Fimela.com, Jakarta Beredar kabar Gunung Agung meletus, Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM Gede Suantika mengatakan, kondisi terakhir memperlihatkan semburan uap air dari kawah sejak Minggu (24/9/2017).
"Status Gunung Agung yang sudah level IV (awas). Sejak kemarin, Minggu (24/9/2017), mengeluarkan semburan uap air atau asap putih setinggi 200 meter. Itu artinya pemanasan air di bawah dengan magma semakin meningkat," tutur Suandika di Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017), seperti dikutip dari Antara, Senin (25/9/2017).
Ia memaparkan, dengan keluarnya uap air, maka indikasi magma sudah semakin ke atas untuk mendobrak katup penutup kepundan. "Dari pengamatan memang terjadi intensitas kegempaan semakin meningkat. Jumlah kegempaan vulkanik dangkal, seperti hari Minggu (24/9/2017) yang semakin meningkat dibandingkan pada hari Sabtu (23/9/2017)," ujarnya. Dikatakan, kegempaan di kawah semakin meningkat, tapi gempa vulkanik dalam agak menurun dari dua hari lalu.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung menyebutkan, pada periode pengamatan pukul 24.00 hingga pukul 06.00 Wita, Senin (25/9/2017), kegempaan vulkanik dangkal jumlahnya sebanyak 102, amplitudo 2-4 mm dan durasi 10-15 detik. Sedangkan vulkanik dalam jumlahnya 125, amplitudo 4-8 mm, S-P : 1.5-2.5 detik, durasi 15-30 detik. Begitu juga tektonik lokal jumlahnya 14, amplitudo 6-8 mm, S-P : 5-7 detik, durasi 30-60 detik.
Sempat dikabarkan Gunung Agung meletus, saat ini visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tak teramati. Begitu juga kondisi cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 22-23 C dan kelembaban udara 87-88 persen. Volume curah hujan sembilan mm per hari.