Fimela.com, Jakarta Nia Ramadhani saat ini lebih fokus menjadi istri dari Ardi Bakrie dan ibu rumah tangga bagi tiga anaknya. Semenjak menikah dengan Ardi Bakrie, pada 1 April 2010, Nia memang telah memutuskan untuk mundur dari panggung hiburan yang telah membesarkan namanya. Ia tak lagi mengejar impian menjadi pesohor yang tampil gemilang di panggung hiburan, namun Nia kini memiliki cita-cita mulia, sukses menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.
***
Beranjangsana ke kediaman Nia Ramadhani belum lama ini, menjadi potret sebuah kebahagiaan rumah tangga. Nia, ratu di kediaman Ardi Bakrie di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, punya sederet tugas yang sangat penting bagi suami dan anak-anaknya. Layaknya seorang ibu pada umumnya, Nia menjadi sosok yang mengurus anak-anak di rumah, hingga keperluan sang suami.
Sore itu, Nia terlihat sibuk mengatur beberapa hal. Ia pun menantikan guru ngaji anak pertamanya, Mikhayla Zalindra Bakrie datang. Nia tak ingin melupakan pendidikan agama bagi anak-anaknya. Berkomunikasi dengan guru di sekolah, menggendong si bungsu Magika Zalardi Bakrie dan mengajak bermain putra keduanya, Mainaka Zanatti Bakrie, menjadi keseharian Nia Ramadhani.
Meski diakui ia memiliki asisten rumah tangga, namun tanggung jawab untuk mendidik anak-anak di rumah dan mengurus keperluan suami serta menjaga kerapihan dan kebersihan rumah, berada di pundaknya. Bagi Nia, hal tersebut bukanlah beban melainkan kewajiban dan harus dilakukan dengan ikhlas.
"Sama banget karena tugas utama aku sebagai istri dan ibu yaitu ngurusin rumah meski ada yang bantu, seperti mba dan sopir tapi tanggung jawab utamanya ada di aku kalau misalnya suami aku merasa nggak nyaman atau makanan nggak ada atau segala macam tetap yang salah kan aku. Jadi bagaimana how to manage people saja, itu untuk rumah," ujar Nia Ramadhani saat berbincang dengan Bintang.com belum lama ini di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Sibuk dengan menjadi ibu rumah tangga, bukan berarti Nia kehilangan kehidupan sosialnya. Bahkan terkadang ia bersama sang suami melakukan hang out ke beberapa tempat hiburan dan favorit mereka, sekadar melepaskan penat dari rutinitas. Simak wawancara lengkap tentang kehidupan rumah tangga Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie berikut ini.
Nia Ramadhani dan cita-cita jadi ibu yang sukses
Nia Ramadhani memegang peranan penting dalam kehidupan rumah tangganya dengan Ardi Bakrie. Mendidik anak di rumah dan mengurus suami, adalah kegiatan sehari-harinya. Ia sepertinya begitu menikmati peran tersebut. Sebab, ia memiliki cita-cita, ingin menjadi seorang ibu yang sukses dalam mendidik anak-anaknya.
Suami sibuk, kamu tipe istri yang sering ngecek atau kontrol suami dengan telepon?
Nggak lah, nggak dikit-dikit telepon, apalagi kalau dia lagi kerja, selama ini nggak pernah ngecek-ngecek seperti itu. Menurut aku pulang jam berapapun dari kerjaannya, suami pasti pulang. Aku juga ada kerjaan lain, urus anak-anak, urus rumah dan segala macam. Aku nggak tahu itu benar atau tidak, cuma di dalam hidup aku sejauh ini prinsip itu di dalam hidup aku berjalan dengan benar dan baik.
Ingin rencana punya anak lagi?
Suami aku sih maunya punya empat anak, cuma akunya nggak mau. Sekarang saja sudah tiga anak, jadi aku pakai KB, spiral karena takut (hamil lagi). Punya anak tiga saja nih sudah agak-agak ribet ngebagi waktunya. Kepikiran dong kalau ketiganya sudah mulai sekolah, makin ribet kayaknya. Jadi aku maunya tiga saja.
Anak pertama suka cemburu sama adik-adiknya?
Nggak, kalau kakaknya yang paling tua sudah ngerti. Cuma adiknya yang nomor dua, kalau aku lagi gendong yang bungsu masih bayi, dia suka manggilin aku terus, mamah, mamah, mamah. Mungkin masih belum mengerti. Kalau yang besar sudah aman, sudah ngerti.
Ingin anak-anak jadi artis seperti kamu?
Nggak ya. Takutnya sekolahnya nanti ribet, terbelengkalai, fokusnya pecah kemana-mana. Mereka juga nggak ada kewajiban mencari duit, saya alhamdulillah sebagai orangtuanya masih bisa.
Segalanya sudah kamu punya, kehidupan yang mapan, anak dan keluarga, apa lagi tujuan hidup kamu?
Ini sebenarnya belum selesai. Aku pengin jadi ibu yang sukses. Maka itu, tugas aku untuk mendidik anak-anak supaya bisa sukses, supaya aku kelihatan, oh ini orangtuanya benar, anak-anaknya bisa jadi sukses dan tugas itu akan lama di pundak aku sampai mereka besar, sampai kawin nanti, itu semua menjadi kewajiban aku.
Apa sih yang suami suka dari kamu?
Kalau kata suami, aku itu istri yang pengertian, nggak ribet dan mungkin penampilannya bagus, hahahaha.
Sering bilang cantik?
