Fimela.com, Jakarta Siapa sangka sebuah lagu dari band indie bisa jadi fenomena yang begitu ramai di social media. Itulah gambaran single terbaru Payung Teduh, Akad yang viral belakangan ini.
Namun kesuksesan itu sebenarnya diawali hal yang kurang menyenangkan. Saat dirilis versi video liriknya pada 7 Juni lalu, Akad sempat menuai komentar miring karena musiknya yang agak keluar dari pakem Payung Teduh.
Hal itu sebenarnya sudah diprediksi oleh Is dkk. Dalam wawancara dengan Bintang.com belum lama ini, Is menyebut komentar negatif itu hal yang tidak mengagetkan.
"Justru awalnya gue mikirnya pendengar Payung Teduh bakal berkurang, karena musiknya gue rusak banget kan. Makanya ada komentar ini itu, tapi produser kita bilang kita akan dapet pendengar-pendengar baru," ungkapnya.
Diluncurkannya video klip Akad menjadi titik balik karya tersebut. Jutaan viewers datang hanya dalam waktu beberapa hari, menjadikan MV Payung Teduh ini video trending dan akhirnya makin viral.
What's On Fimela
powered by
Foto Kaori di Klip Akad
Euforia lagu Akad yang meningkat pesat sempat terhambat oleh hak cipta. Video yang sudah ditonton belasan juta itu tiba-tiba hilang, dan digantikan dengan video baru yang hampir sama.
Hal itu dilakukan karena terdapat pelanggaran hak cipta terhadap foto wanita yang digunakan di salah satu scene. Pemilik foto, yakni Kaori merasa belum menerima izin sebelum fotonya digunakan.
Meski tak menuntut penggantian secara materiil, efek diturunkannya video cukup signifikan. Di saat video cover semakin banyak, video aslinya yang sudah direvisi justru baru diunggah.
Lagu ini juga sempat jadi perbincangan di beberapa negara tetangga. Bahkan ada beberapa video reaction yang menganggap Akad adalah lagu dari penyanyi yang mengcovernya.
Meski begitu klip Akad yang baru kini sudah ditonton 19 juta kali dalam 3 minggu rilis. Perlahan tapi pasti, Payung Teduh kembali mendapatkan hasil dari apa yang seharusnya mereka dapat.
Cover yang Jadi Polemik
Makin viralnya Akad, netizen pun banyak memberikan apresiasi dalam bentuk cover. Hal ini tak dipermasalahkan oleh Payung Teduh, pada awalnya.
Seiring berjalannya waktu makin banyak netizen yang memanfaatkan momentum ini untuk tujuan komersial. Beberapa cover lagu Akad bahkan dijual di platform digital tanpa seizin Management Payung Teduh.
Hal ini disayangkan oleh Is dkk, sampai ia mengunggah sebuah video 'ultimatum' terkait video cover Akad. Intinya Payung Teduh ingin karyanya diapresiasi dengan cara yang benar.
Video yang diunggah di akun Is tersebut ditujukan untuk menggugah kesadaran masyarakat kita untuk lebih aware terhadap hak cipta. Semoga sentilan dari Payung Teduh ini memberi edukasi yang baik untuk bangsa kita.