Fimela.com, Jakarta Buat masyarakat Jawa, Sura atau Suro merupakan bulan yang skakral. Pada tahun baru Suro, ada sebuah tradisi yang kerap dianggap mistis oleh orang awam. Tradisi itu merupakan menjaman keris pusaka.
Ternyata, kalau kamu lihat dari sudut lain, tradisi memandikan keris justru membuat para pencuci benda pusaka kebanjiran rezeki. Seperti yang dialami Sudahri.
Di bulan Suro ini, dia kebanjiran pelanggan. Kepada salah satu media nasional, bengkel miliknya di Pasar Mojotrisno Mojoagung, Jawa Timur, tak pernah sepi pengunjungan. Pasalnya, banyak orang yang ingin mencuci keris milik mereka.
Sudahri mengatakan kepada media tersebut, kalau keris harus dicuci agar ukiran dan guratan pada bilah keris lebih terlihat.
Menurut Sudahri, keris yang dia mandikan di bulan Suro ini meningkat 2-3 kali dari jumlah keris biasanya. "Kalau hari biasa maksimal 10 keris per hari, bulan Sura ini rat-rata 25 keris, bahkan sampai 30 keris per hari," katanya.
Dengan bertambahnya keris yang dia mandikan, bertambah juga keuntungan dan pendapatannya. Tarif per keris dia tetapkan sesuai dengan ukuran bilahnya. Kalau ukuran standar, Sudahri menetapkan RP40 ribbu per keris. Tapi, kalau ukurannya besar, bisa mencapai Rp150 ribu per kerisnya. "Tarifnya tergantung besar bilah, ukuran stadar Rp 40 ribu per bilah, kalau ukuran besar 60-70 cm bisa sampai Rp 150 ribu," terangnya.