Fimela.com, Jakarta Bagi kamu yang aktif di media sosial, mungkin hari ini nggak asing dengan foto bakar-bakaran di tengah jalan yang dilakukan warga Puncak, Cianjur, Jawa Barat, terkait aksi protes penertiban kios para pedagang. Dikutip dari Liputan6.com, karena aksi protes tersebut, penertiban kios para pedagang pun ditunda.
Sebagai bentuk kecewa, para pedagang yang keberatan lapaknya akan ditertibkan melayangkan aksi protes dengan membongkar sendiri tempat usaha mereka dan membakarnya di tengah jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang di ruas Jalan Raya Ciloto-Puncak.
Setelah petugas pemadam kebakaran dan kepolisian setempat turun tangan untuk membersihkan sisa-sisa material di tengah jalan, arus lalu lintas pun kembali lancar. Menurut Kapolsek Pacet Kompol Rusdi Hayat, aksi tersebut merupakan bentuk kecewa kepada pemerintah daerah terkait pembongkaran lapak dagang tanpa relokasi.
What's On Fimela
powered by
Bukan Kerusuhan
Rusdi juga menegaskan bahwa aksi bakar-bakaran di kawasan Puncak tersebut bukan kerusuhan seperti kabar yang terdengar. "Bukan kerusuhan. Kemarin pedagang membongkar lapaknya sendiri, terus ada yang bakar-bakar di jalan," kata Rusdi, saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (12/10).
Lebih lanjut, pedagang dan pemerintah daerah dipertemukan di Kantor Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas untuk mencari solusi. Setidaknya sebanyak 600 bangunan liar di sepanjang ruas Jalan Raya Cipanas-Ciloto dibongkar petugas Satpol PP, polisi, TNI, dan Damkar Cianjur.
Penertiban kios-kios tersebut merupakan penindaklanjutan dari adanya rencana pelebaran Jalan Raya Puncak, yang dimulai dari Simpang Gadog, Bogor hingga Cianjur oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.