Fimela.com, Jakarta Siapa sangka, bertani justru membawa seorang ibu sederhana pergi ke beberapa negara. Ya, Tukiyem, petani asal Desa Blembem, Jambon, Ponorogo ini sudah pergi ke Filipina, Sri Lanka, dan India untuk mewakili Indonesia, dalam sebuah ajang internasional. Dilansir dari berbagai sumber, kesuksesan dan keberuntungan Tukiyem ini ternyata berkat pupuk organik.
Petani tamatan SMA ini pada tahun 2010 bergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) cabang Ponorogo, lantaran dia merasa petani belakangan ini berkurang. Selain itu, lahan pertanian pun banyak yang rusak. Usai bergabung, ibu dua anak ini dikirm ke Bogor untuk magang selama 3 bulan.
Di sana, Tukiyem belajar bagaimana membuat pupuk organik dan menanam padi menggunakan pupuk tersebut. Usai belajar selama 3 bulan, dia lantas langsung mempraktikkannya. Untungnya, dia memiliki hewan ternak di kampung halaman.
Mendapatkan ilmu yang sangat berguna, Tukiyem lantas membagikan ilmunya kepada petani lain di desanya. Namun sayang, mereka masih sulit untuk meninggalkan metode lama. Tahun 2010, Tukiyem ditunjuk SPI untuk mewakili Indonesia, berdialog bersama petani-petani lainnya soal metode penanaman padi baru dan juga penggunaan pupuk organik.
“Saat itu di Filipina lima hari. Saya saat itu juga dapat pelajaran dengan menanam tanaman di polybag dan pemanfaatan halaman rumah untuk menanam tanaman sayur,” katanya kepada salah satu media online.
Tiga tahun kemudian, dia kembali dikirim ke India. Di sana, dia diminta menjelaskan soal bagaimana sistem koperasi petani yang ada di desanya. Tahun 2015, dia pun kembali lagi ke Filipina untuk mengikuti agenda khusus petani perempuan. Di tahun yang sama, ibu dua anak ini pun kembali diberangkatkan ke Sri Langka untuk mengikuti sebuah dialog pertanian.
Ternyata, Tukiyem yang merupakan seorang petani di sebuah desa bisa bolak-balik ke luar negeri. Bukan cuma asal ke luar negeri, tapi dia merupakan wakil dari Indonesia, lho! Semoga akan ada lebih banyak lagi Tukiyem lain yang akan membuat inovasi dalam bidang pertanian Indonesia, ya, girls!