Fimela.com, Jakarta Eksistensi Julie Estelle di dunia seni peran Indonesia tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. 12 Tahun berkarya di industri film Indonesia banyak judul film dan sinetron yang berhasil ia perankan. Saat ini, film Gerbang Neraka yang dibintanginya sedang diputar di bioskop. Film ini memberikan pengalaman baru dan berbeda untuk Julie.
*********
Adik Cathy Sharon ini mengungkapkan jika dirinya lebih memilih film melalui alur cerita dibandingkan para pemain yang akan bermain di dalamnya. Begitu juga ketika dia menerima tawaran bermain sebagai seorang arkeolog.
Sebagai arkeolog dalam film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani itu, Julie banyak mencari literatur tentang situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat yang menjadi latar belakang cerita dalam film. Sebuah pengalaman menyenangkan menurutnya.
"Arni ini orangnya sangat logical. Dia tidak percaya dengan apapun yang tak bisa dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Sampai di satu titik dia belajar untuk percaya adanya sesuatu diluar yang tak terlihat mata," ujar Julie saat bertandang ke Bintang.com, Selasa (12/9/2017).
Sebagai pemeran, tentu bukan masalah ketika Julie harus berakting sebagai apapun. Namun, untuk berlakon apik sebagai seorang arkeolog, Julie Estelle harus melakukan banyak pendalaman dan pengumpulan informasi.
Untuk karir aktingnya, Julie harus rela melepas mimpi menjadi dokter. Semua dilakukan dengan kesadaran dan cinta. Karena itu, Julie bertanggungjawab penuh dengan setiap peran yang diambilnya.
Menyimpan mimpi akting bersama artis Hollywood, Julie Estelle mengidolakan sosok Christine Hakim. Tak cuma dalam berakting, tingkah laku Chritine juga menjadi panutannya dalam hidup sehari-hari. Seperti apakah obrolan dengan Julie? Temukan jawabannya eksklusif bersama Bintang.com.
Genre Baru Gerbang Neraka
Dalam cerita yang disuguhkan Gerbang Neraka, Arni (Julie Estelle) harus bekerjasama dengan Tomo Gunadi (Reza Rahadian) yang merupakan seorang wartawan tabloid mistis dan Guntur Samudra (Dwi Sasono), seorang paranormal selebritis.
Apa peran kamu di film ini?
Di film ini saya berperan sebagai Arni. Dia arkeolog ternama yangn mikir selalu berdasarkan logika. Dia skeptis dengan yang berbau klenik dan supernatural. Sampai di satu titik dia terpaksa percaya akan hal yang tak terlihat.
Buat aku peran aku sebagai arkeolog di film ini membuat aku harus banyak membaca buku tentang arkologi, aku konsultasi juga sama arkeolog di UI.
Apa alasan kamu tertarik main di film ini?
Dua tahun lalu aku diajak Mas Ronny dan Mas Rizal. MEreka menjelaskan situs Gunung Padang, ini situs tertua di dunia yang lebih tua dari piramid. Nah mereka mau menceritakan itu dalam film. Ini fakta yang baru dan ini genre baru jadi menyenangkan untuk mencoba. Kita jadinya menyajikan tontonan yang baru buat penonton Indonesia.
Apa hal menarik saat kamu bermain di film ini?
Serunya film horor aku sudah pernah tapi adventure horor ini baru. Serunya, setnya keren banget. Dan pakai green screen juga. Jadi kita membuat piramidnya menggunakan CGI. Jadi banyak bermain dengan imajinasi. Mas Rizal ada gambarnya, terus kita bayangin setnya selama syuting. Ini sesuatu yang sangat berbeda.
Bagaimana perasaan kamu beradu akting dengan Reza Rahadian dan Dwi sasono?Eee seru ya, maksudnya sama Reza bukan projek pertama aku. Dan ini sesuatu genre yang baru. Dan mas Dwi juga seru. Keduanya aktor yang luar biasa, sangat profesional, kita banyak diskusi mengenai skenario dan scene. Pengalaman yang seru lah
Apa pengalaman seru saat beradu akting dengan mereka?
Jadi kita ada scene yang inside piramid ini. Itu set benar-benar di bangun di studio. Dan pas masuk ke dalam set kita mikir gila bennget. Semua dibuat detail, ngga terlupakan sih.
