Fimela.com, Jakarta Sifat posesif adalah salah satu pembunuh perasaan paling berbahaya dalam hubungan. Keposesifan bisa mengikis kepercayaan, menghilangkan rasa nyaman, dan bukan nggak mungkin membawa hubungan ke arah kekesaran secara mental. Bisa dibilang, adanya sifat posesif ini adalah pertanda bahwa hubungan yang terjalin mulai nggak sehat.
Pasangan yang menjalin hubungan serius harus aware banget sama keberadaan sifat posesif ini di antara mereka. Jika tanda-tandanya sudah terasa, jangan sepelekan! Segeralah bicarakan ini dengan pasangan dan cari solusinya bersama. Itu berarti, kamu harus tahu dulu tanda-tanda keposesifan itu seperti apa, girls!
Tanda paling gampang untuk mengenali adanya sifat posesif dalam hubungan adalah ketika salah satu pihak--atau keduanya--mulai membatasi dirimu dari lingkungan atau pergaulan lain selain denganmu. Contoh; kalau dia bilang mau pergi sama teman-temannya, kamu langsung caper bilang mau ini itu dan butuh dia di sisimu. Padahal sebenarnya itu bukan hal penting, kamu hanya nggak bisa terima kalau dia bersenang-senang dengan orang lain.
Hal sesepele itu, jika didominasi dengan sifat posesif bakalan jadi runyam dan terlihat seperti masalah besar. Kalau dibiarkan, bukan hanya soal 'perizinan' main sama teman saja yang bakalan ribet tapi juga hubunganmu. Posesif adalah penyakit serius bagi hubungan, cepat sembuhkan sebelum terlambat. Mau tahu gimana caranya? Simak penjelasannya di bawah ini:
What's On Fimela
powered by
1. Nggak usah stalking
Sifat posesif itu bisa timbul karena adanya rasa iri terhadap masa lalu si pacar. Kalau nggak mau posesif, nggak usah stalking adalah langkah awal yang bisa mengubah segalanya. Stalking adalah gerbang menuju sifat posesif.
2. Jujur ke pacar tentang apa yang kamu rasakan
Begitu kamu merasa insecure terhadap sesuatu, langsung bicarakan pada pasanganmu. Dengan begitu dia mungkin bisa membantu membuat kamu lebih tenang.
3. Komitmen untuk memberinya kepercayaan
Dalam hubungan, kepercayaan itu nomor satu pentingnya! Kamu harus bisa memberikan itu pada pasanganmu, bukan hanya di awal-awal tapi seterusnya selama hubungan kalian terjalin.
4. Fokus pada apa yang sedang kalian jalani sekarang
Nggak usah kebanyakan mikirin masa lalu, fokus saja pada apa yang ada sekarang dan apa yang ingin kalian capai ke depannya.
5. Biasakan untuk saling terbuka
Sifat posesif itu bisa timbul karena adanya rasa penasaran yang didukung dengan gelagat sembunyi-sembunyi. Kamu jadi merasa kecurigaanmu benar kalau dia nggak mau terbuka sama kamu, kan? Makanya, biasakan untuk saling terbuka.
6. Apapun pikiran jelek yang muncul di kepalamu, yakinilah sebaliknnya
Playing with mind. Ini bagus untuk memberikan sugesti positif terhadap dirimu sendiri. Terus berprasangka buruk akan membuatmu gelisah dan nggak nyaman menjalin hubungan. Jadi kalau mau sifat posesif itu hilang dan hubungan kalian lebih baik, mulailah dari pikiranmu.
7. Belajar berdamai dengan masa lalunya
Semakin kamu memusuhinya, kamu akan semakin terusik dengan keberadaannya walau dia sangat jauh dan sama sekali nggak menyentuh kehidupanmu. Berdamailah, terima saja itu sebagai bagian dari masa lalunya. Yang penting kamu dan pasanganmu saat ini ada komitmen dan siap melakukan yang terbaik untuk hubungan kalian ke depannya.
8. Pelan-pelan, kenali lingkungannya
Mungkin dengan mengetahui siapa-siapa saja yang biasa bersama pacarmu sehari-hari dan mengenalnya secara personal satu persatu bisa membangun kepercayaanmu padanya.
9. Fokus pada hal terbaik yang bisa kamu lakukan
Cinta itu tentang bagaimana kamu bisa melakukan dan memberikan yang terbaik bagi dirinya, bukan tentang apa yang bisa dia lakukan dan berikan untukmu. Urusanmu adalah bagaimana kamu bersikap ke dia, bagaimana membuat dia merasakan cintamu padanya. Soal dia bagaimana ke kamu, biarlah itu jadi urusannya. Percaya saja, selagi kamu berusaha melakukan yang terbaik, dia juga secara nggak langsung diajarkan untuk terus memperbaiki diri demi kamu dan hubungan kalian.