Fimela.com, Jakarta Cinta terhadap orang lain, tanpa disadari memicu kekuatan super besar dalam diri seseorang untuk melakukan hal-hal yang nggak terduga. Contoh, seseorang yang dikenal mudah bosan dan sering ganti-ganti pacar, saat bertemu dengan orang yang tepat ternyata bisa juga tampak so lovely dan setia dalam hubungannya. Nah, itu karena cinta, tuh.
Iya, cinta memang bisa mengubah hampir setiap hal jadi lebih baik. Namun untuk membangun dan mempertahankan sebuah hubungan, cinta saja nggak cukup. Kamu perlu komitmen, kamu perlu kepercayaan, perlu sedikit cemburu, perlu melakukan hal-hal seru, dan banyak lagi hal detail lainnya. Apalagi kalau berbicara soal hubungan jangka panjang. Wah, semakin rumit lagi untuk dijabarkan kebutuhannya.
Well, setiap orang yang mencintai pasti berusaha melakukan yang terbaik untuk yang dicintainya. Sayangnya sering terlupakan, definisi 'yang terbaik' itu mungkin saja berbeda, bahkan bagi dua orang yang terlibat dalam hubungan.
Untuk menjalani hubungan jangka panjang, yang harus dipastikan sejak awal adalah kesamaan visi misi ke depannya. Dengan begitu, berbagai hal lain yang diperlukan bisa mengikuti dan diusahakan. Lain hal jika sejak awal nggak ada kesamaan visi misi dalam memandang hubungan ke depannya. Menghadapi kondisi semudah apapun malah jadi rumit.
Kalau kamu merasa sudah melakukan yang terbaik tapi hubunganmu gagal terus, jangan langsung menyalahkan dirimu sendiri. Mungkin ada faktor-faktor yang luput dari pandanganmu, sehingga kegagalan tersebut nggak bisa dihindari walau kamu sudah yakin apa yang kamu lakukan adalah yang terbaik. Contohnya adalah tujuh hal di bawah ini. Simak ya!
1. Mungkin maksudnya yang terbaik buat dirimu sendiri, bukan buat dia atau hubungan kalian
Buatmu itu baik, tapi buat dia baik nggak? Siapa tahu itu cuma baik buatmu, tapi buat dia nggak baik. Makanya dia lebih memilih putus. Ya kan? Hayo, itu egois lho namanya.
2. Atau yang terbaik untuk dia dan hubunganmu itu, sebenarnya nggak baik buatmu
Ya, sama saja bohong. Itu namanya kamu nggak jujur dengan diri sendiri. Kamu mengorbankan dirimu demi yang lain. Nggak heran sih kalau kamu jadi merasa tersiksa.
3. Terlalu terburu-buru
Good thing takes time. Nggak semua orang seberuntung itu langsung menemukan yang terbaik meski dia belum berusaha apa-apa. Kadang, malah harus babak belur patah hati sana sini dulu sebelum benar-benar menemukan the right one.
4. Nggak berhasil ciptakan chemistry
Chemistry bisa terbentuk seiring berjalannya waktu, namun ada yang memang sudah berusaha tapi nggak kunjung 'nyambung', ada juga pasangan yang effortlessly merasa walau nggak ngapa-ngapain. Ya, konsep chemistry seabsurd itu, sih. Untuk yang satu ini kamu cuma bisa pasrah.
5. Menomorsatukan pasangan, mengabaikan diri sendiri
Nah, ini juga salah! Biar bagaimana pun, dirimu harus tetap nomor 1. Jangan bergantung pada orang lain. Berusahalah merasa nyaman dengan diri sendiri, dengan begitu baru kamu bisa menciptakan hubungan yang nyaman bersamanya.
6. Menggantungkan kebahagiaan padanya
Mau bahagiakan pasanganmu? Bahagiakan dulu dirimu. Jangan kamu berupaya membahagiakannya dengan mengorbankan kebahagiaanmu. Kamu nggak akan bisa membagi sesuatu yang kamu nggak punya.
7. Terlalu cepat menyerah
Kamu pikir, keberhasilan membangun sebuah hubungan itu ada tolak ukur waktu yang pasti? Misal, jika berhasil bertahan sama pacar dua tahun, berarti kamu berhasil. Berhasil menikah selama 10 tahun, berarti sudah berhasil. Begitu? Salah, girls. Mempertahankan hubungan itu adalah pekerjaan dan komitmen seumur hidup. Kalau kamu bisa menjaga hubunganmu tetap stabil dalam berbagai kondisi, secara terus menerus sampai tutup usia, mungkin baru bisa dibilang hubungan yang kamu jalin bersamanya berhasil. :)