Fimela.com, Jakarta Setiap 10 November kita memperingati hari Pahlawan. Hari ini ditujukan untuk mengenang dan menghormati pahlawan yang memberikan jiwa raga untuk Bangsa Indonesia.
Lewat medium film, sineas juga punya cara khusus untuk mengenang jasa para pahlawan. Para sineas tanah air pun mencoba untuk membangkitkan kembali nilai juang dari pahlawan dalam bentuk film.
Film Battle of Surabaya misalnya. Film ini diadaptasi dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang menjadi latar belakang ditetapkannya Hari Pahlawan.
Kisahnya tentang Musa, seorang remaja penyemir sepatu yang kemudian membawa misi sebagai kurir surat-surat rahasia untuk para tentara dan milisi pejuang Indonesia. Selain surat rahasia Musa juga mengantar surat-surat pribadi para pejuang untuk keluarganya.
Yang istimewa, ini adalah film animasi pertama di Indonesia. Produksi film ini digarap serius. Apalagi setelah mendapat dukung dari Walt Disney Pictures. Tak cuma animasi dan cerita, soundtrack film ini juga melibatkan musisi top tanah air. Simak 9 film lainnya yang mengisahkan perjuangan Pahlawan secara nyata.
What's On Fimela
powered by
1. Tjoet Nja' Dhien
Tokoh pahlawan wanita asal Aceh, Tjoet Nja' Dhien juga pernah dibuatkan filmnya pada 1988. Diperankan oleh Christine Hakim, film ini sempat ditayangkan pada ajang Festival Film Cannes 1989. Gelar film terbaik FFI 1988 pun berhasil diraih oleh film arahan Eros Djarot ini.
2. Sang Pencerah
Kisah nyata pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan (diperankan Lukman Sardi) terangkum dalam film Sang Pencerah. Film arahan Hanung Bramantyo ini sangat kental dengan nilai toleransi beragama. Atmosfer era 1800-an pun sangat terasa dalam film yang rilis pada 2010 ini. Meskipun masih jauh dari era kemerdekaan, namun semangat perjuangan lepas dari penjajahan di film ini sangat kental terasa.
3. Sang Kyai
KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdatul Ulama, kisahnya diangkat lewat film Sang Kyai. Kisah perjuangan Sang Kyai difokuskan pada era 1942-1947, sesuai usulan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. KH Hasyim adalah tokoh kunci dalam menggerakkan santri-santri saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Film ini menggambarkan beliau dan cara perjuangannya dengan pendekatan spiritual.
4. Soegija
Mungkin tak banyak orang yang tahu tentang tokoh pahlawan nasional Albertus Soegijapranata. Namun Garin Nugroho berhasil mengemasnya dalam sebuah film berjudul Soegija yang rilis 7 Juni 2012 lalu. Film ini mengambil latar belakang Perang Kemerdekaan Indonesia dan pendirian Republik Indonesia Serikat pada periode tahun 1940 – 1949.
5. Soekarno
Hanung Bramantyo kembali memproduksi film bertemakan pahlawan. Kali ini giliran tokoh proklamator Soekarno. Film yang rilis pada 11 Desember 2013 ini telah memenangkan ajang ASEAN Intertanional Film Festival and Awards 2015. Sederet artis ternamaan ikut membintangi film seperti Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Lukman Sardi dan Sujiwo Tejo.
6. Guru Bangsa: Tjokroaminoto
Film ini mengisahkan tentang perjuangan HOS Tjokroaminoto untuk kemerdekaan RI. Film yang rilis pada 9 April 2015 ini menampilkan suasana perjuangan Tjokroaminoto dengan organisasi Serekat Islam yang didirikannya pada tahun 1800-an. Aktor utama pemeran pahlawan asal Yogyakarta ini yaitu Reza Rahadian.
7. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman menjadi salah satu tokoh bangsa yang sangat berperan dalam memperebutkan kemerdekaan RI. Film Jenderal Soedirman bersetting saat Belanda menyatakan secara sepihak sudah tidak terikat dengan perjanjian Renville, sekaligus menyatakan penghentian gencatan senjata.
Semangat perjuangan film Jenderal Soedirman akan kental terasa karena ditayangkan usai peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-70. Lokasi syuting film yang dibintangi Adipati Dolken ini bertempat di empat kota di pulau Jawa yaitu Yogyakarta, Bandung, Magelang, dan Wonosari.
8. Kartini
Film ini fokus pada kondisi Kartini saat berumur 16 hingga 25. Suatu masa yang sangat penting dalam perjalanan kehidupan Kartini. Mulai dari masa pingitan, perkembangan pemikiran-pemikirannya tentang kondisi perempuan Indonesia.
Sutradara Hanung Bramantyo menegaskan ditegaskan Kartini dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang diterjemahkan sastrawan Armijn Pane menjadi referensi. Dalam salah satu surat yang ditujukan kepada Nyonya Van Kol, Kartini menuliskan kepedihan, sekaligus perlawanannya.
8. Wage
Film ini mengisahkan kisah hidup Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. WAGE bukan sekadar biopik melainkan drama noir, cerita perburuan buronan dengan polisi, dan penjahatnya justru WAGE.
Banyak hal dalam kehidupannya belum diketahui masyarakat, termasuk sebagai jurnalis dan novelis. Film ini ditujukan untuk terus mengenang jasa beliau sebagai pahlawan dan dapat meneladani aksi-aksi kepahlawanan Wage Supratman dalam akvititas kekinian sebagai generasi milenial.