Fimela.com, Jakarta Dwi Hartanto, putra bangsa yang kini tengah mengenyam pendidikan tinggi di Technise Universiteit Delft, Belanda tengah menggegerkan publik. Pasalnya, berbagai prestasi yang ia akui didapatkannya dan dibeberkan kepada dunia khusunya pada masyarakat Indonesia ternyata hanyalah kebohongan semata.
Ya, mahasiswa program doktoral ini mengaku bahwa dirinya telah meraih berbagai prestasi dan tengah mengerjakan proyek pentig. Namun sayang rasa bangga terhadap Dwi kini harus diganti dengan rasa kecewa setelah mengetahui bahwa semua yang ia beberkan terkait berbagai prestasinya hanyalah sebuah kebohongan.
"Saya mengakui bahwa kesalahan ini terjadi karena kekhilafan saya dalam memberikan informasi yang tidak benar (tidak akurat, cenderung melebih-lebihkan), serta tidak melakukan koreksi, verifikasi, dan klarifikasisecara segera setelah informasi yang tidak benar tersebut meluas," aku Dwi dalam pernyataan tertulisnya yang diunggah lewat situs PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Delft.
Dalam pernyataannya tersebut, Dwi Hartanto juga melakukan klarifikasi terkait berbagai prestasi yang pernah diakuinya, berikut adalah lima diantaranya.
1. Dwi Hartanto pernah mengaku sebagai kandidat doktor di bidang space technology & rocket development. Namun yang benar, ia adalah kandidat doktor di bidang Interactive Intelhgence (Departemen Intelligent Systems).
Juara Kompetisi Dunia Hingga Proyek Pesawat Jet
2. Dwi Hartanto mengaku memenangkan lomba riset teknologi wm-space agency dunia di Cologne, Jerman pada tahun 2017 adalah sebuah kebohongan semata. "Saya memanipulasi template cek hadiah yang kemudian saya isi dengan nama saya disertai nilainominal EUR 15000, kemudian berfoto dengan cek tersebut. Foto tersebut saya publikasikan melaluiakun media sosial saya dengan cerita klaim kemenangan saya," jelasnya.
3. Dwi Hartanto pernah mengatakan bahwa dirinya tengah mengembangkan teknologi pesawat tempur generasi ke-6 dan diminta untuk mengembangkan pesawat tempur EuroTyphoondi Airbus Space and Defence menjadi EuroTyphoon NG adalah tidak benar.
Kebohongan Dwi Hartanto Soal Pendidikannya
4. Dwi pernah mengaku bahwa dirinya meraih gelar S1 di Tokyo Institute of Technology Jepang. Tapi sebenarnya, ia adalah lulusan Institut Sains dan Teknologi Akademi Perindustrian (1ST AKPRIND) Yogyakarta.
5. Pria kelahiran 1982 ini juga mengaku bahwa pendidikannya di biayai oleh beasiswa dari pemerintah Belanda padahal ia mendapat beasiswa dari Depkominfo, "Tidak benar bahwa kuliah program Master (S2) saya dibiayai oleh pemerintah Belanda. Kuliah S2 saya di TU Delft dibiayai oleh beasiswa yang dikeluarkan oleh Depkominfo, Republik Indonesia," aku Dwi Hartanto.