Editor Says: Pengabdi Setan Biasa Saja

Febriyani Frisca diperbarui 16 Okt 2017, 12:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Editor Says: Pengabdi Setan Biasa SajaMaaf, bukannya apa-apa, tapi beneran, deh, Pengabdi Setan biasa saja.Dunia perfilman Indonesia sedang dibuat onfire oleh film horror besutan Joko Anwar, apalagi kalau bukan Pengabdi Setan.

Banyak orang rela antre panjang mengular untuk membeli tiket film yang di-remake dari tahun 1982 itu. Bahkan, beberapa orang ada yang sampai menonton ulang. Sebegitu serunya kah?

***

Saya sendiri termasuk dalam golongan orang yang telat untuk gabung dalam euforia film tersebut. Dua minggu setelah Pengabdi Setan tayang di bioskop kesayangan, saya masih juga belum menyaksikannya.

Padahal di media sosial, Pengabdi Setan bersliweran menghiasi lini masa. Mulai meme ibu yang minta dipindah dari kasur hingga spoiler-spoiler ringan dari netizen yang maha benar.

Selain karena belum ada waktu, relung hati yang terdalam juga nggak begitu terketuk untuk ingin menyaksikannya. Keurungan saya untuk menyaksikan Pengabdi Setan garapan Joko Anwar tersebut tak lain karena film asli itu sendiri.

Kata orang-orang yang pernah melewati kejayaan Pengabdi Setan di era 1982, film garapan Sisworo Gautama Putra itu adalah film horor terseram (di masanya). Bahkan, seorang teman yang pernah tenggelam dalam euforia Pengabdi Setan 1982 mengatakan bahwa film itu ia saksikan dari sela-sela jari yang didaratkan ke mukanya.

Saya, yang notabene anak kemarin sore, pun jadi penasaran. Hingga pada akhirnya, saya mencarinya di Youtube, dan... KETEMU! Yasss. Scene demi scene saya rekam dalam memori hingga kisah keluarga itu diakhiri. Namun, sayang, saya nggak menemukan kehororan di sana, melainkan kelawakan. Biasa banget dan jayus. Oke sorry. :''( 

2 dari 2 halaman

Pengabdi Setan 2017 Lebih Baik tapi Tetap Biasa Saja

Saya nggak akan buang-buang waktu dan tenaga untuk mendongengkan kamu kisah Pengabdi Setan 1982 di sini. Sebagai netizen yang budiman, kamu bisa cari sendiri di Youtube dengan keyword Pengabdi Setan 1982. Oke sip.

Meski Joko Anwar merupakan salah satu sineas Tanah air favorit saya dan film-filmnya (sejauh ini) nggak pernah mengecewakan, namun, tetap tak ada ekpetasi yang saya bawa ke salam gedung bioskop saat menyaksikan Pengabdi Setan. Mengingat kehororan film aslinya yang sangat tidak seberapa.

Rupanya, ketiadaan ekspetasi yang saya bawa ke gedung bioskop membuat ego saya sedikit terpenuhi. Tangan dingin Joko Anwar membuat Pengabdi Setan 2017 lebih baik dari film sebelumnya. Baik dari segi visual (ini tentu jelas), akting para pemain, suara, maupun jalan cerita. Thank God.

Namun, sayang, kehadiran yang disebut hantu pada film tersebut terlalu mudah ditebak sehingga penonton, termasuk saya, bisa siap-siap untuk menontonnya dari sela-sela jari di wajah.

Entah karena saya bukan bukan seorang penakut atau terlalu kecewa dengan film sebelumnya, bagi saya, Pengabdi Setan baik garapan tahun 1982 atau 2017 terasa biasa saja. Pada dasarnya, memang nggak ada film yang masuk akal, bukan? Meski demikian, Joko Anwar tetap layak dapat pujian, sebab ia berhasil membuat film itu jadi lebih baik dari sebelumnya.