Fimela.com, Jakarta Kegemukan atau bahkan obesitas, memang cenderung akan membawa berbagai gangguan kesehatan. Seperti diabetes, serangan jantung, gangguan pada pankreas serta pernapasan, dan juga masalah pada tekanan darah. Tapi ternyata, kegemukan juga berkaitan dengan kanker.
Seperti yang dilansir dari Prevention, orang yang kegemukan cenderung akan terkena kanker. Hal ini terbukti pada banyak studi yang menunjukkan kalau obesitas meningkatkan risiko terkena 13 jenis kanker.
Ada begitu banyak jenis kanker di dunia ini. Tapi, Prevention menulis, ada lebih dari 8 jenis kanker yang memang berhubungan dengan berat badan. Bahkan, 9% dari semua kanker di seluruh dunia bisa jadi memang disebabkan karena obesitas.
Semua kanker ganas tersebut memang bisa menggerogoti tubuh, bahkan hingga merenggut nyawa. Memang, ada begitu banyak metode untuk mematikan sel-sel kanker yang ganas. Tapi, ada baiknya kalau kamu bisa mencegah terjadi obesitas, agar terhindar dari berbagai jenis kanker di bawah ini.
Kanker Lambung
Masih dilansir dari sumber yang sama, kelebihan lemak di tubuh bisa menimbulkan adanya inflamasi, terutama pada saluran tubuh yang menerima makanan (GI tract). Nah, inflamasi parah hingga masuk pada face inflamasi kronis bisa menimbulkan iritasi pada lambung akibat adanya zat asam yang bisa mengarah pada kanker.
Liver
Obesitas juga bisa menyebabkan perubahan pada liver akibat banyaknya lemak pada sekitar hati. Penyakit ini mungkin akan terlihat seperti gangguan liver yang terjadi akibat minuman beralkohol.
Pankreas
Obesitas bisa membuat pankreas nggak bisa bekerja secara sempurna, terutama pada saat memproduksi insulin. Hal ini akan mengganggu proses-proses metabolisme pankreas yang akan meningkatkan risiko timbulnya kanker.
Ovarium
Cewek-cewek harus tahu, kalau sel-sel lemak itu memproduksi estrogen. Nah, kalau kelebihan estrogen, risiko adanya kanker payudara dan juga saluran kemih semakin besar. Selain itu, meningkatkan level hormon-hormon juga bisa menimbulkan kanker pada ovarium.
Myeloma
Obesitas mungkin juga menstimulasi proses inflamasi kemudian akan mengarah pada perubahan sel darah merah. Artinya, semakin banyak perubahan, akan semakin banyak mutasi pada sel darah merah yang kemudian akan menjadi kanker.