Eksklusif Terry, Memandang Hijrah dan Kelanjutan Karier Musik

Nizar Zulmi diperbarui 01 Nov 2017, 07:00 WIB
Eksklusif  Terry (Foto: Bambang E Ros, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Fimela.com, Jakarta Ada yang berbeda dari penampilan Terryana Fatiah, atau yang selama ini kita kenal dengan sapaan Terry. Balutan hijab kini terlihat menghiasi mahkotanya sebagai seorang wanita. Apakah Terry memilih hijrah dan meninggalkan dunia hiburan?

***

Siapa yang tak kenal Janji Manismu, sebuah tembang di era 2000an yang begitu meledak dan melekat di image Terry sampai saat ini. Lagu tersebut menjadi berkah tersendiri yang memuluskan karier Terry sebagai seorang penyanyi, profesi yang memang menjadi passion baginya.

Terry kembali menyapa para penikmat musik yang sempat mencari keberadaannya selama ini. Dirinya yang dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu galau akhirnya hadir dengan sesuatu yang baru, yakni karya yang dirindukan para penggemar.

Beberapa tahun belakangan Terry memang agak jarang terlihat di layar kaca. Sampai kabar gembira sempat tersiar bahwa ia telah menemukan pasangan hidup dan memilih jalan hijrah. Keputusan tersebut menjadi sesuatu yang monumental dalam perjalanan hidup penyanyi kelahiran Jakarta, 33 tahun lalu itu.

"Alhamdulillah baru dikasih Hidayah sama Allah, dan mohon doanya semoga istiqomah. Seiring dengan hidayah yang hadir alhamdulillah Terry masih bertahan di blantika musik Indonesia. Jadi selama ini sebenarnya masih nyanyi, tapi off air. Dan sekarang balik lagi dengan sesuatu yang baru," ungkap Terry dalam wawancara khusus dengan Bintang.com

Liku perjalanan hidup telah ia lalui dengan segala anugerah dan musibah. Namun satu hal ditegaskan Terry, bahwa dirinya masih tetap mencintai dunia musik yang sudah ia geluti sejak lama. Setelah single religi, kini Terry hadir lagi dengan lagu pop melankolis berjudul Di Persimpangan Dilema.

Lantas seperti apa Terry memandang kehidupannya yang sekarang, terutama terkait karier musiknya ke depan? Apakah ia tetap menyandang gelar sebagai Ratu Galau dengan sederet tembang melankolisnya? Saksikan wawancara selengkapnya berikut ini.

What's On Fimela
Terry buka-bukaan tentang hijrah serta 13 tahun kariernya di dunia musik. (Foto: Bambang E Ros, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
2 dari 3 halaman

Putuskan Hijrah, Terry Tak Bisa Tinggalkan Nyanyi

Dunia tarik suara sudah menjadi bagian dari hidup Terry. Karena itu ia juga berusaha memberikan sesuatu yang terbaik dalam berkarya. Di sisi lain kini Terry telah mendapat hidayah untuk hijrah.

Sempat menghilang, sebenarnya ke mana Terry selama ini?

Dua tahun terakhir sih Alhamdulillah dikasih hidayah sama Allah. Mohon doanya semoga Istiqomah. Seiring dengan hidayah yang hadir alhamdulillah Terry diizinkan  sama Allah bertahan di blantika musik Indonesia dengan mengeluarkan single. Dua tahun lalu itu single religi, judulnya Nawaitu. Nah lantaran single itu sebenernya Terry masih tetep nyanyi cuma off air.

Dan tiba-tiba sekarang udah balik, pasti penasaran bawa apa kan? Aku bawa sesuatu yang baru. Setelah album kompilasi religi kemarin orang-orang ternyata masih menantikan Terry dengan lagu popnya.

Memilih hijrah, tapi tetap bertahan dengan karier musik?

Kan sempet ada yang bilang ya 'Aduh lagu pop itu sama sekali tidak berhubungan dengan muslimah. Sebenarnya kan harus banyak bersyukur ga boleh banyak ngeluh, segala macem.Aku ukur dari niat aku, memang betul aku udah berhijrah tapi ternyata Allah masih kasih ridho untuk Terry kerjasama dengan label.

Waktu memutuskan berhijab aku berpikir kalau aku dikeluarkan dari label I have no problem with that. Intinya aku bener2 pengen using cover. Ternyata justru malah disupport sampai dari ujung rambut sampai ujung kaki aku ga ada keluar biaya sama sekali. Lagu Nawaitu pun sebenarnya aku tulis waktu aku belum berhijab, tapi nggak didenger sama label aku. Begitu aku keluar berhijab malah dilirik. 

Apa tanggapan Terry ketika lagu galau tidak cocok dengan karakter muslimah?

Aku bilang aja kalau lagu galauku itu berpengaruh jelek bagi kaum muslimah, anggaplah itu obat. Obat sebenarnya adalah racun kan, tapi kenapa diminum saat sakit? Karena racun melawan racun. Anggaplah kita sedang sakit, dan Terry hadir sebagai obat dengan lagu galaunya. Niat aku adalah mempersembahkan sesuatu, yang senang ya monggo didengarkan yang nggak juga nggak apa-apa.

Apakah Terry pernah berpikir berhenti bernyanyi di tengah dilema ini?

Sempet aku berpikir begitu karena waktu mulai nyanyi pun aku sempet ditentang sama orangtua aku karena berpikirnya akademis banget kan. Aku buktiin aku tidur kurang gara-gara nyanyi di cafe, pulangnya jam 3 pagi mereka ikut. Udah mulai dari SMA nyanyi di cafe, paginya dengerin guru dalam keadaan ngantuk.Tapi aku tanggung jawab aku nggak pernah nggak masuk sekolah, aku kuliah tetep lulus alhamdulillah.

