Fimela.com, Jakarta Zaman sekarang, selalu ada celah bagi orang-orang untuk mencampuri urusan pribadi orang lain. Lebih menyebalkannya lagi, mereka para outsider kadang merasa paling tahu mana yang terbaik buat si orang itu sendiri yang menjalaninya. Seperti misalnya, pertanyaan-pertanyaan seputar pernikahan yang ditujukan pada pasangan-pasangan baik yang sudah pacaran lama maupun sebentar.
Nggak berhenti di situ, nanti setelah menikah pun bakalan ada saja yang gigih nanya "udah hamil, belum?" terus kalau udah punya anak ditanya lagi, "kapan nambah anak?" dan seterusnya. Jadi, permasalahannya bukan di fase-fase yang dijalani masing-masing individu, tapi di diri para outsider yang terlalu senang berbasa-basi nggak penting seperti itu.
Hidup adalah sebuah proses yang pasti berbeda-beda bagi setiap orang. Nggak mentang-mentang kamu sudah sampai ke satu fase terlebih dulu, berarti yang belum sampai ke sana adalah salah. Sekali lagi, ini adalah tentang proses yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Jadi, jangan heran jika, misalnya, kamu mengenal seseorang yang sudah pacaran lama tapi sampai kini belum memprioritaskan pernikahan.
Ada banyak alasan yang mungkin jadi pertimbangan mereka kenapa menikah belum berada di puncak prioritas mereka. Dibanding basa-basi berujung nge-judge, lebih baik kamu tunjukkkan dukungan atau sekadar mengucapkan doa baik bagi mereka. Dijamin itu akan memberi dampak yang lebih menyenangkan bagi mereka maupun kamu yang mengucapkan.
Kalau kamu mau belajar menempatkan diri di posisi mereka, mungkin kamu akan menemukan alasan-alasan kenapa mereka belum merencanakan pernikahan seperti di bawah ini.