Fimela.com, Jakarta Film-film laris Hollywood identik dengan sekuel. Bisa dibilang tiap film yang meraih keuntungan besar atau berlipat-lipat dari bujet pembuatannya, biasanya akan dibuatkan sekuelnya.
Sayangnya sebagian besar film sekuelnya hasilnya mengecewakan. Selain keuntungan yang didapat tak sesuai harapan, sekuelnya juga mendapat banyak kritik.
Atau mungkin saja tetap bisa meraih keuntungan atau bahkan lebih besar dari film pendahulunya, tapi kualitasnya tak sebagus film pertamanya. Jadi faktor utamanya hanya kepentingan bisnis atau keuntungan semata. Film sekuel yang bisa lebih bagus dari film pertamanya sekaligus lebih laris memang ada, tapi jumlahnya sangat sedikit bahkan bisa dibilang langka.
Namun Hollywood belum kapok buat melakukan kesalahan yang berulang-ulang. Alasan utamanya seperti disebutkan tadi, demi keuntungan semata. Kesuksesan besar film Titanic yang pernah jadi film terlaris dunia sepanjang masa tapi tidak pernah dibuatkan sekuelnya, sepertinya jadi sesuatu yang langka di Hollywood.
Beberapa film legendaris Hollywood bahkan dibuatkan sekuelnya yang hasilnya sangat mengecewakan, meski secara bisnis cukup menguntungkan. Berikut ini ada tujuh film keren Hollywood yang begitu melegenda lalu dibuatkan sekuelnya tapi ternyata hasilnya mengecewakan.
What's On Fimela
powered by
The Blues Brothers
1. The Blues Brothers
Th Blues Brothers adalah film musikal-komedi legendaris yang sukses besar saat dirilis pada 1980. Banyak adegan dan lagu monumental di film ini. Bahkan saat sekuelnya dirilis pada tahun 2000, film yang dibintangi Dan Aykord, Aretha Franklin dan James Brown ini gagal total baik secara komersil maupun kualitas. Meski masih disutadarai John Landis, absennya John Belushi yang sudah wafat, diyakini jadi faktor utama kegagalan sekuelnya.
Wall Street
2. Wall Street
Saat dirilis pada 1987, Wall Street mendapat banyak pujian dan jadi box office karena menggambarkan situasi dan drama pasar saham yang sangat menarik. Bahkan Michael Douglas diganjar Piala Oscar. Sekuelnya yang dirilis 20 tahun kemudian ternyata gagal total. Meski masih dibintangi Douglas dan disutradarai Oliver Stone, sekuelnya mengecewakan.
Grease
3. Grease
Salah satu film musikal terbaik dan terlaris adalah Grease (1978) yang dibintangi John Travolta dan Olivia Newton John. Selain lagu-lagunya dan ceritanya yang menarik, chemistry John dan Olivia begitu memikat dan mereka menyanyikan sendiri lagu-lagunya. Tapi sekuelnya, Grease 2 (1982) yang dibintangi Maxwell Claufield dan Michelle Pfeiffer gagal dan kurang menarik.
Speed
4. Speed
Film Speed (1994) bukan saja melejitkan nama Keanu Reeves dan Sandra Bullock tapi juga jadi salah satu film action paling seru dan menegangkan. Saat dibuatkan sekuelnya, Speed 2 (1997) hasilnya sangat mengecewakan dan jadi film yang membosankan. Pantas saja kalau Keanu Reeves menolak bermain di sekuelnya yang dibintangi Sandra Bullock dan Jason Patric.
Zoolander
5. Zoolander
Saat dirilis pada 2001, Zoolander yang dibintangi Ben Stiller dan Owen Wilson sukses dan jadi fenomena tersendiri. Film yang menggabungkan komedi dan fashion dengan gaya satir ini menampilkan banyak cameo bintang-bintang terkenal. Lalu tiba-tiba sekuelnya dibuat dan dirilis di tahun 2016. Meski masih menampilkan Stiller dan Wilson, Zoolander 2 jauh dari kata memikat apalagi sukses.
Terminator 2
6. Terminator 2
Terminator 2: Judgment Day termasuk film yang sangat langka karena lebih bagus dan berhasil dari film pertamanya. Film fiksi-ilmiah yang dibintangi Arnol Schwarzenegger ini jadi fenomena dunia, laris manis dan meraih empat Piala Oscar. Tapi sekuelnya, Terminator 3 jauh dari kata memuaskan, apalagi film keempat dan kelimanya yang sangat mengecewakan. Lalu kenapa sampai ada rencana membuat Terminator 6?
The Matrix
7. The Matrix
Tak pelak lagi The Matrix (1999) adalah film action dan fiksi-ilmiah Hollywood paling fenomenal dan legendaris. Film yang dibintangi Keanu Reeves dan disutradarai Wachowski bersaudara ini sukses besar dan meraih empat Piala Oscar.
Dua sekuelnya, The Matrix Reloaded dan The Matrix Revolutions memang meraih keuntungan lebih besar, tapi banyak dikritik karena dianggap jauh menurun kualitasnya dari film pertamanya.