Editor Says, Kenapa Penonton Warkop DKI Reborn Part 2 Menurun?

Henry Hens diperbarui 29 Sep 2017, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pencapaian fenomenal ditorehkan film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 di tahun lalu. Film yang disutradarai Anggy Umbara itu berhasil menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan raihan 6,7 juta penonton.

Film tersebut jauh mengungguli pemegang rekor sebelumnya, Laskar Pelangi yang sudah bertahan sejak tahun 2008. Laskar Pelangi sendiri mencatat raihan 4,6 juta penonton. Butuh delapan tahun untuk bisa menumbangkan rekor Laskar Pelangi. Sebelumnya, rekor itu nyaris ditumbangkan oleh Habibie & Ainun di tahun 2012.

Namun film yang dibintangi Reza Rahadian itu kalah tipis yaitu mendapatkan 4,5 juta penonton. Yang mengejutkan, film Warkop DKI Reborn hanya butuh waktu 12 hari untuk menumbangkan rekor tersebut. Bahkan jauh unggul dengan mencapai angka 6 juta penonton. Banyak hal tentunya yang membuat film yang dibintangi Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian dan Tora Sudiro serta Indro Warkop ini mencetak prestasi gemilang.

Bisa karena kerinduan banyak orang terhadap film-film Warkop DKI yang selalu laris, bahkan masih sering diputar di televisi. Bisa karena faktor pemain, cerita, sutradara atau yang lainnya. Mungkin juga karena momennya yang pas dan strategi promosi yang jitu. Apapun itu, yang jelas sudah terbukti kalau film yang sempat diragukan bisa berhasil ini mampu meraih sukses luar biasa.

Kebetulan karena film tersebut memang dipersiapkan menjadi dua bagian, maka kehadiran film keduanya tentu akan sangat ditunggu. Penonton ingin tahu bagaimana kelanjutan petualangan Dono, Kasino dan Indro di Malaysia. Mampukah mereka mendapatkan uang untuk menebus kesalahan mereka?

Mungkin jalan ceritanya tidak terlalu penting. Yang terpenting mungkin apakah film keduanya bisa lebih seru dan memancing tawa, atau sama saja, atau bahkan tidak lebih lucu dari yang pertama. Sebelum dirilis pada 31 Agustus lalu, Falcon Pictures kembali melakukan promosi besar-besaran seperti film pertamanya.

2 dari 3 halaman

Laris di Awal Rilis

Proses promosi memang sempat terganggu dengan kasus yang menimpa Tora Sudiro. Tapi untungnya hal itu tak berlangsung lama. Tora bisa kembali ikut melakukan promosi sambil menjalani pengobatan. Lalu, bagaimana hasilnya?  Awalnya, sambutan penonton tak kalah antusias dengan film pertamanya.

Bahkan jumlah penonton di beberapa hari awal pemutarannya mampu melebihi film pertamaya. Penjualan tiket sebelum rilis sepertinya cukup berhasil buat mendongkrak penonton di awal perilisan film.Setelah itu jumlah penonton juga cukup bagus.

Di hari ke-11, Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 2 kembali meraih torehan menakjubkan Jumlah penontonnya sudah mencapai 3.202.000. Pencapaian itu membuat Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 2 menjadi film Indonesia terlaris di tahun 2017 ini. Frederica, sebagai produser Falcon Pictures mengungkapkan, ini merupakan suatu anugerah yang terindah.

“Puji tuhan, ini sebuah prestasi yang luar biasa, karena Warkop DKI Reborn Part 2 sudah menduduki tangga Box Office film Indonesia tahun 2017. Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh penonton film Indonesia yang telah memberikan dukungan. Dan jika di jumlahkan dengan Warkop DKI Reborn Part 1 total jumlah penontonnya sudah mencapai 10 juta,” tuturnya.

Indro Warkop mengaku senang dengan peraihan penonton sekual Warkop DKI Reborn. “Ini luar biasa ya, terlepas perolehan ini didapatkan oleh Warkop DKI Reborn, tapi pecinta film Indonesia patut berbangga, karena film Indonesia terbukti telah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pemeran Dono, Abimana Aryasatya. ”Warkop DKI berhasil menjadi bagian dalam sejarah perfilman Indonesia. Dan harus diakui bahwa Warkop DKI memang berhasil menyentuh hati masyarakat Indonesia. Sebagai bagian dari Warkop DKI Reborn, saya merasa bangga,” katanya.

