Editor Says: Kisah Haru Acha Septriasa Lahiran di Negeri Seberang

Riswinanti diperbarui 21 Sep 2017, 13:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Perjuangan seorang ibu, mulai dari mengandung, melahirkan, hingga mengasuh memang tidak pernah mudah. Hal itulah yang kini dirasakan oleh bintang cantik Acha Septriasa.

Rabu (20/9/2017), Acha melahirkan buah pernikahannya dengan Vicky Kharisma. Bayi perempuan tersebut lahir dengan selamat dengan berat badan 3,22 kilogram.

Melalui proses persalinan normal, Acha pun merasakan beratnya perjuangan menjadi ibu. Sebagaimana diketahui, dia harus melalui proses persalinan selama 28 jam, sebelum akhirnya bisa melihat buah hatinya.

Sebagaimana dituturkan oleh ibunda Acha, Rita Emza, proses persalinan putrinya memang bisa dibilang berat. Dinding rahimnya disebut sangat tebal sehingga dirinya dan bayi dalam kandungan harus ekstra untuk melalui proses persalinan. 

"Memang (Acha lahirannya) agak berat. Rahimnya tebal apa yah katanya, jadi agak lama," ungkap sang ibu. Perjuangan terasa semakin berat karena Acha tak bisa memilih persalinan secara caesar. Hal ini dikarenakan kebijakan rumah sakit Australia yang memang tidak memperbolehkan persalinan caesar.

"Kalau di sini memang harus normal walau sakit. Kasihan sih. Iya (di rumah Australia tidak boleh caesar). Kalau misalnya kita belom pembukaan tujuh kita belom boleh ke sana (rumah sakit). Ntar datang, ntar balik lagi, ntar datang, ntar balik lagi," ungkap Rita tentang proses persalinan Acha Septriasa.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Sempat Hampir Menyerah

Acha Septriasa sempat hampir menyerah dalam proses bersalin. (Deki Prayoga/bintang.com)

Karena kebijakan rumah sakit Australia yang tidak memperbolehkan caesar, maka perjuangan Acha Septriasa pun juga cukup berat. Beberapa kali dia harus bolak-balik rumah sakit hingga diizinkan untuk melakukan proses lahiran di sana.

"Sampai dia udah ada tanda-tanda dan nunggu harus pembukaan itu. Jadinya lumayan berat untuk Acha kemarin," lanjut Rita.

Beratnya perjuangan melahirkan membuat Acha hampir saja menyerah. Namun dokter di sana cukup berpengalaman sehingga Acha diajarkan untuk mengatur pernapasan dengan baik.

"Sempat juga (nyerah), sampai dia, 'terserah deh apa aja'. Terus dibimbing lagi buat atur napas lagi yang bagus. Ya kata dokter pintar atur pernapasannya," tutur sang ibu.

Meski demikian, dalam kondisi sakit yang amat sangat, Acha pun akhirnya menyadari beratnya perjuangan seorang ibu. Jika sebelumnya dia masih bisa bermobilitas walau dalam keadaan mengandung, namun proses kelahiran ini benar-benar membuatnya tak menyangka.

"Iya Achanya tuh sampe, 'Mah, Mah, Mah', Maafin Acha. Ternyata sakitnya begini rasanya. Acha pikir cuma gendut aja," lanjut Rita Emza menuturkan kondisi Acha Septriasa.