Fimela.com, Jakarta Pernah dengar soal Wanita Indonesia Tanpa Perokok (WITT)? Kamu yang nggak suka merokok dan ingin mengurangi jumlah konsumsi rokok di Indonesia pasti tahu soal lembaga non pemerintah dan non profit yang telah berdiri sejak 1995 ini.
“Kami bercita-cita membantu pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat, bebas dari epidemi dampak buruk konsumsi produk tembakau serta membantu menyiapkan generasi yang sehat, tangguh, berakhlak dan bebas dari asap rokok,” ujar Ketua Umum Wanita Indonesia Tanpa Tembakau, Titi Hatta, dalam siaran pers yang diterima Bintang.com, Senin (30/10/2017).
Menurut Titi Hatta penyebab utama meningkatnya jumlah perokok adalah karena harga rokok di Indonesia begitu murah dan mudah diakses dimana saja. “Perokok anak di Indonesia tidak hanya semakin banyak tetapi usia mulai merokok juga semakin muda,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan dari studi di negara berkembang lainnya membuktikan bahwa cukai rokok yang tinggi adalah cara yang paling efektif untuk bisa menghambat laju pertumbuhan perokok terutama dikalangan anak. “Kebijakan cukai rokok yang tinggi adalah Pro Rakyat, Pro Anak, Pro Ekonomi Negara, Pro Kesehatan dan dapat membuat bangsa Indonesia lebih kompetitif,” jelasnya.
Untuk itulah menyikapi kebijakan pemerintah untuk menaikan cukai rokok tiap tahunnya, WITT mengaku sangat mengapresiasi keputusan tersebut. Namun Wanita Indonesia Tanpa Tembakau menyadari bahwa kenaikan cukai yang pada dasarnya bertujuan untuk menekan konsumsi rokok tembakau saat ini, terbukti belum bisa menekan pertumbuhan jumlah perokok.
“Kami sangat mendukung pemerintah untuk menaikan harga rokok setinggi mungkin sehingga tidak lagi terjangkau untuk anak-anak dan rakyat miskin yang semakin dimiskinkan karena candu dan dampak buruk rokok,” pungkas Titi Hatta.