Iya dong, hahaha.
Kalau kamu, apa yang disuka dari suami?
Dia itu suami yang care sama anak-anaknya. Walaupun pulang malam dan kerjaannya banyak, tapi selalu anak-anak dan istri yang diutamakan.
Sering dipuji sama suami?
Wah sering banget. Suami sering banget puji aku, karena menurut suami, memuji istri itu adalah bagian dari ibadah.
Lama nggak syuting, suka ada rasa kangen?
Sebenarnya aku tuh kepengin syuting lagi tapi kan dari mereka (pihak rumah produksi) nggak bisa nentuin jam kerjanya. Jam kerjanya masih sulit ditentukan dan konsisten, misalnya syuting dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam, kalau seperti itu terus aku pasti mau syuting tapi kalau sekarang nggak bisa, suka molor melulu selesainya. Aku nggak bisa karena ada anak sama suami yang mesti diurusin.
Siapa sih orang paling berjasa dalam hidup kamu?
Mamaku. Dia yang sudah jungkir balik buat ada nama Nia Ramadhani terkenal. Dia juga yang sudah membentuk aku, mulai dari marah-marah, nangis-nangis supaya aku nggak boleh aneh-aneh jadi orang, aneh-aneh pergaulannya. Dia yang paling berjasa.
Nia Ramadhani, nggak mau disebut sosialita
Punya geng girlsquad yang kerap terlihat mengenakan barang prestisius dan gaya hidup yang mapan membuat Nia Ramadhani dicap sebagai sosialita di media sosial. Namun rupanya, Nia tidak ingin disebut dengan hal semacam itu. Apa alasannya?
Keseharian kamu berbeda nggak sih dari ibu rumah tangga kebanyakan?
Sama banget karena tugas utama aku sebagai istri dan ibu yaitu ngurusin rumah meski ada yang bantu, seperti mba dan sopir tapi tanggung jawab utamanya ada di aku kalau misalnya suami aku merasa nggak nyaman atau makanan nggak ada atau segala macam tetap yang salah kan aku. Jadi bagaimana how to manage people saja, itu untuk rumah.
Sekarang kan sudah punya tiga anak. Pernah merasa kewalahan?
Selain urusan rumah, tentu saja urusan anak-anak. Sekarang memang lebih ribet dan complicated. Seperti anak nomor satu kan sudah sekolah, jadinya agak lebih ribet ngurusinnya, ada home work-nya, follow up apa di sekolah belajar apa saja, apa di rumah yang perlu diulangi lagi atau kita nambahin les ini dan itu supaya dia sukses. At the end, sebagai seorang ibu, orang akan melihat sukses dari anaknya.
Sibuk menjadi ibu rumah tangga dengan tiga anak, lalu bagaimana dengan kehidupan sosial kamu?
Aku tetap punya kehidupan sosial. Yang penting kerjaan utamanya rumah dan anak dulu, keluarga dulu. Kalau misalkan semua sudah selesai, baru bisa hangout sama teman-teman atau pergi keluar rumah jalan-jalan, refreshing sendiri atau sama keluarga. Pasti sih ada waktunya.
Di media sosial kamu kerap disebut sosialita. Komentarnya?
Kalau disebut sosialita sih aku kurang setuju. Karena katanya kan dilihat dari barang-barang mewah dan segala macam yang dimiliki, sedangkan menurut aku itu bukan prestasi juga. Jadi kalau dibilang sosialita nggak terlalu ya.
Berarti kamu nggak setuju disebut sosialita ya?
Menurut aku sih nggak terlalu, nggak kayak gitu juga. Tapi kalau orang melihatnya seperti itu, terserah deh orang mau bilangnya seperti apa. Yang penting aku aman-aman saja dan enak dengan kehidupan aku.
Punya suami ganteng, populer dan karier yang bagus. Kamu suka cemburu atau ada rasa khawatir?
Kalau khawatir atau segala macam, kayaknya aku terlalu pede (percaya diri) deh, makanya aku nggak khawatir, hahaha.
Maksudnya?
Ya, nggak ada apa-apa dan jangan sampai ada apa-apa. Kalau misalkan ada apa-apanya juga sih, pasti ketahuan. Cuma Alhamdulillah sampai sekarang sudah tujuh tahun berumah tangga, aman-aman saja dan jauh juga dari apa yang diomongin orang yang jelek-jelek tentang kita.
Kamu suka ngecek dompet atau hape suami?
Nggak! Aku sangat menjauhkan itu (cek dompet dan hape).
Apa alasannya?
Semenjak awal menikah, almarhum papaku selalu bilang, jauhi handphone, jauhi dompet suami. Alasannya, kalau semisal kita lagi berantem, tiba-tiba dia cuma ngobrol sama temannya yang perempuan, tiba-tiba saja ngarang, bisa jadi pemicu lagi padahal misalnya cuma ngobrol biasa, lagi apa kamu? Karena lagi kesal kan bisa kebawa-bawa. Ini apa ni? siapa ni? Menurut aku nggak perlu dicek.
Berarti landasan rumah tangga kalian memang saling percaya?
Ya, kita based on percaya dan tahu diri saja satu sama lain.
Bahagia adalah hal yang selalu dicita-citakan manusia. Setiap orang memiliki cara untuk bahagia, termasuk Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie. Namun dari kisah yang diungkapkan Nia, tersirat pesan, jika kebahagiaan itu dimulai dari rumah. Dengan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan cinta yang tak padam. Always happy ya Nia.