Menurut kamu, Apa 5 alasan harus nonton film ini?
Satu ini adalah film yang bergenre baru di Indonesia. INi seru banget selain horor, thiller, dan adventure juga. Kedua karena dibuat berdasarkan realistas Gunung Padang yang ada di Indonesia. Ketiga karena pemainnya keren-keren ada Reza Rahadia dan Dwi Sasono.
Keempat, berhubung ini filmnya cross genre kalau nonton perasaanya diaduk-aduk. Terakhir, pokoknya harus nonton, kalo ngga kamu ngga ke kinian.
Impian Akting
Memulai debut film lewat Alexandria pada tahun 2005, Julie Estelle sempat merasa galau apakah akan melanjutkan akting atau kuliah di Perancis mengejar mimpinya menjadi dokter. Namun, gadis kelahiran 4 Januari 1989 ini memantapkan karirnya di film. Apa alasanya?
Makna film buat kamu?
Film maknanya beda-beda ya. Film bisa mengnhibur, mengekspreksikan diri, bisa jadi sejarah. Film itu alat untuk komunikasi, menyampaikan pesan.
Apa yang membuatmu setiap pada akting?
Sudah jadi passion ya. Setiap film, peran, genre meninggalkan kesan dan pengalaman yang berbeda-beda. Dan itu jadi bagian hidup bagi aku. Ini cinta dan passion aku. Sampai sekarang masih belum bisa move on.
Apa pertimbangan kamu saat menerima tawaran berakting?Ya pastinya dari cerita dulu ya, script. Nomer satu pstinya adalah cerita. Bekerjasama sama siapa saja, sutradara dan lawan main bisa jadi pertimbangan.
Kapan kamu menemukan bentuk kecintaan kamu kepada akting?
Pertama Alexandria, pada saat itu kan aku masih SMA jadi syuting harus di sela sekolah. Untungnya papa sangat mendukung keinginan aku ya. Diizinkan syuting selama pendidikan nggak terganggu.
Setelah lulus SMA itu ada pilihan, karena aku sekolah di sekolah Perancis, aku harus balik ke Perancis atau disini melanjutkan karir akting. Disitu aku akhirnya sadar, kalau gue cinta sama akting. Pdahal saat itu aku sudah pengin jadi dokter, karena aku lulusan sekolah Perancis harus kuliah di Perancis.
Tapi pada saat saya SMA saya mendapat kesempatan untuk bermain film itu aku ngerasa senang. Segala macam penasaran saya itu banyak banget dan sangat kuat. Akhirnya mutusin untuk untuk tinggal disini meneruskan karir akting. Dari situ aku sadar kecintaan aku pada akting pada industri film ini sangat besar.
Apa ada aktor atau aktris yang jadi mimpi kamu untuk beradu akting?
Sama Meryl Streep deh… she is an amazing actress.
Siapa aktris yang menginspirasi kamu?
Wah banyak yang menginspirasi aku… salah satunya yang aku kagumi ya Christine Hakim. Selain dia senior, dia total banget kalau melakukan sesuatu. She is an amasing person with the great heart jadi semakin terinspirasi.
Bagaimana kamu mencari jati diri kamu dalam berakting?
Impian aku sebagai artis adalah bisa bermain segala genre. Sebelum main action, aku pengin banget. Nggak tahunya dibukain jalan. Buat aku genre apapun yang aku kerjakan harus memberikan yang terbaik.
Saya percaya kalau kita mencintai apa yang kita kerjakan, kita akan bisa total dan memberikan yang terbaik. Nggak ada rahasia sebenarnya. Karena aku cinta, aku menungkan semua hati dan kemampuanku untuk akting.
Kamu termasuk aktris yang konsisten 1 tahun 1 film, apa alasannya?
Ya memang aku sebetulnya menghindari berbarengan 2 project. Ini pertimbangan pribadi aku sih, mungkin aktor lain bisa. Tapi aku sangat menghindari ada dua project di waktu yang sama. Dan aku nggak ada target juga. Tergantung dari aku merasa cocok dan pas aja sih.
Pengalaman Julie Estelle di film membuatnya semakin cinta. Ketika film The Raid 2: Berandal sukses hingga ke luar negeri, Julie tak pernah sombong. Dia selalu haus mencoba hal-hal baru. Sukses untukmu Julie Estelle.