Fimela.com, Jakarta Kekuatan seorang ibu mengurus rumah tangga dan mendidik anak memang tak diragukan lagi. Meskipun lelah, para ibu yang juga berperan sebagai istri tak pernah mengeluh dan menyerah untuk mengurus keluarga. Tapi, bagi Tammie Umbel, dia memiliki peran lain selain menjadi ibu. Yaitu sebagai pebisnis produk perawatan kulit organik yang kini sudah bernilai US$1,7 juta (sekitar Rp22M).
Dilansir dari BBC Indonesia, kehebatan Tammie tak berhenti di situ saja. Dia menjalani bisnis sendirian, mulai dari mencari bahan ke berbagai negara, produksi, dan juga pemasaran, sambil mengurus dan mendidik ke-14 anaknya di rumah. Tammie mengaku selalu membawa anak-anaknya ke kantor, bahkan ke luar negeri saat dia sedang mencari bahan produksi.
"Anak-anak bersama saya di kantor dan mereka saya ajak pergi ke luar negeri untuk bekerja atau mencari bahan-bahan baru (untuk perawatan kulit)," katanya, seperti dilansir dari BBC Indonesia.
Anak-anak Tammie kini sudah banyak yang besar. Mereka terdiri dari 8 perempuan dan 6 laki-laki. Mereka semua dididik Tammie sambil menjalankan bisnisnya, tanpa melakukan pinjaman uang kepada bank dan menerima investor untuk melebarkan sayap.
Untungnya, beberapa anak Tammie sudah besar, salah satunya sedang sibuk belajar di sebuah perguruan tinggi, dan yang paling tua sebentar lagi akan lulus, kemudian menjadi dokter. Keluarga harmonis yang tinggal di Loudoun County, Virginia ini sangat kompak. Semua anak-anaknya disibukkan dengan kegiatan yang bermanfaat.
Tammie mengatakan, dia tak memiliki TV. Namun, ke-14 anaknya tak pernah merasa bosan. Malah, mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing yang lebih bermanfaat. "Saya senang membuat mereka sibuk," tambah Umbel. "Kami tak punya TV."
Sebagai seorang ibu, perempuan yang kini berusia 44 tahun pun mendapat banyak pujian sebagai pebisnis sukses. Ketika pertama kali membangun bisnis ini, dia menggunakan uang yang dia miliki. Dia juga menjalani bisnis berbasis kejujuran dan kemurahan hati. "Bisnis yang didasarkan pada kejujuran dalam menjual produk dan kemurahan hati terhadap mereka yang ikut serta dalam seluruh proses produksi."