Fimela.com, Jakarta Keseriusan pemerintah untuk memajukan industri kreatif dibuktikan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Bekraf menyelenggarakan Akatara Indonesian Film Financing Forum 2017 sebagai wadah yang mempertemukan antara pegiat film dengan investor.
"Kami menyadari akses permodalan itu penting dalam perkembangan perfilman Indonesia. Maka dari itu, kami menggelar Akatara, bukan hanya berkesempatan bertemu dengan para investor, tapi juga menimba ilmu apa saya yang perlu mereka (pegiat film) siapkan untuk menarik minat investor," ucap Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo saat konferensi pers di Paviliun Bekraf, Senayan City, Jakarta, Senin (18/9/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Agung Sentausa sebagai perwakilan dari Badan Film Indonesia selaku Ketua Bidang Fasilitasi Pembiayaan Film sangat mengapresiasi inisiatif Bekraf untuk mempertemukan pegiat film dan investor. Menurutnya, langkah yang dibuat Bekraf sejalan dengan tujuan BPI untuk memajukan perfilman tanah air.
"Saya di BPI tentunya kami sangat antusias dengan support dari Bekraf. Ini sejalan dengan rencana pendek dan panjang kita untuk perfilman indonesia," tutur Agung.
Nantinya, dalam acara yang dihelat pada 15 dan 16 November 2017 mendatang akan memamerkan 40 project film yang berkesempatan dipamerkan di hadapan investor perfilman.
"Ini syaratnya di project, jadi bisa siapapun. Film fiksi Indonesia, film panjang film pendek. Pastinya harus detil soal ide cerita, sinopsis, semuanya, dah harus sudah ada teasernya. Itu untuk kita menilai keseriusan filmaker, dan pastinya bisnis projection-nya seperti apa karena nantinya akan dihadapkan pada para investor di Indonesian Film Financing Forum 2017," tandas Alex Sihar, Ketua Bidang Advokasi Kebijakan BPI.