Fimela.com, Jakarta Ada banyak pertanyaan di benak saya, ketika melihat begitu liarnya mata-mata pria setiap kali melihat perempuan-perempuan cantik berbadan montok. Salah satu di antaranya, kenapa para pria selalu menyukai payudara? Nggak peduli ukurannya besar, kecil, atau bentuknya seperti apa, mereka pasti suka.
Betul memang, ada juga cowok yang lebih menyukai bagian tubuh perempuan lainnya. Misalnya, kaki panjang, pinggul besar, dan juga wajah. Tapi entah kenapa, payudara tetap menjadi bagian tubuh perempuan yang 'dipuja' sebagian besar kaum Adam.
Saking menjadi ikon kecintaan dan obsesi para pria, banyak banget media, brand, dan bahkan juga propaganda menggunakan perempuan-perempuan berpayudara besar. Tapi di sini, saya kira, masalahnya bukan pada penggunaannya. Tapi yang bikin saya penasaran, apa yang membuat pria menyukainya.
Dalam sebuah penelitian karya Monique Ward yang berjudul "Breasts Are for Men: Media, Masculinity Ideologies, and Men’s Beliefs About Women’s Bodies," ada yang namanya masculinity ideology (MI). MI ini, menurut Monique memiliki kontribusi pada kepercayaan dan cara pandang para pria mengenai tubuh perempuan.
Dalam penelitian tersebut, hal ini juga berhubungan seberapa banyak media yang para pria konsumsi. Tapi, sekali lagi, saya masih kurang puas dengan apa yang ditemukan dalam penelitian tersebut.
Saya sempat bertanya kepada teman-teman cowok. Mereka menjawab, 'mungkin' karena mereka sejak dari lahir, memiliki koneksi yang sangat erat pada payudara ibu. Well, mereka menemukan adanya kasih sayang, cinta, dan rasa kepedulian yang begitu tinggi lewat payudara.
Anehnya, dari sekian banyak teman laki-laki yang saya tanya, ada satu di antara mereka yang nggak meminum ASI saat dia masih kecil. Tapi ini nggak berpengaruh sama sekali dengan persepsinya terhadap payudara perempuan. Dia tetap suka. Dia tetap menjadikan hal tersebut sebuah ikon atau standar untuk memberikan 'label' cewek cantik menurut dirinya.
Saya lantas mencari lebbih banyak informasi di Internet. Dan sejauh ini, saya belum menemukan ada penjelasan yang benar-benar detail soal korelasi antara imajinasi seks pria dengan payudara. Tapi para ahli teori sah-sah saja dalam menyatakan teori mereka.
What's On Fimela
powered by
Teori, Teori, dan Teori
Teori yang paling lama dikatakan oleh para penelit, dari tahun ke tahun manusia memang mengembangkan payudara perempuan untuk keperluan seksual. Sementara itu, seorang antropolog mengatakan kepada Live Science, kalau hal ini nggak juga benar. Karena bukan cuma puting payudara yang akan mengeras saat terangsang, tapi juga penis cowok.
Teori lainnya mengatakan, kalau cowok-cowok menyukai payudara karena hubungan yang erat karena ibu menyusui mereka sejak kecil. Tapi ternyata, masih ada segudang teori lain yang saling menepis satu sama lain. Mulai dari sudut pandang sains, antropologi, psikologi, hingga kebudayaan.
Sementara saya sendiri masih kebingungan dan terus cenderung membuat hipotesa-hipotesa murahan atas dasar sains. Bahwa seharusnya payudara nggak akan punya pengaruh sangat besar dan menjadi daya tarik seksualitas utama buat para cowok. Tapi ternyata ini adalah cara pandang lama yang nggak ikut berevolusi dengan sistem syaraf manusia.
Larry Young, seorang profesor psikiatri di Emory University yang mendalami dasar neurologis dari perilaku sosial yang kompleks berpikir, kalau evolusi manusia telah mengubah sirkuit saraf kuno. Pada awalnya, fungsi utama payudara adalah untuk menguatkan ikatan antara bayi dan ibu, dengan cara menyusui.
Tapi sekarang, sirkuit otak ini telah berubah penggunaannya. Selain untuk menguatkan ikatan ibu dan bayi, juga digunakan untuk meningkatkan ikatan antar pasangan. Hasilnya, kebanyakan pria menyukai payudara.
Dan saya pikir, teori ini yang paling masuk akal dibandingkan teori lainnya. Soalnya, dilansir dari Live Science, otak para ibu akan dibanjiri dengan neurochemical oxytocin yang juga dikenal dengan love drug. Hormon ini membantu ibu untuk fokus pada anak dan memberikan kasih sayangnya melalui ASI.
Yang bikin semua pertanyaan saya terjawab adalah hormon ini juga yang membanjiri otak perempuan saat puting payudara mereka terstimulasi saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Sirkuit pada otak yang tadinya digunakan untuk balita dan bayi, ternyata sekarang juga digunakan untuk orang dewasa.
Tapi yang sangat disayangkan, orang-orang terlalu fokus pada penggunaan sirkuit otak tersebut di masa sekarang, usai ratusan evolusi tubuh manusia. Payudara yang terlihat di mana-mana nggak akan masalah kalau dilihat atau digunakan sebagai karya seni. Sementra ibu menyusui di tempat umum justru dipandang sebagai pornoaksi dan bahkan hal yang memalukan. Padahal, pada dasarnya payudara adalah kapal yang digunakan para ibu dan anak bayi untuk memperkuat ikatan kasih sayang.