
2. Film Dokumenter di FFI 2017
Saat dirilis beberapa bulan lalu, Banda membuat banyak penonton takjub dan kagum. Film dokumenter yang disutradarai Jay Subiakto itu juga menggaet Reza Rahadian dan Ario Bayu sebagai narator. Jadi wajar saja kalau Banda yang cukup diminati penonton jadi unggulan utama di FFI 2017. Tapi ternyata Banda gagal menang di kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik, yang ternyata diraih oleh film: Bulu Mata yang disutradarai Tonny Trimarsanto.
3. FFI 2017 dan Kartini
Sebelum FFI 2017, Hanung Bramantyo mengatakan pesimis film Kartini bisa meraih banyak piala dan lebih mengunggulkan Pengabdi Setan. Hanung mengaku masih sakit hati karena kasus film Sang Pencerah yang tak masuk nominasi di FFI 2010. Dugaan Hanung ternyata tak jauh meleset.
Kartini yang meraih nominasi terbanyak (14) ternyata hanya meraih satu piala lewat Christine Hakim (Pemeran Pendukung Wanita Terbaik), dan Pengabdi Setan meraih 7 piala dari 13 nominasi. Hanya saja Pengabdi Setan tidak menang di kategori Film Terbaik.
4. FFI 2017 dan Sutradara Terbaik
Nama Hanung Bramantyo dan Joko Anwar sepertinya paling banyak dibahas akan jadi pemenang Sutradara Terbaik d FFI 2017. Namun ternyata terjadi kejutan di kategori ini. Sutradara Posesif, Edwin, yang keluar sebagai pemenang. Mungkin tanda-tanda kemenangan Edwin bisa disimak dari dua piala yang diperoleh Posesif sebelumnya yaitu di kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Yayu Unru) dan Pemeran Utama Wanita Terbaik (Putri Marino).
5. Aktris Utama Terbaik di FFI 2017
Di kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, selain Putri Marino nominator lainnya sudah punya jam terbang dan reputasi bagus di dunia film. Mereka adalah Adinia Wirasti, Dian Sastowardoyo, Sheryl Sheinafia dan Tatjana Saphira. Yang jadi kejutan menarik, ternyata Putri Marino yang keluar sebagai pemenang lewat akting debutnya di fim Posesif!.
6. Film Terbaik di FFI 2017
Puncak kejutan yang juga jadi puncak acara ajang FFI 2017 di Manado adalah saat pengumuman pemenang Film Terbaik. Bukan Pengabdi Setan, Kartini atau Posesif yang sebelumnya sudah menang di kategori Sutradara Terbaik, tapi ternyata Night Bus.
Film yang disutradarai Emil Heradi itu memang pas disebut sebagai film festival. Tanda-tanda kemenangan Night Bus mungkin sudah bisa dibaca sebelumnya, karena sudah meraih lima piala, sehingga total meraih enam piala di FFI 2017.