Dari yang bertolak belakang akhirnya mereka terus memberi support. 'Terry lu jangan berhenti karena lu orangnya bertanggung jawab orangnya. Sayang kalau berhenti begitu aja'. Selagi Allah masih memberi ridho nanti ada jalurnya sendiri Allah mau arahin aku ke mana.

Dukungan suami dan keluarga sendiri seperti apa terhadap karier musik Terry?

Kalau suami kita ketemunya as a friend, jadi beliau udah tahu resenya aku, nervousnya aku kalau mau manggung. Jadi enak, ga terlalu banyak adjusment.Yang deg-degan justru saat aku bertemu keluarganya. Karena saat menjalani hubungan pernikahan kan menjalin hubungan dengan keluarga juga. Sempat deg-degan ini beneran nih dibolehin nyanyi, ternyata justru sangat didukung. Karena selama ini memang nggak pernah ada cerita macem-macem tentang aku. Karena jalurnya ya yang aman-aman aja.

Terry buka-bukaan tentang hijrah serta 13 tahun kariernya di dunia musik. (Foto: Bambang E Ros, Stylist: Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
3 dari 3 halaman

Tuangkan Pengalaman Pribadi Di Persimpangan Dilema

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Terry telah meluncurkan single pop terbarunya berjudul Di Persimpangan Dilema. Lagu tersebut sejatinya merupakan recycle tembang lawas yang dipopulerkan penyanyi legendaris asal Malaysia, Nora. Lagu ini kurang lebih menggambarkan apa yang Terry rasakan dengan dunia yang dihadapinya.

Hadir kembali dengan lagu pop, apa pertimbangannya memilih Di Persimpangan Dilema?

Sebenernya sempet dikasih beberapa pilihan untuk bawain lagu baru, cuma somehow hati aku kaya kurang sreg. Dan giliran ditantang lagi untuk cover lagu malah kayanya seru.

Kenapa tertarik lagu Malaysia? Dari segi bahasa dibilang tipikal mirip, iya. Tapi ada juga beberapa yang nggak mirip. Kedua dari segi cengkok, karena Malaysia dan Indonesia punya cengkok yang berbeda jadi lebih seru. Ketiga karena merasa tertantang untuk membawakan lagu seperti era Janji Manismu yang galau itu, dengan Terry yang sekarang.

Memproduksi ulang lagu populer Malaysia seperti apa tantangannya?

Yang jelas aku lebih deg-degan sekarang karena kalau dulu Janji Manismu bergabung dengan label internasional, laku nggak laku yaudah. Tapi kalau sekarang istilahnya menangguhkan nama yang sudah ada, jadi Oh My God bisa nggak ya.Kedua yang seru adalah lagu ini kan mendayu-dayu, jadi nggak perlu ekspresi yang terlalu. Kalau dua album kemarin dan kompilasi rata-rata genjot banget nyanyinya, kaya Butiran Debu, atau Cinta Tanpa Restu Itu bener-bener butuh powerful nyanyinya. Yang baru ini dibikin kaya yang pertama, Janji Manismu. Jadi melatih untuk balik dari kebiasaan yang lama, gimana caranya nyanyi bagus tanpa teriak-teriak.

Bagaimana kesannya berkolaborasi dengan Tohpati di lagu ini?

Kebetulan waktu Janji Manismu dulu dibikinnya sama Tohpati juga dan sekarang dapat rezeki kerjasama lagi. Jangan salah, kalau rekaman sama beliau musiknya belum jadi. Baru ada bass, strings dan ketukan yang masih dalam bentuk path, jadi tipis banget. Sisanya kita membayangkan bagaimana Allah dan Mas Tohpati berkehendak membuat lagu hehehe. Tapi terbantu banget dengan arahan Mas Bowo, vocal director.

Kenapa butuh waktu lama bagi Terry untuk merilis lagu pop?

Kayanya pendengar musik Terry udah tahu ya kalau Terry emang lama kalau mau milih lagu. Nggak asal galau, ngerengek-ngerengek terus jadi. Tapi bener-bener sesuatu yang pernah aku rasakan saat itu. Sampai banyak yang nge-DM aku di Instagram nanyain kapan aku keluarin album lagi. Aamiin, pengennya nanti ke sana, semoga diberikan jalannya aja.

Di Persimpangan Dilema mendapat sambutan baik, makna lagu ini bagi Terry bagaimana?

Subhanallah, nggak nyangka sih. Mungkin karena lagu ini adalah lagu pop perdana yang galau saat Terry berhijab. Jadi banyak yang penasaran seperti apa sih. Terry juga jelasin bahwa lagu ini berkaitan dengan keputusan Terry hijrah.

Ketika disebut sebagai Ratu Galau, apa reaksi Terry?

Jawabannya satu sih, Alhamdulillah masih punya karakter, masih ada capnya. Hehehe. Tapi deg-degannya adalah biasanya penyanyi yang berkarakter itu ngebosenin. Jadi pinter-pinternya Terry dan rekan-rekan Terry dalam mengemas, mengentertaint itu juga berpengaruh sih. Dan setiap lagu itu punya level galaunya masing-masing, dan punya cerita yang berbeda-beda. Jadi nggak bisa dicampur jadi satu. Itu yang membuat orang relate dengan lagunya, sehingga tetap berkarakter dan nggak bikin bosen.