Tantangan Surya Saputra Jadi Orang Manado di Hujan Bulan Juni

Henry Hens diperbarui 02 Nov 2017, 21:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah bermain di sejumlah sinetron, Surya Saputra bermain film layar lebar yang diawali lewat film Arisan! (2003) yang meraih sukses. Bahkan di film pertamanya itu, Surya langsung meraih Piala Citra sebagai Aktor Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2004. Setelah itu, Surya Saputra makin eksis di dunia film maupun sinetron.

Suami dari Cynthia Lamusu ini di film terbarunya, Hujan Bulan Juni, menjadi pemeran pendukung. Surya merasa antusias karena film ini diadaptasi dari buku dan puisi karya sastrawan Sapardi Djoko Damono.

“Film ini menghibur dan menarik banget, apalagi buat mereka yang punya rasa estetika tinggi. Selain dipenuhi kata-kata puitis, gambar-gambarnya juga sangat indah,” tutur Surya Saputra saat berkunjung ke kantor redaksi Bintang.com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Yang menarik bagi Surya, di film Hujan Bulan Juni ia memerankan karakter yang sangat beda dengan karakter aslinya. "Saya jadi dosen namanya pak Tumbelaka di Unsrat, Manado. Dia ini sejak suka sama Pingkan pas pertama kali ketemu, apalagi begtu tahu Pingkan itu orang Manado juga seperti dia wah makim suka lah dia sama Pingkan," katanya.

Surya belum pernah jadi orang Manado sebelumnya tapi persiapannya agak singkat. Dia harus bisa menguasai bahasa Manado dengan cepat.

"Untungnya saya dibantu sama pemain-pemain Manado asli buat belajar logat, aksen sampai gestur orang Manado itu seperti apa. Ditambah dengan garis besar ceritanya yang sudah saya baca, jadilah karakter pak Tumbelaka di film ini," paparnya.

Selain Surya Saputra, film Hujan Bulan Juni produksi Sinema Imaji dan Starvision ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Velove Vexia, Baim Wong dan Koutaro Kakimoto.