Eksklusif, Peran Ganda Marcella Zalianty dalam Kehidupan

Begitu banyak kegiatan, tak ayal membuat Marcella Zalianty menjadi wanita yang super sibuk. Namun begitu, tidak pernah dijadikannya alasan untuk melupakan perannya sebagai ibu rumah tangga. Bukan perkara mudah memang, harus bisa mengatur dua kepentingan, antara karier dan keluarganya .

Jarang terlibat di film, apa saja kegiatan kamu?

Saya saat ini bisa dibilang penuh dengan kegiatan, belum lagi harus mengantarkan anak sekolah. Selain disibukan dengan passion saya di akting, baca puisi, dan membuat film, saya juga aktif di organisasi di antaranya di KADIN (Kamar Dagang dan industri.

Wah, aktif juga di KADIN. Apa tugas kamu di sana?

Di KADIN saya berada di bidang industri kreatif, khususnya di seni budaya tapi saya juga merangkap sebagai ketua Pokja untuk film, seni dan budaya. Lalu saya juga aktif dalam kegiatan sosial, dan di PARFI.

Kenapa kamu tertarik di organisasi?

Kenapa saya mau memberikan waktu, energi saya untuk sebuah organisasi. Jadi begini dalam hal apapun terutama terkait dengan profesi, kita nggak berjuang sendiri, kita perlu wadah untuk menyuarakan aspirasi , dan banyak orang yang belum menyadari hal ini.

Banyak kegiatan, bagaimana cara kamu mengatur waktu antara karier dan keluarga?

Peran sebagai ibu itu sangat penting sekali, dan itu prinsip buat saya. Karena saya tidak mau anak-anak saya kekurangan kualitas. Makanya saya setiap pagi wajib mengantarakan anak-anak saya sekolah.

Apakah kamu memiliki waktu khusus untuk keluarga?

Sabtu dan Minggu, biasanya saya memaksimalkan waktu bersama keluarga, kalaupun ada kepentingan mendadak, misal saya harus jadi pembicara, saya akan ajak anak saya atau saya drop anak saya di tempat les gambar, setelah selesai urusannya, saya kembali lagi menjemput anak saya. Jadi saya tetap bisa memiliki quality time untuk anak.

Komunikasi bagaimana?

Untungnya lagi di era digital ini, menjadi banyak kemudahan yang kita dapat, saya bisa berkomunikasi dengan intens dengan anak meski sedang berjauhan.

Biasanya persoalan wanita karier terletak pada suami, lalu bagaimana sikap Ananda Mikola yang melihat kamu banyak kegiatan di luar rumah?

Sebelum menikah juga suami saya sudah tahu bahwa saya bukan cuma seorang aktris, tapi saya juga aktif di kegiatan sosial dan organisasi. Bagi suami saya yang terpenting saya bisa meluangkan waktu buat anak-anak dan bisa mengatur waktu tidak setiap hari harus pulang malam.

Menjalani peran sebagai seorang wanita karier dan ibu rumah tangga, apakah itu sulit?

Bisa dibayangin susahnya dan itu memang sebagian risiko yang harus saya jalani dan mau tidak mau pasti akan kekurangan me time, itu hampir tidak ada, waktu dengan teman-teman nyaris tidak ada.

Banyak perempuan yang berperan sebagai pemimpin. Sayangnya masih banyak dari mereka yang tidak dilihat sebagai bagian dari tokoh sentral. Lantas bagaimana dengan Marcella Zalianty yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)56? Apakah suaranya sebagai Ketua Umum didengarkan?

Di Indonesia, suara wanita masih kurang didengar. Apakah kamu setuju?

Saya kurang setuju suara wanita kurang didengar. Sekarang ini kita sudah melihat proses perkembangan emansipasi terjadi di Indonesia. Pertama pemimpin di pemerintahan sudah banyak perempuan , meski masih didominasi kaum laki-laki. Lalu istri-istri juga banyak yang bekerja, bahkan sudah memiliki penghasilan lebih dari suami.

Bagimana kepemimpinan kamu di PARFI melihat kamu seorang perempuan?

Alhamdulillah saya sebagai seorang Ketua Umum PARFI, setiap kali membuat sesuatu selalu didengar dan disetujui. Karena saya selalu bicara dalam konteks data dan selalu memberikan solusi. Intinya dua itu, dan selama itu bukan untuk kepentingan pribadi, serta tulus untuk kepentingan profesi dan organisasi saya yakin suara siapapun pasti didengarkan.

Bagaimana cara kamu memimpin PARFI?

Kepengurusan saya heterogen sekali dari yang muda, ada Prilly sampai yang senior sekali Pak Amaroso Katamso, ibu Nani Wijaya. Bukankah banyak anggota PARFI juga yang sibuk?Ya itu tantangannya, mereka juga sibuk dengan kegiatan yang lain jadi tidak memiliki waktu untuk mengurus organisasi. Jadi memang hanya beberapa yang aktif, tapi nggak apa-apa.

Ada solusi terbaik?

Saya sebagai ketua umum mengalah terlebih dahulu untuk menjadi yang paling banyak memberikan waktu untuk PARFI, dan semoga setelah masa jabatan saya berakhir, sudah tercipta sistem yang baik di PARFI, dan beberapa kebijakan yang saya perjuangkan goal untuk kepentingan perfilman Indonesia dan anggota PARFI tentunya.

Apa harapan kamu bagi generasi penerus kamu?

Saya berharap teman –teman muda bisa meneruskan dan menjadikan PARFI ini rumah mereka, bagaimana memperjuangkan aspirasi mereka, kegelisahan mereka. Jadilah anak muda yang kreatif, tuangkan ide kalian dan perjuangkanlah di sini. Jangan hanya berkeluh kesah tapi no action, Makanya filosofi kita itu Action for FARFI.

Apa Program kamu sebagai Ketua umum PARFI?

Kami punya keinginan PARFI kembali pada khitahnya ketika PARFI pertama kali berdiri pada tahun 1956, jadi tantangan sebenarnya adalah bagaimana menjadikan PARFI ini menjadi organisasi profesi dan bagaimana juga teman-teman lintas generasi membangun dan merasa bahwa berorganisasi itu penting.

Apa saja yang belum dicapai PARFI dalam satu tahun ini?

Oktober tanggal 24 adalah satu tahun kepengurusan kami dan memang masih banyak sekali PR yang harus kami lakukan di antara lain memperjuangkan standarisasi kontrak, kesejahtraan artis, pelatihan akting, dan banyak lagi.

Banyak kegiatan Marcella Zalianty di luar rumah, tak membuatnya melupakan keluarga. Kepercayaan dari suaminya, Ananda Mikola, sebisa mungkin selalu dijaga. Sebab, anak dan keluarga adalah bagian penting dalam kehidupan. Sukses selalu ya Marcella.