8 Sebab Menikah Belum Jadi Prioritas Meski Sudah Pacaran Lama

fitriandiani diperbarui 24 Okt 2017, 14:27 WIB

Fimela.com, Jakarta Zaman sekarang, selalu ada celah bagi orang-orang untuk mencampuri urusan pribadi orang lain. Lebih menyebalkannya lagi, mereka para outsider kadang merasa paling tahu mana yang terbaik buat si orang itu sendiri yang menjalaninya. Seperti misalnya, pertanyaan-pertanyaan seputar pernikahan yang ditujukan pada pasangan-pasangan baik yang sudah pacaran lama maupun sebentar.

Nggak berhenti di situ, nanti setelah menikah pun bakalan ada saja yang gigih nanya "udah hamil, belum?" terus kalau udah punya anak ditanya lagi, "kapan nambah anak?" dan seterusnya. Jadi, permasalahannya bukan di fase-fase yang dijalani masing-masing individu, tapi di diri para outsider yang terlalu senang berbasa-basi nggak penting seperti itu.

Hidup adalah sebuah proses yang pasti berbeda-beda bagi setiap orang. Nggak mentang-mentang kamu sudah sampai ke satu fase terlebih dulu, berarti yang belum sampai ke sana adalah salah. Sekali lagi, ini adalah tentang proses yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Jadi, jangan heran jika, misalnya, kamu mengenal seseorang yang sudah pacaran lama tapi sampai kini belum memprioritaskan pernikahan.

Ada banyak alasan yang mungkin jadi pertimbangan mereka kenapa menikah belum berada di puncak prioritas mereka. Dibanding basa-basi berujung nge-judge, lebih baik kamu tunjukkkan dukungan atau sekadar mengucapkan doa baik bagi mereka. Dijamin itu akan memberi dampak yang lebih menyenangkan bagi mereka maupun kamu yang mengucapkan.

Kalau kamu mau belajar menempatkan diri di posisi mereka, mungkin kamu akan menemukan alasan-alasan kenapa mereka belum merencanakan pernikahan seperti di bawah ini.

 

What's On Fimela
2 dari 9 halaman

Pacaran lama juga dimulai sejak masih jadi pelajar berseragam, wajar saja kalau masih perlu waktu untuk berproses sampai siap

3 dari 9 halaman

Menikah hanya salah satu tujuan, bukan satu-satunya tujuan

4 dari 9 halaman

Sebelum membangun mimpi bersama, mewujudkan ambisi pribadi dulu apa salahnya?

5 dari 9 halaman

Kemarin-kemarin masih jadi pasangan muda yang pikirannya senang-senang saja, sekarang baru mereka belajar berpikir seperti pasangan dewasa lainnya

6 dari 9 halaman

Sebelum fokus membangun keluarga sendiri, rasanya masih mau puas-puasin hati membahagiakan orang tua pakai hasil jerih payah sendiri

7 dari 9 halaman

Namanya juga baru memulai karier, nabung biaya nikahnya belum bisa langsung banyak. Mereka berencana nggak sepenuhnya mengandalkan bantuan dari orang tua

8 dari 9 halaman

Terlepas dari apapun perkataan orang lain, mereka percaya bahwa mereka sudah berada di jalur yang tepat untuk menuju ke sana

9 dari 9 halaman

Ini semua adalah sebuah proses, pernikahan yang terjadi nanti pun bukan akhirnya. Jadi, mereka enjoy saja tuh menjalaninya

Kalau kamu sudah mencoba memahami, kamu pasti terhindar deh dari kebiasaan basa-basi bernada nge-judge begitu. Lagian kalau kamu ada di posisi si pasangan yang pacaran lama itu juga pasti kamu risih lho digituin terus.