Doa dan Air Mata Keluarga di Sisi Jenazah Benny Panjaitan

Rizky Mulyani diperbarui 24 Okt 2017, 14:05 WIB
Dari rumah duka yang terletak di kawasan Larangan, Ciledug, Tangerang Selatan, jenazah Benny Panjaitan atau Benny Panbers terlihat akan diberangkatkan ke rumah duka di RS Dharmais, Jakarta Barat. (Adrian Putra/Bintang.com)
Sebelum jenazah diberangkatkan ke RS Dharmais untuk disemayamkan, pihak keluarga dan para pelayat lainnya berdiri di sisi mendiang dan berdoa bersama. Tentunya, tak kuasa air mata jatuh di pelupuk mata para pelayat. (Adrian Putra/Bintang.com)
Anak dan istri mendiang Benny terus berada di sisinya sambil bercucuran air mata. Lantaran menurut mereka, kepergian sang ayah pada Selasa (24/10), terbilang cukup mengejutkan. (Adrian Putra/Bintang.com)
Sebelum menghembuskan napas terakhir di kediamannya, Benny Panbers sempat menderita penyakit yang cukup serius. Stroke yang dideritanya sejak lama mengharuskannya untuk terus duduk di kursi roda. (Adrian Putra/Bintang.com)
Menurut Dino, anak Benny, kondisi kesehatan ayahnya memang naik turun selama 7 tahun. Namun penyanyi legendaris ini sama sekali tidak ingin membuat keluarganya khawatir. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Nggak ada keluhan. Beberapa hari ini memang lagi rame katanya papa meninggal, cuma kami tadinya kan belum berfikir negatif, kami fikir doa untuk papa bisa sembuh, tapi ternyata beliau bener-bener mau pergi," tandas Dino. (Adrian Putra/Bintang.com)
Jenazah Benny Panjaitan atau Benny Panbers kini sudah dibawa ke rumah duka di RS Dharmais, Jakarta Barat, untuk disemayamkan. (Adrian Putra/Bintang.com)