Fimela.com, Jakarta Keinginan Joko Anwar yang sudah terpendam selama 10 tahun akhirnya terwujud. Joko berhasil membuat ulang film Pengabdi Setan serta mengulang kesuksesan film tersebut.
Untuk membuat ulang Pengabdi Setan, Joko Anwar harus menyelesaikan banyak tantangan. Apa tantangan terbesar kamu dalam film ini?
"Tantangannya yang pertama yang paling besar adalah lokasi. Karena lokasi yang bisa menggambarkan di tahun 80-an sekarang sudah tidak ada lagi di Jakarta," ujar Joko Anwar saat bertandang ke Bintang.com beberapa waktu lalu.
Untuk mendapatkan lokasi dan rumah yang tepat, dia harus mencari ke luar kota. Itupun butuh tiga bulan sampai benar-benar cocok. "Jadi kita harus pergi ke luar kota. Kita nyari selama tiga bulan di Pengalengan Jawa Barat. Pas akhirnya ketemu, itu rumah luar biasa, pengalaman yang masih sangat kita ingat," paparnya.
Rumah tersebut sudah tidak dihuni selama 20 tahun. "Itu denahnya sama persis dengan yang ada di skenario. Sepertinya rumah itu disiapkan untuk Pengabdi Setan. Ini rumah lama dibuat sebelum kemerdekaan Indonesia," jelasnya.
Tantangan kedua
Tantangan kedua adalah mencari pemain yang tepat. Casting film ini dilakukan dengan serius.
"Kita mencari pemain satu itu menyeleksi dari 40-50 casting. Karena kita butuh pemainnya bukan hanya berbakat tapi juga cerdas sehingga bisa membangun karakternya," imbuh Joko.
Ketiga
Ketiga mempertahankan ekspektasi orang saya sebagai fans dari Pengabdi Setan. Dan alhmadulilah pas ditonton itu reaksinya bagus
Keempat
Keempat saya serbagai pecinta genre horor merasa harus bisa mengangkat harkat dan martabat genre horor menjadi genre yang terhormat lagi. Karena selama ini orang menganggap horor itu genre kelas dua. Saya ingin membuat genre horor jadi genre yang terhormat lagi dengan dikerjakan secara serius.
Kelima
Tantangan terakhir adalah mempertahankan atmosfir horor di Pengabdi Setan. Joko mempertahankan atmosfer waktu 80-an.
"Pada waktu itu film horor Indonesia banyak mengandalkan cerita mistis kedaerahan, efek-efek darah. Nah Pengabdi Setan itu menawarkan atmosfer horor, karena itu saya berusaha mempertahankan atmosfernya dengan setting yang tidak diubah. Saya rasa ini akan membuat fans Pengabdi Setan yang dulu akan merasakan kesamaan atmosfer dengan film yang dulu," jelas Joko Anwar.