Fimela.com, Jakarta Selain nyawa, yang membuat manusia dapat bertahan hidup tak lain adalah kebutuhan pokok manusia, yakni sandang, pangan, dan papan. Dari ketiga kebutuhan tersebut, makanan jadi hal yang menurut saya paling krusial. Manusia nggak pakai baju atau nggak tinggal di rumah selama seminggu saja mungkin masih hidup. Tapi kalau nggak makan? Yah.. Nggak janji deh, ya.
***
Sama halnya seperti makanan, sebagai makhluk sosial, manusia juga nggak bisa lepas dari yang namanya berinteraksi. Dengan berinteraksi pada sesama, maka terjalin hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Sebut saja pertemanan. Menjalin hubungan pertemanan, nggak hanya soal senang-senang, tapi juga kita harus terima buruk dan isengnya mereka.
Lantas, apa hubungannya makanan dan pertemanan?
Kamu sadar, nggak, kalau keduanya saling membentuk dan menghancurkan. Ada pertemanan yang terbentuk karena makanan, tapi ada juga pertemanan yang jadi rusak karena makanan. Saya mengalami keduanya. Kali ini, saya mau membahas yang ke-dua. Hmmm.. Disadari atau nggak, ada beberapa makanan yang bikin pertemanan jadi keki sampai ke ubun-ubun.
Sepengalaman saya, ada tiga makanan yang bikin saya dan teman saya agak keki, yaitu bubur ayam, kulit ayam, dan durian. Mungkin bagi beberapa orang, itu sepele, tapi buat saya tiga makanan itu sentimentil. Berikut penjelasannya.
What's On Fimela
powered by
Ada Apa dengan Bubur Ayam, Kulit Ayam, dan Durian?
Bubur Ayam
Nasi memang sudah menjadi bubur, tapi , bukan berarti nggak bisa disantap lebih enak dari nasi, kan? Bubur bisa dikasih bumbu kari, suwiran ayam, kacang, bawang, kecap, dan sambal biar makin lezat. Eits, tapi masalah belum kelar sampai di situ. Ada hal-hal prinsipil yang dipegang teguh setiap orang saat makan bubur.
Apalagi kalau bukan cara makan yang diaduk dan nggak diaduk. Yungalaaaah~ meski terdengar sepele dan bukan hal yang perlu dibesar-besarkan, namun, pada kenyataannya, bubur ayam diaduk dan nggak diaduk punya tim yang sama-sama kuat. Saya tim bubur nggak diaduk. :p
Di media sosial, sering kali netizen memperdebatkan hal nggak penting itu. Bahkan sampai ada yang ribut sendiri.Saya pernah baca, kata seorang netizen dari tim bubur nggak diaduk bilang kalau bubur diaduk jadi terlihat kayak muntah. Tak terima cara makannya diejek, netizen dari kubu bubur diaduk pun membalasnya dengan perbandingan yang sentimentil. “Itu bubur apa perasaan? Segala diaduk”. Begitu kira-kira.
Alih-alih meributkan cara makan bubur diaduk atau nggak diaduk, sebagian netizen lain malah meributkan komposisi bubur itu sendiri. Nah, kalau kamu sendiri tim makan bubur diaduk atau nggak, nih?
Kulit ayam
Nah, kalau makanan yang satu ini sudah pernah saya bahas di Editor Says beberapa waktu lalu. Kenapa kulit ayam harus masuk di daftar makanan yang bisa bikin hancur pertemanan? Sebab, siapa juga yang bisa menampik kelezatan kulit ayam?Bagai sebuah harta yang paling berharga (eh tapi bukan keluarga, ya heu), kulit ayam nggak boleh dilewatkan begitu saja. Bahkan, beberapa orang kerap menyisihkannya di akhir biar lebih greget. Save the best for the last gitu, deh. Saya salah satunya.
Kebayang nggak, sih, sudah menyisihkan kulit ayam di akhir, eh tiba-tiba pacar atau teman menyambar dengan santai kulit ayam di piringmu? Kira-kira apa yang bakal kamu lakukan? Pikirkan baik-baik.
A. Memecatnya sebagai teman atau pacar.
B. Meneriakinya sebagai maling.
C. Lapor polisi.
D. Semua benar.
Durian
Sebagai salah satu negara penghasil durian paling subur di Asia Tenggara, nggak heran jika di masyarakat Indonesia doyan banget sama yang namanya durian alias duren. Terbukti dari menjamurnya olahan makanan buah yang durinya setajam mulut mantan ini di berbagai sudut tempat.Meski demikian, bukan berarti semua orang Indonesia mampu menerima durian dengan baik. Sebagain dari mereka menolaknya mentah-mentah dengan berbagai alasan.
Entah karen nggak suka desainnya ((( desain ))), entah nggak suka baunya, entah nggak suka rasanya, hingga alasan kesehatan. FYI, saya sendiri salah satu orang yang anti terhadap durian. Terutama baunya yang bikin batuk-batuk lalu pusing. Menjadi orang yang nggak suka durian, membuat saya termasuk salam kaum minoritas yang sering kalah suara. Ya, saat mereka pesta, terpaksa saya lah yang harus menjauhinya.
Kadang, tak pula juga saya ngambek ke orang-orang yang lagi pesta durian karena baunya sangatlah mengganggu. Kalau sudah begitu, saya deh yang disoraki dan dibilang orang paling nggak bisa menikmati hidup se-dunia. Bodo amat. Ya terus?! #lahngambek.
Kalau kamu, punya pengalaman makanan apa nih yang sampai bikin keki hubungan dengan teman atau pacar? Yuk, share!
Salam,
Febriyani Frisca
Editor Kanal Unique