Bukan hanya Pemain dan Produser Warkop DKI Reborn saja yang senang dengan peraihan saat ini. Keluarga besar Warkop seperti Hanna (anak alm. Kasino). ”Senang banget ya. Saya berharap masyarakat makin mencintai para pemain Warkop DKI Reborn, seperti mereka mencintai ayah kami. Karena, saya melihat pemainnya bisa menjiwai karakter pemain Warkop yang terdahulu,” ujarnya.

Sayangnya setelah itu jumlah penontonnya justru terus menurun yang diikuti dengan jumlah layar yang berkurang. Perlu waktu hampir sebulan untuk bisa mencapai 4 juta penonton. Rasanya itu sudah maksimal dan tak akan menyentuh angka 5 juta penonton. Hal itu sepertinya sudah diantisipasi oleh mereka yang terlibat dalam film komedi tersebut, termasuk Tora Sudiro.

3 dari 3 halaman

Kepuasaan dan Harapan

Meski terbilang sukses, namun nyatanya Tora pesimis film Warkop DKI Reborn part 2 bisa melebihi sukses film pertamanya yang meraih 6,7 juta penonton. Menurutnya, menilik dari film-film sekuel sebelumnya, film lanjutan biasanya tidak bisa melebihi kesuksesan film pertama.

"Agak susah karena kalau film yang kedua itu biasanya setengahnya dari film pertama. Die Hard 2 setengahnya dari yang pertama," tutur Tora."Die Hard 3 keluar juga begitu. Nggak tahu memang begitu hukum alamnya. Jadi agak susah. Syukur-syukur sih bisa lebih. Cuma ini (Warkop DKI Reborn 2) nggak sampailah 6,7 (juta penonton),"sambung Tora Sudiro.

Seperti film pertamanya, tentu ada sejumlah faktor yang membuat jumlah penonton Warkop DKI Reborn tak sebanyak bagian pertamanya. Yang paling utama menurut saya adalah, antusiasme dan euforia penonton sangat berbeda dengan film pertamanya. Faktor ini rasanya dialami banyak film komersil sukses yang kemudian dibuatkan sekuelnya.

Unsur kejutannya tentu juga berbeda. Karena di film pertamanya, banyak dari kita yang penasaran akan seperti apa remake dari film Warkop DKI, bagaimana akting para pemainnya terutama pemeran Dono, Kasino dan Indro, dan juga jalan cerita seperti apa yang akan ditampilkan. Semua itu terjawab di film pertamanya.

Namun rasa penasaran itu sepertinya agak berkurang di film keduanya. Meski sudah berusaha menampilkan sejumlah hal baru, sambutan penggemar film sudah jauh berkurang. Apalagi kalau dari segi cerita maupun unsur komedi yang ditampilkan tidak jauh berbeda dan tak ada perkembangan berarti.

Kalau penonton merasa kurang puas tentu promosi dari mulut ke mulut yang cukup ampuh mendatangkan banyak penonton, tak aka banyak terjadi. Hal itu sepertinya dialami film Rafathar. Meski melakukan promosi yang cukup intens dan disambut antusias di awal pemutarannya, jumlah penontonnya semakin hari semakin menurun.

Jumlah penonton film yang diproduseri Raffi Ahmad itu hanya mencapai 400 ribu-an penonton. Penonton yang menyaksikan Rafathar di awal-awal pemutarannya mungkin banyak yang kurang puas sehingga tidak merekomendasikan film tersebut pada mereka yang belum menonton.

Meski begitu Warkop DKI Reborn jauh lebih beruntung, terutama fanbase Warkop yang sudah sangat kuat dari berbagai generasi. Perolehan 10 juta penonton dari dua film jelas bukan pencapaian main-main. Jumlah penonton film pertama dan kedua pun tak terlalu jauh. Yang menarik buat ditunggu nantinya adalah, apakah setelah ini akan ada film Warkop DKI lainnya?